Istri Pantang Ucapkan Kalimat Ini pada Suami, Lebih Sakit Dari Dipecat Bekerja, Kata dr Aisah Dahlan

Menjaga lisan adalah salah satu cara terbaik menjaga kehamornisan rumah tangga.

Editor: Alza Munzi
Capture YouTube
Motivator keluarga dr Aisah Dahlan Cht 

BANGKAPOS.COM -- Menjaga lisan adalah salah satu cara terbaik menjaga kehamornisan rumah tangga.

Terutama bagi istri yang juga bekerja, muncul rasa sombong pada suaminya.

Sehingga mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati suaminya.

Hal itu diungkapkan dokter Aisah Dahlan.

Dia menyarankan agar istri tidak mengatakan kalimat ini kepada suami sebab suami akan sakit hati. 

Ketika istri marah pada suami jangan sampai mengucapkan kalimat ini. 

Meskipun tidak bisa dipungkiri dalam rumah tangga pasti terjadinya masalah. 

Baik itu masalah yang sepele maupun besar.

Namun, pantang katakan ini menurut dr Aisah Dahlan, pasalnya kalimat itu membuat suami merasa mentalnya sangat down.

"Suami lebih sedih lagi dengan perkataan istri seperti ini dibanding dipecat dari kantor," ujarnya dalam kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt yang diunggah pada 26 Agustus 2021 lalu.

Baca juga: Istri Lakukan Ini Jika Bosan Hadapi Suami Pemarah, Egois, dan Cuek! Coba Tips dari dr Aisah Dahlan

Baca juga: Inilah 3 Hari Masa-masa Istri Lebih Bergairah dan Merasa Cantik-cantiknya, Menurut dr Aisah Dahlan

"Suami lebih sedih kalau istrinya tidak menghargainya dengan perkataan 'kamu udah nggak berguna," kata dr Aisah Dahlan menyampaikan.

dr Aisah Dahlan menambahkan, sesuai riset juga bahwa bapak-bapak (suami) langsung tertusuk hatinya kalau istri  memberikan kalimat tersebut.

Menurut dr Aisah Dahlan itu bisa membuat sang suami lunglai, mentalnya jatuh dan sakit hati.

"Pantang kita ucapkan itu pada suami, jika yang terlanjur segera minta maaf," sarannya.

"Kadang-kadang ibu suka begitu, apalagi seorang istri yang juga ikut bekerja pasti agak sombong begitu," terangnya.

Hal itu sangat bahaya karena bisa menganggu hubungan rumah tangga.

"Cepat-cepat kita ucapkan Istighfar kalau seperti itu," kata dr Aisah Dahlan.

Oleh karena itu dia menyarankan jauhi dan hilangkan niat mengatakan seperti itu, apalagi sampai tidak menghargai seorang suami.

Tentunya suami adalah panutan dan pemimpin dalam rumah tangga yang harus dihormati.

"Harus dipahami oleh istri dan hormati suami," saran dr Aisah Dahlan.

Dalam kajian lainnya, dr Aisah Dahlan juga menjelaskan cara menghadapi suami yang pemarah, egois dan cuek.

Dia mengatakan ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar suami tidak lagi pemarah, bersikap egois dan cuek.

Kemudia dirinya mengatakan dengan mekakukan cara ini akan lebih santai dan tidak lelah menghadapi suami pemarah.

Hal itu ia beberkan dalam kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan yang diunggah pada 2 September 2021 lalu.

Sebelumnya dia menjelaskan tentang itu karena ada seseorang istri yang menanyakan dan menceritakan pengalaman yang terjadi dari penanya.

Wanita tersebut merasa bosan akibat kejadian terus berulang.

Lalu bagaimana penjelasan dari motivator keluarga tersebut?

Dia menjelaskan bahwa cara yang pertama bisa dilakukan seorang istri adalah memaafkan diri sendiri atau muhasabah.

"Kalau orang itu satu rumah misalnya anak atau suami maka memaafkan diri sendiri," sebutnya.

dr Aisah Dahlan menjelaskan mengapa diri sendiri, karena terkadang antara pikiran dan hati telah lelah.

"Makanya kita minta maaf, Ya Allah saya mohon ampun dan saya maafkan diriku," ujarnya.

Menurut dr Aisah Dahlan, dengan muhasabah pertama-tama bisa lebih tenang.

"Jadi, jangan lupa untuk memaafkan diri sendiri lebih dulu," katanya.

Lalu dia melanjutkan, apresiasi dulu diri sendiri karena sudah kuat dalam menghadapi kondisi sulit.

Selanjutnya, dr Aisah Dahlan mengatakan yang kedua adalah berusaha untuk memaafkan suami atas sikapnya itu.

Lebih lanjut dia menyebutkan, seorang istri berupaya memikirkan perasaan dan merasakan pikiran.

"Kita juga upayakan untuk mencari satu alasan yang bisa membuat hati dan pikiran kita mengatakan sebenarnya dia orang baik," bebernya.

Selain itu dr Aisah Dahlan mengungkapkan setidaknya yakinkan dalam diri, bahwa suami adalah jembatan menuju surga.

Pikiran dan perasaan seperti yang kemudian membuat istri jauh lebih tenang dan bisa menerima sikap suami apa adanya.

"Artinya, hadapi sikap suami dengan kelembutan atau dengan mencari kebaikan-kebaikan yang dilakukan suami sebagai alasan untuk menutupi sikap pemarah dan egoisnya serta sikap cueknya," ujarnya.

Selain itu, yang tak kalah penting, selalu doakan suami agar hatinya menjadi lembut kepada istrinya itu.

"Sesungguhnya apa yang kamu rasakan dan menceritakannya kepada Allah SWT, maka Allah akan membantu meringankan bebanmu," tutur dr Aisah Dahlan.

(Bangkapos.com/Widodo)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved