Virus Corona
Kabar Duka, Maaruf Amin Umumkan ada 605 Kiai, Ulama & Pengasuh Pesantren Meninggal Selama Covid-19
Dimana Ma'ruf Amin mengatakan bahwa ada 605 kiai, ulama dan pengasuh pondok pesantren meninggal dunia selama pandemi Covid-19.
BANGKAPOS.COM---Indonesia telah melewati gelombang dua Covid-19.
Bahkan masa puncak gelombang dua Covid-19 di Indonesia jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan negara lain.
Pola tersebut dilihat dari model gelombang dua yang sempat terjadi di beberapa negara dengan kurun waktu lebih dari dua pekan.
Sampai saat ini, Jumat (06/08/2021 tercatat, jumlah kasus positif mencapai 3,6 juta. dan yang sembuh sebanyak 2.996.478 orang dengan jumlah yang meninggal sebanyak 104.010 orang.
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu mengumumkan kabar duka.
Dimana Ma'ruf Amin mengatakan bahwa ada 605 kiai, ulama dan pengasuh pondok pesantren meninggal dunia selama pandemi Covid-19.
Kabar tersebut diungkap Ma'ruf Amin saat hadir dalam Launching Program Kita Jaga Kiai, Senin (2/8/2021).
"Sudah ada 605 orang kyai dan ulama serta pengasuh pesantren yang dipanggil untuk kembali menghadap Allah. Selain itu, cukup banyak santri terpapar virus Covid-19 di lingkungan pesantren selama pandemi menerpa Indonesia," ungkapnya.
Ma'ruf mengatakan gugurnya para kiai dan ulama di masa pandemi Covid-19 ini sebagai musibah yang tidak dapat tergantikan.
Dirinya menilai para kiai dan ulama telah banyak memberikan sumbangsih dalam pengembangan ilmu dan agama di Indonesia.
"Mentransformasikan ilmu dan peradaban, menjaga, mendidik dan melakukan berbagai perbaikan di segala bidang aqidatan, fikratan, ibadatan, muámalatan, wa akhlaqiyatan," kata Ma'ruf.
Wapres juga mengatakan para kiai dan ulama sering kali mengajarkan sikap patriotik, cinta tanah air dan bela negara kepada masyarakat.
"Jasa-jasa itu tidak bisa dihargai dengan sekadar materi," kata Ma'ruf Amin.
Sebagai informasi, program “KITA JAGA KIAI” merupakan program yang ditujukan untuk menjaga kesehatan ulama dan para santri di pondok pesantren, antara lain, dalam bentuk kegiatan vaksinasi dan pemberian hygiene kits.
Sementara itu, penting juga bagi masyarakat untuk membantu pemerintah dalam menekan penyabaran virus corona agat tidak semakin luas.
Salah satu cara simpel dan mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi, apalagi kini sudah muncul juga varian baru virus corona varian delta.
Dimana siapa saja bisa terkena penyakit tersebut baik pria atau wanita, dan juga orang dewasa, lansia serta anak-anak.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (Covid-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 lengkap dosis kedua.(*)