Ironi Nasib Jenazah Raju yang Batal Dilakukan Autopsi Karena Tak Ada Dokter di Rumah Sakit
Penyebabnya, dokter yang melakukan autopsi tidak berada di rumah sakit karena sedang kegiatan dinas di luar.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Jenazah Raju (17) batal dilakukan autopsi.
Penyebabnya, dokter yang melakukan autopsi tidak berada di rumah sakit karena sedang kegiatan dinas di luar.
Pihak keluarga yang tak tega melihat kondisi jasad Raju, memutuskan untuk memakamkan korban.
Pasalnya, sudah tiga hari Raju tidak pulang ke rumah dan ditemukan meninggal dunia, Rabu (8/12/2021).
Kondisi tubuhnya mengembang yang diduga sudah lebih dari dua hari meninggal dunia.
Lantaran proses autopsi dibatalkan, penyebab pasti kematian Raju tak diketahui secara persis.
Meskipun tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.
Jenazah Raju sempat berada di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah, Pangkalpinang.
Aroma tak sedap menyengat tercium jelas saat petugas rumah sakit mengevakuasi dan mulai membuka pakaian yang melekat pada jenazah Raju yang sudah membusuk.
Jenazah sendiri sudah tampak berwarna kehitam-hitaman.
Fadlin (35) dan Naili (34) kakak ipar korban yang menemukan jenazah Raju yang telah terbujur kaku di sungai hanya bisa menangis sesegukan beserta beberapa kerabat lainnya.
Sesekali mereka tampak mengusap air matanya yang jatuh dan mulai membasahi pipi.
Fadlin tak menyangka bahwa keponakannya telah meninggal dunia usai berpamitan terakhir kalinya untuk pergi bermain ke Jembatan Emas, Pangkalpinang pada Minggu (5/12/2021) sore bersama kedua rekannya.
“Dia ini pergi sejak Minggu sore, berpamitan mau pergi ke Jembatan Emas,” kata dia di RSUD Depati Hamzah, Rabu (8/12/2021) siang.
Fadlin mengatakan, berdasarkan keterangan kedua temannya saat itu mereka memang yang tempat berkumpul di seputaran Jembatan Emas.