Tergolong Bimetal Jadi Alasan Keistimewaan Koin Kelapa Sawit, Bank Indonesia Ungkap Fakta Ini
Tergolong sebagai bimetal jadi alasan keisitmewaan koin kelapa sawit hingga dijual seharga ratusan juta sampai-sampai Bank Indonesia kembali buka suar
BANGKAPOS.COM - Tergolong sebagai bimetal jadi alasan keisitmewaan koin kelapa sawit hingga dijual seharga ratusan juta sampai-sampai Bank Indonesia kembali buka suara.
Pembahasan uang koin kelapa sawit dijual mahal masih terjadi.
Tentu banyak pertanyaan mengapa uang koin kelapa sawit dijual mahal, padahal uang itu masih menjadi alat pembayaran sah.
Bank Indonesia menyatakan nilai uang koin kelapa sawit sama seperti yang tertera dalam uang yakni Rp 1000.
Baca juga: Desain Rumah Baru Ayu Ting Ting Bocor, Tim Interiornya Sama dengan yang Dipakai Raffi dan Nagita
Baca juga: CR7 Ubah Haluan, Ini Detail Kontrak dan Gaji Cristiano Ronaldo di Manchester United
Viral uang koin kelapa sawit bukan hanya terjadi saat ini.
Tahun lalu uang logam produksi 1993 itu juga viral karena dijual hingga puluhan juta rupiah.
Ironisnya lagi ada penjual uang koin kelapa sawit dengan harga fantastis saat ini yakni mencapai Rp 300 juta.

Fenomena tersebut mengundang tanda tanya para netizen dan warga pada umumnya.
Uang Rp 300 juta bisa buat beli All New Yamaha NMAX yang dijual Rp 34 jutaan dapat 8 unit.
Apa yang membuat uang logam jadul tersebut harganya bisa begitu mahal.
Digunakan untuk apa sehingga uang koin Rp 1000 bisa laku ratusan juta tersebut.
Dikutip dari Kompas.TV, uang koin gambar kelapa sawit ini memiliki beberapa keistimewaan yang tak dimiliki oleh uang logam lain.
Ternyata uang koin Rp 1000 tersebut salh satunya digunakan untuk prosesi sakral oleh para bujangan.
Dalam beberapa diskusi yang melibatkan para pedagang dan calon pembeli, menunjukkan para bujangan tertarik membeli uang koin kelapa sawit ini sebagai materi penyerahan mas kawin ketika lamaran.

Wah, ini acara yang sakral dalam kehidupan diisi dengan hadirnya uang koin Rp 1000.
Selain itu uang logam ini juga dinilai unik karena dengan sebutan koin bimetal.
Jika dilihat secara kasat mata, kita bakal melihat dua jenis logam yang menjadi bahan baku pembuatannya.
Ada lingkaran luar logam berwarna putih keperakan dan lingkaran logam berwarna kuning keemasan.
Baca juga: Bukan karena Koin Kelapa Sawit, Pria Ini Bisa Beli Mobil Buat Banyak Orang Berkat Uang Kembalian
Baca juga: Sosok Ini Ungkap Pengakuan Istri Muda Yosef yang Dituduh Meneror Tuti Korban Pembunuhan di Subang
Tanggapan Bank Indonesia
Menanggapi penjualan uang kelapa sawit itu, Junanto Herdaiwan, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia buka suara.
Junanto menjelaskan uang koin Rp1.000 bergambar kelapa sawit itu masih berlaku hingga saat ini.
Sehingga nilai uangnya sesuai dengan yang tertera dalam uang tersebut.
"Uang pecahan Rp1.000 tahun emisi 1993 bergambar kelapa sawit kan saat ini masih dinyatakan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI sepanjang belum dicabut/ditarik dari peredaran," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (13/08/2021).
Bank Indonesia tak melakukan jual beli uang tersebut, tetapi melakukan pelayanan penukaran uang yang sudah tak berlaku karena telah dicabut atau ditarik peredarannya dengan nilai yang sama.
Sebelumnya diberitakan uang ini pernah menggegerkan masyarakat karena dijual dengan harga yang tinggi.
(Sumber: Tribun Batam)