Novel Baswedan Respons Tawaran Kapolri Jadi ASN, Tapi Belum Putuskan Nasibnya

"Saya dan kawan kawan mengapresiasi apa yang direncanakan Pak Kapolri, saya yakin ini juga kebijakan dari pemerintah. Tentunya saya bersama kawan..."

istimewa via tribunews.com
Novel Baswedan mendatangi kedai nasi goreng milik eks pegawai KPK Juliandi Tigor Simanjuntak di Jalan Raya Hankam, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/10/2021) malam. 

BANGKAPOS.COM -- Novel Baswedan yang merupakan eks penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi tawaran Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk bergabung menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun, Novel Baswedan mengaku masih belum menentukan sikap apakah akan menerima tawaran tersebut.

Adapun bagi Novel, yang terpenting adalah bagaimana berkontribusi untuk kepentingan negara.

"Saya dan kawan kawan mengapresiasi apa yang direncanakan Pak Kapolri, saya yakin ini juga kebijakan dari pemerintah. Tentunya saya bersama kawan-kawan yang 57 ingin berkontribusi yang sebaik baiknya untuk kepentingan negara," kata Novel saat ditemui di Jalan Raya Hankam, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat pada Senin (11/10/2021) malam.

Novel menyampaikan dirinya masih melihat terlebih dahulu mekanisme perekrutan ASN yang digagas Kapolri.

Baca juga: Harga Koin Rp500 Bunga Melati Pelapak dan Kolektor Ini Bak Langit dan Bumi, Online: Jual Rp100 Juta

Baca juga: Video Gisel Terbaru Pakai Baju Tidur, Rambut Terurai Goyang Bareng 2 Pria, Ditonton 4,7 Juta Kali

Baca juga: Inilah Ciri-Ciri Uang Kertas Rp 2 Ribu dan Rp 5 Ribu Laku Ratusan Juta Rupiah

Nantinya, dia bersama eks pegawai KPK lainnya akan menentukan sikap.

"Karena itu kami ingin melihat nanti rencananya seperti apa, apabila kami punya peluang dan dipandang penting untuk berkontribusi untuk kebaikan negara tentu hal yang jauh lebih besar itu tentu akan menjadi pilihan kami. Tentunya kami harus melihat lebih jelas," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polri akhirnya bertemu perwakilan 57 pegawai yang dipecat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Biro SDM Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (4/10/2021) sore.

Menurut Argo, pertemuan ini untuk membahas perekrutan seluruh eks pegawai KPK itu untuk menjadi ASN Polri.

Dalam pertemuan itu, hadir pula sejumlah pejabat utama Mabes Polri.

"Saya ingin mengupdate perkembangan pertemuan antara Polri dan mantan pegawai KPK. Jadi hari ini Senin jam sekitar pukul 15.15 WIB. Tadi ada pertemuan di Biro SDM Mabes Polri. Ruang rapat antara Polri yang diwakili oleh As SDM, Kadivkum, dan juga ada Korsahli dan Kadiv Humas," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/10/2021).

Ia menyampaikan pertemuan itu dihadiri oleh sembilan orang perwakilan mantan pegawai KPK. Di antaranya, eks Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono dan beberapa eks pegawai KPK lainnya.

Novel Baswedan
Novel Baswedan (Kolase TribunKaltim.co/Kompas.com Garry Andrew dan Tribunnews)

"Jadi tadi dari perwakilan dari teman-teman mantan KPK ada 9 orang. Ada Mas Farid, ada Mas Chandra, Mas Feri, Mas Giri dan sebagainya di sana," ujarnya.

Baca juga: Doa Kunci Pembuka Ijabah Allah dan Doa Sapu Jagat yang Selalu Dibaca Rasulullah SAW

Baca juga: Curhat Wanita Teman Sekelas Saat SMA Kini Jadi Ibu Tirinya, Beri Restu: Pertemanan jadi Seumur Hidup

Lebih lanjut, Argo menuturkan pihaknya juga mendengar aspirasi dari perwakilan mantan pegawai KPK yang dipecat tersebut.

Nantinya, pertemuan tersebut tidak hanya satu kali saja.

"Dalam pertemuan tersebut kita diskusi, kita juga mendengarkan apa yang mereka sampaikan dan intinya bahwa pertemuan ini tidak hanya sekali ini. Nanti akan tetap berlanjut dan intinya bahwa kita akan membahas berkaitan dengan regulasi secara teknis yang nanti akan melibatkan ahli," tukasnya.

Eks Pegawai KPK Ditempatkan Sesuai Kompetensi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berencana untuk merekrut 57 eks pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) menjadi ASN. Mereka dipastikan bakal mendapatkan posisi sesuai kompetensi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan 58 eks pegawai KPK yang tidak lolos TWK tak semua berprofesi sebagai penyidik.

Mereka punya latar belakang yang berbeda saat di lembaga anti rasuah.

"Penempatan mereka karena sekali lagi mereka tidak semuanya penyelidik dan penyidik di KPK. Ada yang bertugas di bidang humas, ada yang bertugas di bidang perencanaan, ada yang bertugas di bidang pendidikan dan pelatihan, ini harus dipersiapkan," kata Rusdi kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).

Dijelaskan Rusdi, kompetensi itu nantinya harus bisa ditampung di satuan kerja yang ada di Polri.

Baca juga: Oknum Camat jadi Pelakor Rebut Suami Orang Ditangkap saat Selingkuh, Istri Sah Ternyata Anggota DPRD

Baca juga: Agar Bercinta Jadi Berkah, Baca Doa dan Tips Sebelum Hubungan Suami Istri Agar Perkasa di Ranjang

Baca juga: Tanpa Harus Disadap, Begini Cara Mudah Melacak Keberadaan Pasangan Selingkuh atau Tidak Via WhatsApp

Baca juga: Pria Ini Cuma Butuh Rp100 Ribu untuk Kebutuhan Hidup Selama Satu Tahun, Ternyata Begini Caranya

Ia menyampaikan pihaknya juga telah mendata latar belakang seluruh eks pegawai KPK.

"Tentunya satuan-satuan kerja yang ada di Polri yang bisa menampung daripada kompetensi dari 57 mantan pegawai KPK tersebut. Sedang berproses," jelasnya.

Lebih lanjut, Rusdi menyampaikan Polri juga terus berkoordinasi dengan 57 eks pegawai KPK tersebut.

Khususnya, pembahasan mengenai proses rekrutmen terhadap seluruh eks pegawai KPK.

"Kita ketahui sudah ada pertemuan. Artinya komunikasi antara Polri dengan rekan-rekan mantan pegawai KPK telah terjalin. Sekarang Polri sedang menyiapkan bagaimana proses rekrutmennya 57 mantan pegawai KPK tersebut," tukasnya.

(*/ Tribunnews.com/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved