Doa
Di Sepertiga Malam, ini Doa yang Mustajab Dibaca Usai Sholat Tahajud, Lengkap dengan Dzikir
Adapun waktu di sepertiga malam adalah waktu yang dianjurkan menjadi saat yang tepat selain melaksanakan ibadah sunnah sholat Tahajud atau sholat...
Sebelum mengulas tentang doa sholat Tahajud dan Witir di malam hari, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui apa saja faktor-faktor penting yang menjadi sebab terkabulkannya doa.
Sehingga bisa memahami apa itu doa setelah sholat Tahajud agar cepat dikabulkan oleh Allah SWT tersebut.
Dirangkum dari laman Muslim.or.id, sedikitnya ada empat faktor penting yang harus deketahui untuk syarat doa setelah sholat Tahajud agar cepat dikabulkan oleh Allah SWT sebagai berikut:
- Pertama, orang yang memanjatkan doa sholat Tahajud dan Witir tersebut harus mengikhlaskan doa tersebut untuk Allah SWT.
Haruslah konsisten (istiqamah) dan menjauhi kemusyrikan.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran yang berbunyi:
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Atinya: “Maka berdoalah (sembahlah) Allah Ta’ala dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)” (QS. Ghaafir [40]: 14).
Baca juga: 5 Doa Minta Rezeki yang Berlimpah, Jangan Lupa Diamalkan
Saat melantunkan doa Sholat Tahajud dan Witir hendaknya menghadirkan hatinya untuk benar-benar dikabulkan oleh Allah SWT.
Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling, sehingga hanya menggerakkan lisannya saja, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.
Hal ini sebagaimana keterangan dalam hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda:
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ
Artinya: “Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai dan berpaling” (HR. Tirmidzi no. 3488 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 1/493).
- Ketiga, hendaknya berdoa kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan nama dan sifat Allah Ta’ala.
Misalnya yaa Rahmaan, yaa Rahiim, yaa Allah, dan sebagainya.