Doa
Dibaca saat Ujung Tahiyat Akhir, Inilah Doa Kunci Pembuka Ijabah Allah yang Diajarkan Rasulullah
Bahkan di antara doa yang kita panjatkan, ada satu doa yang memiliki keutamaan. Doa tersebut menjadi salah satu doa kunci pembuka ijabah Allah....
Dia membaca doa di tahiyat sebelum salam tersebut.
Kata Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam sudah diampuni, sudah diampuni, sudah diampuni.
Rasul sampai mengucapkan hal tersebut sampai tiga kali.
Lantas, apa isi doa tersebut?
Berikut doa kunci pembuka ijabah Allah seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
"Allâhumma innî as’aluka bi annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakullahû kufuwan ahad."
Artinya: “Tuhanku, aku memohon (pertolongan) kepada-Mu. Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah. Tiada tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, tempat bergantung yang tiada melahirkan dan tiada dilahirkan, serta tiada apapun yang menyamai-Nya.”
Baca juga: 7 Amalan Penghapus Dosa Zina agar Mendapat Ampunan Allah Ketika Terjerumus Maksiat
Baca juga: Bacaan Doa Sore Hari yang Dibaca Nabi Muhammad SAW, Lengkap dengan Doa Syukur
• Bacaan Doa Pagi Hari yang Dipanjatkan Nabi Isa, Memohon Rezeki dari Allah, Luangkan Waktu Berdoa Yuk
Doa kunci pembuka ijabah Allah yang dipanjatkan Rasulullah SAW dan sahabatnya itu kemudian dikutip oleh Imam An-Nawawi dari SUnan Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’I dan Ibnu Majah dari Buraidah RA dalam hadist yang berarti:
“Kami diriwayatkan di Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Buraidah RA bahwa seuatu ketika Rasulullah mendengar salah seorang sahabatnya berdoa dengan lafal, ‘Allâhumma innî as’aluka bi annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakullahû kufuwan ahad.’ Rasulullah SAW lalu menyambutnya, ‘Kau telah memohon kepada Allah dengan nama (agung) yang mana Dia akan memberikan karunia-Nya bila diminta dengan nama tersebut, dan Dia akan mengijabah seseorang yang berdoa memanggil-Nya dengan nama tersebut,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 336).
Namun seperti yang dikatakan oleh Umar Bin Khatab:
“Al muwaffaq, man aktsaro minad du’a”
Artinya: “Orang yang dapat taufik dari Allah yang terus tidak pernah berhenti berdoa”
Jadi apabila doa yang kita panjatkan belum diijabah maka tidak sepatutnya kita menyerah.
Tapi justru sebaliknya kita harus tetap berdoa dan jangan pernah berhenti berharap kepada Allah.