Jangan Sampai Menjadi Dosa, Ini Solusi Istri yang Tak Kuat Menahan Syahwat kala Suami Jauh
Buya Yahya menjelaskan solusi bagi istri yang tak kuat menahan syahwat ketika berjauhan dengan suami.
Penulis: Widodo | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM -- Buya Yahya menjelaskan solusi bagi istri yang tak kuat menahan syahwat ketika berjauhan dengan suami.
Sebab kjika salah-salah maka dapat menjadi dosa.
Sebagaimana diketahui bahwa kebutuhan biologis sangat penting dalam rumah tangga.
Namun bagaimana jika sang suami jauh dari istri dan jarang pulang.
Mungkin karena persoalan pekerjaan membuat suami belum bisa pulang.
Tentunya syahwat seorang perempuan maupun laki-laki bergejolak.
Buya Yahya memberikan penjelasan sekaligus solusi bagi yang susah menahan syahwat.
Hal itu ia beberkan saat menjawab pertanyaan seorang perempuan yang menceritakan pengalaman bahwa susah menahan syahwat lantaran suami bekerja di tempat lain.
Berulang kali sang istri berusaha menahan syahwatnya, meskipun seketika hilang lalu muncul lagi.
Lalu apa sebenarnya solusi yang harus dilakukan oleh seorang perempuan dalam hal itu?
Berikut penjelasan dari Buya Yahya tentang tindakan yang dilakukaan istri saat tidak kuat menahan syahwat ketika berjauhan dengan suami.
Hal itu dibeberkan oleh Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada Rabu, 26 Agustus 2020 lalu.
Sebelumnya dia mengatakan syahwat adalah karunia dari Allah.
Tujuan menikah satu di antaranya adalah untuk menyalurkan nafsu syahwat.
Syahwat merupakan sebuah anugrah dari Allah yang bisa menjadikan seseorang naik derajatnya.
"Allah menciptakan syahwat dan Allah menciptakan penyalurannya. Jika dalam pernikahan ini tidak berlaku maka apa maksud dari pernikahan," ujarnya dalam video tersebut.
Buya Yahya menyebutkan mungkin ada syahwatnya biasa saja, namun ada juga syahwat yang bergolak berlebihan.
"Harus paham bergolaknya syahwat bukan berarti untuk berzina, tetapi untuk mencari yang halal," katanya.
"Jadi tujuannya nikah adalah melampiaskan syahwat dengan cara yang halal dan itu mendapatkan pahala dari Allah SWT," lanjutnya.
Kata Buya Yahya banyak orang menyalurkan syahwat dengan cara yang tidak pas seperti melihat foto atau film-film kotor.
"Susahnya kalau syahwat yang diundang seperti membuka internet, bagaimana kita bisa mengusirnya sehingga menjadi sebab terbayang-bayang," jelasnya.
Oleh karena itu, satu di antara hak istri adalah mendapatkan pemenuhan secara batiniah atau syahwatnya.
Namun, dalam beberapa kondisi suami tidak bisa melaksanakan kewajibannya karena sedang berjauhan dengan istrinya.
Salah satu faktornya karena sang suami harus bekerja di tempat yang jauh dengan sang istri.
Sebenarnya menurut Buya Yahya masalah ekonomi bisa dicari di manapum berada.
Pada kondisi berjauhan dengan suami biasanya istri mengalami gejolak syahwat yang dahsyat sehingga sulit terbendung.
Bahkan, syahwat itu masih terus bergejolak meskipun sudah melakukan beragam cara sesuai syariat untuk menahannya.
Menurut Buya Yahya seorang istri berhak meminta suaminya untuk pulang dan bersabar menunggunya.
Jangka waktu yang bisa diberikan istri agar suaminya menuruti keinginannya menurut para ulama adalah empat bulan.
Namun, sang istri juga harus berjanji untuk menerima segala konsekuensi bila suami yang mencari nafkah diminta untuk pulang.
"Maka ulama menyampaikan seorang istri harus bersabar dulu selama empat bulan," ujarnya.
Namun, apabila dalam empat bulan tersebut sang suami tidak menurutinya, maka sang istri boleh mengajukan ke mahkamah untuk bercerai.
Buya Yahya menyebutkan maka kebersamaan itu penting guna menjaga hubungan agar tetap langgeng.
Tetapi kalau suami menelantarkan istri hukumnya haram.
Karena menurut Buya Yahya masalah syahwat adalah masalah pribadi dan tidak bisa diwakilkan kepada siapapun.
Simak video di bawah ini
(Bangkapos.com/Widodo)