Jangan Sampai Menjadi Dosa, Ini Solusi Istri yang Tak Kuat Menahan Syahwat kala Suami Jauh
Buya Yahya menjelaskan solusi bagi istri yang tak kuat menahan syahwat ketika berjauhan dengan suami.
Penulis: Widodo | Editor: Iwan Satriawan
"Allah menciptakan syahwat dan Allah menciptakan penyalurannya. Jika dalam pernikahan ini tidak berlaku maka apa maksud dari pernikahan," ujarnya dalam video tersebut.
Buya Yahya menyebutkan mungkin ada syahwatnya biasa saja, namun ada juga syahwat yang bergolak berlebihan.
"Harus paham bergolaknya syahwat bukan berarti untuk berzina, tetapi untuk mencari yang halal," katanya.
"Jadi tujuannya nikah adalah melampiaskan syahwat dengan cara yang halal dan itu mendapatkan pahala dari Allah SWT," lanjutnya.
Kata Buya Yahya banyak orang menyalurkan syahwat dengan cara yang tidak pas seperti melihat foto atau film-film kotor.
"Susahnya kalau syahwat yang diundang seperti membuka internet, bagaimana kita bisa mengusirnya sehingga menjadi sebab terbayang-bayang," jelasnya.
Oleh karena itu, satu di antara hak istri adalah mendapatkan pemenuhan secara batiniah atau syahwatnya.
Namun, dalam beberapa kondisi suami tidak bisa melaksanakan kewajibannya karena sedang berjauhan dengan istrinya.
Salah satu faktornya karena sang suami harus bekerja di tempat yang jauh dengan sang istri.
Sebenarnya menurut Buya Yahya masalah ekonomi bisa dicari di manapum berada.
Pada kondisi berjauhan dengan suami biasanya istri mengalami gejolak syahwat yang dahsyat sehingga sulit terbendung.
Bahkan, syahwat itu masih terus bergejolak meskipun sudah melakukan beragam cara sesuai syariat untuk menahannya.
Menurut Buya Yahya seorang istri berhak meminta suaminya untuk pulang dan bersabar menunggunya.
Jangka waktu yang bisa diberikan istri agar suaminya menuruti keinginannya menurut para ulama adalah empat bulan.
Namun, sang istri juga harus berjanji untuk menerima segala konsekuensi bila suami yang mencari nafkah diminta untuk pulang.