Dulu Mati-matian Ingin Merdeka, Kini Ratusan Anak Muda Timor Leste Masuk ke Indonesia,
Tokoh pemuda Atambua mengatakan ”jalur tikus” sering digunakan untuk berbagai kegiatan.Seperti menyeludupan barang-barang antarnegara mulai dari ...
”Agustinho nekat masuk secara ilegal dengan alasan ingin menjadi warga negara Indonesia, mengikuti istrinya,” kata Berek.
Apa tujuan mereka datang ke Indonesia?
Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Rishian Krisna Budhiaswanto di Kupang, Rabu (11/8/2021), mengatakan, mereka datang untuk kepentingan pengukuhan menjadi anggota perguruan silat.
Sebab Timor Leste tidak mengizinkan kegiatan bela diri pencak silat dan sejenisnya.
Alhasil anak-anak muda itu datang ke Persaudaraan Setia Hati Terate di Atambu.

Padahal jarak Atambua-Dili sejauh 60 kilometer atau 5 km dari perbatasan Motaain-Batugade.
Baca juga: Dua Pria Bercelana Dalam Satroni Masjid di Solok Terekam CCTV, Lihat Aksi Mereka Lakukan Kejahatan
Baca juga: Cinta Sehidup Semati, Baru 3 Bulan Nikah Pengantin Baru Meninggal Bersamaan, Kakak Pilu Kehilangan
• Desa Ini Diisi Ratusan Orang Berwajah Mirip, Padahal tak Sedarah, Ilmuwan pun sampai Sakit Kepala
Baca juga: Lima Cara Meningkatkan Kualitas Hubungan Pasangan Suami Istri Agar Tetap Langgeng
Akan tetapi mereka kemudian menetap di Atamabua tanpa dokumen keimgrasian.
”Saat diperiksa, mereka tidak memiliki dokumen keimigrasian,” katanya.
Karena mereka masuk secara ilegal sehingga harus dideportasi.
Sebab menurut Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Wiji Untoro, negara Indonesia belum menyiapkan wadah resmi bagi mereka.
Pada akhirnya, sebanyak 705 warga negara asing Timor Leste dideportasi melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur selama bulan Agustus 2021 ini.