Curhat Pilu, Subandi Korban Kebakaran di Pangkalpinang Uang Tabungan Ludes : Yah Tinggal Ini!
Rumah kontrakan yang terbakar tersebut, ditinggali tujuh keluarga terdiri dari 23 orang, satu keluarga asal Pangkalpinang dan enam pendatang
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Subandi mengaku dirinya sedih karena uang-uang itu tak bisa lagi digunakan.
"Tapi ya, mau gimana lagi, saya ikhlaskan saja. Toh uangnya sudah nggak bisa dipakai," ucapnya lirih.
Subandi menceritakan, awalnya dirinya tak mengetahui bahwa tempat tinggalnya terbakar.
Saat itu, Subandi baru pulang dari pasar dan kembali ke rumah untuk mengambil alat pemetik petai.
Namun dia kaget bukan kepalang, setelah mengetahui rumahnya sudah dilahap api dan sejumlah warga sudah mulai lari berhamburan untuk memadamkan api dengan alat seadanya.
Tanpa pikir panjang, Subandi langsung mencari anak dan istrinya terlebih dahulu untuk diselamatkan.
Karena saat ditinggal kedua anaknya masih terlelap tidur.

Saking paniknya, warga asal Jawa Barat ini tidak sempat membawa harta benda apapun untuk diselamatkan.
"Saya panik, sampai rumah api sudah berkobar. Saya tidak tahu kalau itu kontrakan saya," katanya.
Dari seluruh barang di dalam rumah, kata bapak dua anak ini, dia hanya bisa menyelamatkan sepeda motor yang saat itu kebetulan dipakainya ke pasar.
Selain itu, hanya kaus yang melekat di badan satu-satunya harta benda yang terbawa.
Tak hanya itu seluruh seragam sekolah dan perlengkapan sekolah anaknya hangus terbakar.
Sementara itu alat rumah tangga lain seperti televisi, surat-surat, dan kulkas, berikut alat-alat jualan Subandi seperti kain gorden dan besinya tak luput dari kebakaran.
"Kebetulan saya pagi jualan buah-buahan di Pasar Pagi. Kalau malam jual gorden di pasar malam," terang pria yang telah tiga tahun mengontrak di tempat itu.
Dari kebakaran itu, Subandi menaksir mengalami kerugian hingga Rp15 juta. Itu termasuk dengan tabungan dan peralatan dagangnya yang mencapai Rp5 juta.