Penemuan Mayat di Sekitar Jembatan Emas

Keluarga Ungkap Keganjilan Siswa SMA yang Tewas Mengambang di Sungai, Minta Polisi Turun Tangan

Karena kecurigaan itu, Fadlin berujar pihak keluarga meminta kepolisian untuk menindaklanjuti penyebab kepastian adiknya

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Petugas gabungan dari Kepolisian, Basarnas hingga BPBD saat melakukan proses evakuasi jenazah Raju yang ditemukan mengapung di atas permukaan air, Rabu (8/12/2021). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Geger ditemukan sesosok mayat pria yang mengambang di sungai kawasan Jembatan Emas, Rabu (8/12/2021) pagi.

Mayat tersebut diketahui bernama Raju (17) warga Desa Belilik, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra mengatakan korban pertama kali ditemukan keluarga setelah tiga hari tak pulang ke rumah.

Baca juga: BREAKING NEWS, Warga Geger Penemuan Mayat, Tiga Hari Tak Pulang, Rj Ditemukan Mengambang di Sungai

Baca juga: Tak Disangka, Ini Rahasia Jackie Chan yang Baru Terungkap, Tiap Malam Sewa PSK hingga Perselingkuhan

Fadlin (35) kakak ipar korban mengatakan sebelumnya Raju pamit pergi ke Jembatan Emas pada Minggu (5/12/2021) sore.

Korban diketahui pergi dengan mengendarai satu unit sepeda motor merek Satria FU warna biru.

Namun saat jenazah Raju ditemukan mengambang di sungai, sepeda motor yang ditunggangi korban tidak ada di lokasi.

“Waktu hilang dia juga membawa motor Satria FU warna biru dan tas ransel kecil bersihkan handphone dan uang. Tetapi saat ini handphone dan motor tidak ditemukan di lokasi. Ada tas ransel dan kacamata,” kata dia di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Rabu (8/12/2021).

Karena kecurigaan itu, Fadlin berujar pihak keluarga meminta kepolisian untuk menindaklanjuti penyebab kepastian adiknya.

Kematian Raju dinilai tak wajar oleh pihak keluarga.

Sejumlah petugas Basarnas saat melakukan evakuasi jenazah Rj (17) yang ditemukan mengapung di aliran Sungai Jembatan Emas, Pangkalpinang, Rabu (8/12/2021)
Sejumlah petugas Basarnas saat melakukan evakuasi jenazah Rj (17) yang ditemukan mengapung di aliran Sungai Jembatan Emas, Pangkalpinang, Rabu (8/12/2021) (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Kronologi

Korban Raju pergi bersama temannya pada Minggu (5/12/2021) sore.

Berdasarkan keterangan keluarga, korban pergi main bersama dua temannya, Syawal dan Sulung.

Namun Raju tak ikut pulang bersama kedua temannya pada Minggu malam pukul 21.00.

“Dari keterangan kedua rekannya, korban ini sudah pulang terlebih dahulu,” terang Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra.

Baca juga: Diburu Kolektor, Uang Kertas Rp 5 Ribu Dibeli Rp 30 Juta Asal Memiliki Kriteria Seperti Ini

Raju meninggalkan temannya karena alasan ingin pergi ke tempat billiar. 

Namun ketika disusul, Raju tak ada di tempat billiar hingga akhirnya kedua temannya itu memutuskan pulang ke rumah di Desa Belilik, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah.

Selama dua hari, keluarga mencari keberadaan Raju tak kunjung pulang ke rumah.

Nahas, nasib siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ini ditemukan sudah tak bernyawa pada hari ketiga pencarian di sungai seputaran Jembatan Emas dalam kondisi telungkup.

Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah, Kota Pangkalpinang.

Sejumlah keluarga korban tampak berada di ruangan jenazah RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, Rabu (8/12/2021)
Sejumlah keluarga korban tampak berada di ruangan jenazah RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, Rabu (8/12/2021) (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Batal Autopsi

Kepala Desa Belilik, Muldari membenarkan jenazah yang ditemukan di kawasan Jembatan Emas adalah warganya.

Saat keluarga melapor Raju hilang, Muldari langsung membagikan informasi tersebut ke media sosial.

Akan tetapi, tidak ditemukan tanda-tanda ada masyarakat yang sempat melihat Raju.

“Saya meminta datanya dan memposting ke media sosial, dan tidak ada informasi masyarakat yang melihat,” terang dia.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab Raju meninggal.

Jika penyebab kematian warganya merupakan tindak pidana kriminal, pihak Desa menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada Kepolisian.

"Untuk motor nanti akan kita cari, apakah berada di dalam sungai atau tidak. Karena saat ditemukan handphone dan motor yang dibawa tidak ditemukan di lokasi, yang ada hanya tas ransel dan kacamata," urai Muldari.

Pihak keluarga juga membatalkan proses autopsi karena dokter yang hendak melakukan pemeriksaan sedang berdinas di luar daerah.

Sementara kondisi jenazah tak memungkinkan untuk menunggu karena sudah mulai membusuk.

“Dibatalkan untuk autopsi dan hanya cukup visum. Saat ini rencananya jenazah akan segera dibawa pulang ke Belilik untuk dilakukan pemakaman,” pungkasnya. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved