Bacaan Niat

Kisah Nyata Sedekah Hari Jumat Lengkap dengan Penjelasan Niatnya

Beramal pada hari Jumat, misalnya bersedekah, memiliki banyak keutamaan, berikut beberapa kisah nyatanya

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribunnews
Ilustrasi sedekah 

BANGKAPOS.COM - Hari Jumat adalah hari yang penuh keutamaan bagi umat Islam.

Karena itu, beramal pada hari Jumat, misalnya bersedekah, memiliki banyak keutamaan.

Ada banyak kisah nyata keajaiban sedekah, apalagi di hari Jumat.

Ya, Jumat merupakan hari yang penuh berkah bagi umat Islam.

Pada hari ini, banyak amalan yang pahalanya dilipatgandakan.

Satu diantaranya adalah sedekah ( Baca keutamaan sedekah di hari Jumat di sini ).

Rasullah SAW bersabda "pahala sedekah berlipat ganda pada hari Jumat."

Sedekah tidak hanya berupa uang, Rasullah bersabda," Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, melarang daripada kemungkaran adalah sedekah, dan berhubungan badan dengan istri adalah sedekah." (HR Muslim).

Baca juga: Arti Innamal Amalu Binniyat Beserta Contoh Hadisnya dan Penjelasan Pentingnya Niat dalam Islam

Tidak harus menunggu kaya untuk bersedekah.

Hal ini dikarenakan sedekah tidak harus berbentuk uang.

Senyum yang ikhlas atau membuang batu yang berada di tengah jalan juga termasuk sedekah.

Adakalanya kita merasa keajaiban terjadi begitu saja ketika kita bersedekah.

Sering kali kita baru sadar hikmah dan keajaiban sedekah ini beberapa saat kemudian.

Ada-ada saja keringanan dalam hidup yang dirasakan seseorang setelah bersedekah.

Kisah kedahsyatan dan keajabain sedekah kali ini bangkapos.com rangkum dari berbagai sumber.

Di kompasiana, ada sebuah kisah yang berjudul “Kisah nyata salah satu keluarga di Solo

Berikut selengkapnya kisah nyata keajaiban sedekah tersebut.

Pada suatu ketika ada seorang Ibu berumur 86 tahun terjatuh dari tangga.

Sang anak yang selalu setia menemani dan menjaganya untuk berbakti kepadanya yang seketika melihat ibunya yang terjatuh dari tangga rumahnya langsung di bawanya ke rumah sakit terdekat.

Menurut pengamatannya dan dengan pemeriksaan dokter suatu rumah sakit di solo ketika diperiksa di ICU  hasilnya sekitar hanya 10 % nyawa ibu itu bisa diselamatkan.

Namun kata dokter tetap akan berusaha semaksimalnya, disaat waktu menunjukkan jam 10 malam ibunya agak sadar-seperti orang yang menyampaikan wasiat saat sekarat-berbicara kepada sang anak dan menanyakan  “berapa tabungan yang kita punya?”

sang anak menjawab “di bank ini sekian dan bank ini sekian (jumlah seingatnya)”.

Lalu ibu itu tanya lagi “ada tabungan ditempat lain?”,

Kemudian sang anak jadi teringat masih punya tabungan di BMT dan sang anak juga menyampaikan jumlah yang ada.

Kemudian sang ibu mengingatkan kepada anaknya suatu ayat Al Qur an yang intinya tentang infak/sedekah.

Kemudian pada jam itu pula tanpa menunda waktu diesok hari sang anak mengambil uang dengan senjata ATMnya kemudian langsung membagikan kepada yang berhak menerimanya sebagaimana ayat Al Qur an dan As Sunnah.

Seiring dengan pembagian shodaqoh yang dilakukan sang anak, seorang ibu tetap beristirahat di ICU hingga keesokan harinya.

Pembagian yang dilakukan sang anak pada malam itu, telah dibagikan sekitar 80 % dari harta yang diniatkan oleh ibu dan anaknya untuk dishodaqohkan.

Pada jadwal pagi hari dokter memeriksanya, pak dokter kaget dan terkejut akan perubahan yang membaik pada diri seorang ibu, Subhanallah... kata dokter kondisi ibu menjadi 60 % sehat dan kata dokter “kalo hari ini kondisi ibu semakin membaik, nanti bisa dipindahkan ke bangsal”.

Dengan mendengar itu sang anak tetap melanjutkan niatnya untuk membagikan shodaqoh yang telah diniatkan semula.

Semakin waktu berlalu seorang ibu semakin membaik kondisi dirinya dan segera dipindahkan dari ruang ICU ke ruang bangsal.

Semoga kita termasuk orang yang selalu bershodaqoh dan semoga kita selalu dilindungi ALLAH dalam ridlo dan barakahNYA. Am

Menjadi bersyukur setelah bersedekah

Kisah lainnya dilangsir TribunCirebon.com pada artikel yang berjudul Kisah Tentang Keajaiban Sedekah Ini Sungguh Bikin Trenyuh dan Menitikkan Air Mata

KISAH ini datangnya dari seorang sahabat.

Sang sahabat tersebut merasa bersyukur setelah bertemu sang pengemis ini.

Sang sahabat yang bernama Budiman menceritakan awal kisahnya bertemu dengan sang pengemis yang membuat 'tamparan' pada hatinya hingga tersadar dan akhirnya bersyukur kepada Allah SWT.

Dikutip melalui laman kabarmakkah, Budiman yang menceritkan kisahanya itu, berawal pada suatu sore ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja untuk kebutuhan rumah tangga bulanan di toko swalayan.

Usai membayar, mereka pun membawa sejumlah tas plastik belanjaan.

Baru saja keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya.

Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, “Beri kami sedekah, Bu!”

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu menyodorkan selembar uang kertas berjumlah Rp1000.

Wanita pengemis itu menerimanya.

Baca juga: Doa atau Niat Sedekah untuk Anak Yatim

Namun, ketika tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, wanita pengemis itu lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya.

Kemudian wanita pengemis itu memegang kepala anaknya dan sembari menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulut, seolah wanita pengemis ingin berkata,

“Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!”

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata,

“Tidak… tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!”

Selanjutnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan.

Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mencek saldo rekeningnya.

Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mencek saldo rekeningnya.

Di depan ATM, Budiman memasukkan kartu ke dalam mesin.

Ia tekan langsung tombol 'informasi saldo', kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman tersenyum.

Ternyata uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.

Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya.

Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu rupiah yang ia tarik dari dompet.

Uang itu kemudian dia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadinya meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan:

“Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah… Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga…”

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan.

Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja.

Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu.

Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya,

“Nak, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga….!”

Mendegar ucapan sang wanita pengemis tersebut, hati Budiman tergedor dengan begitu kencang.

Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan.

Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman.

Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. “Ada apa Pak?” Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan:

“Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!”

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis.

Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:

“Bu…, aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

“Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mencek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

“Bu…, aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah.”

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.

Sedekah

Menarik membahas tentang sedekah.

Apalagi sedekah itu dilakukan pada hari Jumat, hari yang penuh dengan keutamaan.

Ya, salah satu amalan hari Jumat bagi umat Islam adalah memperbanyak amal kebaikan.

Ini karena pahala amal baik di hari Jumat dilipatgandakan.

Sebagaimana hadist nabi:

"Amal-amal kebaikan itu akan berlipat ganda (pahalanga) pada hari Jumat," (HR. At Thabrani) melansir buku Panduan Amalan Hari Jumat, Mahmudin, Mutiara Media, 2008.

Amal kebaikan itu dipahami berupa ucapan, dzikir, atau perbuatan anggota badan, seperti halnya sedekah.

Berikut dalil keutamaan sedekah hari Jumat selengkapnya:

Rasulullah bersabda, diriwayatkan dari Ka'ab ra, "Pahala shadaqah berlipat ganda pada hari Jumat" (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Sementara itu Ibnul Qayyim berkata,

"Sedekah di hari Jumat dibandingkan sedekah di hari lain adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan sedekah di bulan-bulan selainnya. Saya telah menyaksikan Syikhul Islam Ibnu Taimiyah jika keluar menuju Jumat, beliau bawa apa yang ada di rumahnya lalu beliau sedekahkan dalam perjalanannua menuju masjid secara sembunyi-sembunyi. Dan aku mendengarnya berkata,'Jika Allah memerintahkan kita sedekah di sisi Rasul SAW, maka bersedekah di hadapan Allah itu tentu lebih utama dan lebih layak dengan keutamaan'."

Selain mendapatkan keutamaan dari Allah SWT, sedekah adalah obat dan bisa menyembuhkan sakit.

Sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah dalam hadist berikut:

Bersihkanlah hartamu dengan zakat, obatilah sakitmu dengan sedekah, dan tolaklah olehmu bencana dengan doa (Hadist Riwayat Ibnu Mas'ud) melansir buku 10 Dzikir Pilihan, Ust. M Arifin Ilham dan Ust. Yudi Effendy, Qultum Media, 2012.

Sedekah menyembuhkan sakit, karena dalam setiap sedekat mengandung keberkahan dan doa.

Apalagi sedekah itu diberikan kepada orang yang betul-betul membutuhkan.

Pengertian Sedekah

Seperti kita ketahui

Sedekah merupakan satu di antara amalan dalam Islam yang sangat dianjurkan.

Rasulullah SAW juga sangat menganjurkan ini.

Kemudian sedekah juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata.

Sedekah dimaknai sebagai Sesuatu yang diberikan untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.

Artinya ini adalah dengan satu tindakan yang dilakukan karena membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT.

Sehingga sedekah dapat kita maknai dengan segala bentuk / macam kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT.

Sedekah dapat berbentuk harta seperti zakat atau infaq, tetapi dapat pula sesuatu hal yang tidak
berbentuk harta.

Misalnya seperti senyum, membantu kesulitan orang lain, menyingkirkan rintangan di jalan, dan berbagai macam kebaikan lainnya.

Seperti halnya infaq, dalam shadaqah tidak di tetapkan bentuknya, bisa berupa barang, harta maupun satu sikap yang baik.

Ketika seseorang bersedekah maka ia akan mendapatkan balasan dari apa yang ia lakukan.

Perlu diketahui pula, sedekah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada saudaranya dsb.

Baca juga: Niat Sedekah Agar Kaya, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Khalid Basalamah

Niat Sedekah

Lantas bagiamana sebaiknya niat bersedekah?

Secara umum, tak ada niat khusus dalam bersedekah.

Namun, sangat penting untuk dipahami bahwa, sedekah haruslah dengan niat yang ikhlas, jangan ada niat ingin dipuji (riya) atau dianggap dermawan, dan jangan menyebut-nyebut shadaqah yang sudah dikeluarkan, apalagi menyakiti hati si penerima.

Allah berfirman dalam surat AI Baqarah ayat 264: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. AI Baqarah : 264) (Tribunnews/ bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved