Breaking News

Bangka Pos Hari Ini

BIKIN HARU: Kakak Beradik Berusia Belasan Tahun Ini Jadi Yatim Piatu saat Pandemi Covid-19

Belasan anak di Pangkalpinang terpaksa harus kehilangan orangtua yang meninggal karena Covid-19. Di antaranya adalah kakak beradik Rara dan Feronika

Penulis: Cepi Marlianto |
Tribunnews
Ilustrasi anak SD terpaksa harus jadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal terkait Covid-19 

PANGKALPINANG, BANGKAPOS - Pandemi akibat Covid-19 telah membuat banyak orang meninggal dunia.

Akibatnya, banyak anak-anak yang harus kehilangan orangtua dan berstatus sebagai yatim piatu.

Tercatat ada belasan anak di Kota Pangkalpinang yang harus mengahdapi kenyataan ditinggal orangtuanya yang meninggal dunia dan kematiannya dikaitkan dengan Covid-19.

Berikut adalah satu kisah mengharukan dari kakak beradik di Pangkalpinang yang harus mengalami kenyataan berstatus sebagai yatim piatu di usia belia.

Sore itu, Rabu (25/8) gerimis melanda sebagian Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun sepertinya tak dihiraukan oleh Aprilia Pusungulaa (9) dan Feronika Pusungulaa (14).

Baca juga: Bukan karena Koin Kelapa Sawit, Pria Ini Bisa Beli Mobil Buat Banyak Orang Berkat Uang Kembalian

Keduanya tampak asyik bermain bulu tangkis di halaman rumah neneknya di Jalan Abdullah H Seman, Kelurahan Gabek 1, Kecamatan Gabek.

Feronika mengaku, hal inilah yang bisa ia dan adiknya lakukan untuk mengurangi rasa rindu kepada ibunya, Widya Oktarina (36) yang meninggal dunia 31 Juli 2021 lalu akibat terinfeksi Covid-19, setelah sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit.

Sementara sang ayah telah terlebih dahulu meninggalkan mereka beberapa tahun lalu karena sakit.

Rara sapaan akrabnya, semenjak ditinggal sang ibu bersama sang adik tinggal dengan neneknya, Hayati (77) yang menderita lumpuh karena kecelakaan satu tahun silam. Dengan keterbatasannya, Hayati merawat kedua cucunya yang sudah yatim piatu itu dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Baca juga: Tes PCR Syarat Wajib Ikut Tes SKD CPNS 2021, Begini Nasib Peserta Jika Hasilnya Positif Covid-19

“Sejak ibu meninggal saya tinggal dengan nenek, kadang-kadang paman yang tinggal di sini (Pangkalpinang) juga datang,” ujar Rara ditemui Bangka Pos, Rabu (25/8) petang.

Gadis muda ini mengaku, sering merasa iri jika melihat ada anak sebayanya saat ini masih bisa bermain dan bersenda gurau dengan ibunya.

Bahkan siswa kelas IX SMP Negeri 9 Pangkalpinang ini selalu tak mampu membendung air matanya jika mengingat sang ibu semasa hidupnya.

Baca juga: Ini TR Kapolri Terbaru 25 Agustus 2021 Lengkap dengan Daftar Nama 98 Perwira yang Dimutasi

Terlebih lagi ketika sang adik sering menanyakan sang ibu, bahkan sering menyebut merindukan sosok ibunya.

“Saya rindu dengan ibu, meskipun ibu sudah tidak ada. Saya iri dengan orang lain yang saat ini ibunya masih ada. Apalagi adik kalau nanya soal ibu kenapa tidak pulang,” ujar Rara sembari menyeka air matanya.

Walaupun begitu, Rara menyebut harus tetap tegar, sebab dari hal inilah ia mengerti rasanya ditinggalkan keduaorang tuanya sehingga paham betapa pentingnya kebersamaan.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved