Tradisi Aneh Suku Ma Thoa, Gadis Muda Bebas Berhubungan dengan Pria di Kamar Asal Lolos Kode Ini
Laki-laki sepertinya hanya dijadikan alat untuk memenuhi hasrat saja tanpa ikatan resmi.
BANGKAPOS.COM -- Kaum laki-laki di daerah dianggap bukan apa-apa.
Bahkan bukan apa-apa bagi perempuan belia sekalipun.
Laki-laki sepertinya hanya dijadikan alat untuk memenuhi hasrat saja tanpa ikatan resmi.
Begitulah tradisi yang dilakukan Suku Ma Thoa pada masa lalu.
Setidaknya tradisi ini berlaku sampai tahun 1950-an.
Etnis minoritas Ma Thoa (Moso) di Provinsi Yunnan China masih mengikuti sistem matriarkal.
Bagi perempuan di sini, laki-laki sebagai “bukan apa-apa”.
Anehnya tidak ada konsep perkawinan di tempat ini.
Orang bebas saja melakukan hubungan badan tanpa perlu pernikahan pada umumnya.
Akibatnya, anak yang dilahirkan hanya mengetahui ibunya saja.
Jika ada paman maka dialah yang bertanggung jawab membesarkannya atas nama ayah mereka.
Umumnya saat usia sudah masuk 14 tahun, perempuan dan laki-laki di tempat ini saling jatuh cinta.
Anak perempuan akan menempati kamar terpisah dan memiliki nama baru.
Privasi itu diberikan sehingga sang gadis bebas menerima laki-laki manapun yang disukainya.
Pria mana saja boleh masuk ke kamar gadis ini tanpa peduli usia dan status sosial.
Baca juga: Wanita Cantik di Tempat Ini Bebas Berhubungan dengan Pria Lain, Meski di Depan Mata Suami Sendiri
Adapun anak laki-laki, mereka harus diam-diam melakukan “kunjungan” secara sembunyi-sembunyi.
Mereka memasuki kamar melalui jendela saat malam, dan pergi pagi-pagi keesokan harinya.
Pria itu akan memberikan pesan isyarat atau kode dengan menggaruk telapak tangan gadis itu dengan ringan.
Baca juga: Terbongkar, Inilah Negara Eropa yang Menghasut Timor Leste Untuk Merdeka dari Indonesia
Jika si gadis setuju, gadis tersebut akan menarik tangannya dan membiarkannya masuk ke kamar.
Seorang gadis juga diperbolehkan untuk membawa lebih dari satu pria di malam yang sama.
Saat ini, pacarnya masih sering mengunjungi rumahnya, tetapi tempat tinggal resminya masih di rumah ibu kandungnya.
Namun, orang dari suku lain akan selalu menjadi prioritas nomor satu.
Baca juga: Tak Sempat Malam Pertama, Pengantin Wanita yang Ngaku Janda Ini Diseret dan Diusir Mertua: Penipu!
Tujuannya adalah untuk menghindari garis keturunan.
Tentu saja gadis-gadis ini tidak bisa memilih seseorang orang yang berasal dari klan yang sama.
Karena ada aturan ketat bahwa anggota lawan jenis di klan yang sama dilarang melakukan apa pun yang berhubungan dengan seks.
Sampai saat ini, pria dan wanita dari klan yang sama tidak diizinkan untuk menonton TV bersama untuk menghindari kemungkinan mereka menonton adegan romantis.
Bagaimana pun, praktik kebebasan seksual dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan fisik dan menghindari prostitusi.
Warga di sini juga tidak tahu apa konsep “jualan seks”.
Tradisi minoritas di Pakistan
Wanita di etnis ini bebas melakukan hubungan dengan pria manapun yang mereka suka.
Termasuk ketika sudah menikah, suami tak bisa melarang istrinya bercinta dengan pria lain.
Bahkan jika itu dilakukan di depan suami mereka sendiri.
Inilah tradisi Kalash, sebuah etnis minoritas di Pakistan yang dikenal dengan kulit pucat dan mata berwarna terang.
Populasi 4.000 orang Kalash tersebar di tiga lembah terpencil.
Orang Kalash mengatakan, mayoritas turis Pakistan yang berkunjung ke desa-desa adalah pria muda yang sering bertanya tentang di mana mencari wanita lokal.
Orang Kalash hidup dalam pengasingan di beberapa desa dan setiap tahun mereka menyambut musim semi dengan festival unik yang disebut Joshi.
Festival ini diikuti pula dengan pengorbanan hewan, pembaptisan dan pernikahan.
Orang Kalash menyembah banyak dewa.
Minum adalah tradisi dan pernikahan pilihan adalah norma, tidak seperti di bagian lain Pakistan.
Anggota etnis Kalash sering menikah di akhir usia belasan, di mana sebagian besar perempuan memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Terutama setelah menikah, perempuan hanya melakukan pekerjaan rumah tangga tradisional.
Cerita tentang Kalash sering beredar.
Sebuah video yang telah dilihat 1,3 juta kali di Youtube, mengklaim wanita Kalash diizinkan secara terbuka melakukan hubungan seks dengan pasangan pilihan mereka di hadapan suami mereka.
Banyak orang menyebarkan bahwa wanita Kalash itu cantik dan siapa pun memiliki kesempatan untuk menikahi gadis mana pun di sana.
(*/BangkaPos.com)