Berita Bangka Tengah

Pimpinan Sekolah Sebut Dua Guru yang Diamankan Densus 88 Adalah Pribadi yang Baik

Keduanya berinisial FA (33) dan JK (38) yang diketahui telah menjadi ustaz selama kurang lebih dua tahun terakhir sejak MTS tersebut berdiri.

Penulis: Sela Agustika | Editor: khamelia
(bangkapos.com/Sela Agustika).
Ustaz Efri 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dua warga Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah yang merupakan guru di sebuah sekolah berasrama di Bangka Tengah diamankan Densus 88, Mabes Polri, jumat (17/12/2021) lalu.

Kedua warga ini berinisial FA (33) dan JK (38) yang diketahui telah menjadi ustaz selama kurang lebih dua tahun terakhir sejak MTS tersebut berdiri.

Pantauan Bangkapos.com, Senin (20/12/2021) para santri dan santriwati terlihat beraktivitas biasa di pesantren tersebut. Aktivitas di sekolah tersebut tak berubah setelah dua guru diamankan petugas.

Pimpinan MTS, Ustaz Efri mengatakan, pihaknya sempat kaget atas kejadian ini. Ia menyebut kedua guru tersebut dikenal pribadi yang baik. Bukan hanya di lingkungan pesantren namun juga di lingkungan masyarakat.

"Mendengar informasi ini kita yang di sini kaget juga. Saya mengenal dua orang guru ini orang bai. Sejauh ini kita tidak mendapatkan gerak-gerik mencurigakan dan selama mengajar juga mereka sesuai dengan syariat agama islam dan ajaran yang ada," ungkap ustaz Efri saat ditemui Bangkapos.com di Pesantren, Senin (20/12/2021).

Dikatakan Efri, secara umum dirinya tidak mengetahui terkait kasus yang menjerat keduanya. Bahkan pihaknya juga tidak mengetahui kapan dan di mana lokasi penangkapan ini dilakukan.

"Secara yayasan dan pribadi memang kita memiliki hubungan dengan keduanya, tetapi di luar itu secara kasus kita sama sekali tidak ada keterikatan. Dan kita pun tidak tau di mana lokasi penangapan ini. Kita baru tau infonya setelah ada pihak kepolisian yang memberikan surat ke kita dua hari setelah kejadian penangkapan," tegasnya.

Diakuinya kekhawatiran atas kejadian ini tentu dirasakan oleh pihaknya, bahkan juga para orangtua santri/santriwati. Namun hingga saat ini pihaknya masih menggelar kegiatan belajar mengajar seperti biasanya.

"Alhamdulillah untuk kegiatan belajar mengajar kita sampai saat ini masih berjalan seperti biasanya dan tidak terganggu. Namun memang tentu kekhawatiran pasti ada, bukan hanya kita tapi juga orangtua. Meski demikian, Wali murid mendukung dengan adanya penjelasan dari masyarakat juga, akan tetapi tetap kehawatiran kita juga takutnya pesantren ini ditutup," ujarnya.

"Alhamdulillah juga tapi tadi pihak tim dari Kemenag langsung datang ke sini memantau langsung kondisi sekolah kita, dan mereka mendukung kita untuk sekolah tetap berjalan seperti biasanya dan membuktikan lebih baik lagi," tambah Efri.

Dia berharap, dengan adanya kasus ini tidak menurunkan semangat para santri/santriwati untuk belajar dan semua bisa berjalan aman seperti biasanya.

Bangkapos.com/Sela Agustika

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved