Punya Hobi Selingkuh Apakah Bisa Berubah? Begini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan apakah sifat orang yang matanya suka jelalatan dan selingkuh bisa berubah.

Penulis: Widodo | Editor: Alza Munzi
YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya menjelaskan apakah sifat orang yang matanya suka jelalatan dan selingkuh bisa berubah. 

BANGKAPOS.COM -- Buya Yahya menjelaskan apakah sifat orang yang matanya suka jelalatan dan selingkuh bisa berubah.

Hal itu ketika dalam sebuah kajiannya mendapatkan sebuah pertanyaan dari jemaah

Berikut penjelasan Buya Yahya dalam sebuah video di kanal YouTube Al-Bahjah TV diunggah pada 25 Desember 2021. 

Pertama Buya Yahya menceritakan boleh kalau seseorang meyakini bahwa sifat buruk tidak bisa dirubah. 

Kalau yang ngomong itu pelakunya sendiri maka dia tidak ingin berubah. 

Begitupun juga yang ngomong itu orang lain maka dia tidak ada niatan juga untuk berubah dan merubah. 

Buya Yahya menegaskan jangan mengatakan tidak bisa merubah sifat buruk.

"Bisa, hanya sifat itu bermacam-macam faktor dan ada karena lingkungan yang membentuk," kata Buya Yahya

Maka Rasulullah mengajarkan, wanita dinikahi karena empat hal. 

Baca juga: Sekolah PSK Profesional Ditemukan Tak Sengaja, Siswanya Diwajibkan Praktek Dua Jam Setiap Hari

"Karena gantengnya, hartanya, perilaku wataknya, agamanya. Begitu juga seorang wanita karena cantik dan beberapa hal tadi," jelasnya. 

Jangan sampai seorang terlalu sombong yang mengatakan menikah hanya karena cantik saja namun ahlak dan agama tidak diperhatikan. 

"Jangan sombong, Rasulullah mengajarkan karena dia lebih hebat," katanya.

"Kalau disuruh milih maka ahlak ya ahlak. Kalau cantik tidak bisa berubah dan ahlak bisa berubah, ini ada kesombongan," sebutnya.

Baca juga: Video Gisel Pamer Goyangan Mama Muda Ngehits di TikTok Hingga Ditonton Jutaan Kali

Buya Yahya menyarankan kalau watak pasangan matanya jelalatan dan suka selingkuh maka jangan dipilih. 

"Ambil yang lainnya tanpa harus mencaci dan mengolok, kalau sudah tau wataknya toleh-toleh atau jelalatan," ujarnya. 

Dia menyarankan sebab masih banyak laki-laki yang lain yang lebih baik dari segi ahlaknya yang watak tidak seperti itu. 

"Maka jangan sampai di antara kita yang mengatakan bahwa 'watakku tidak akan pernah berubah' berarti dia tidak akan mau berubah," beber Buya Yahya. 

Baca juga: Foto Lawas Sophia Latjuba dengan Suami Orang Ini Jadi Gunjingan, Mantan Ariel Noah Dikatain Begini

Segala sesuatu bisa berubah jika dilatih, sama hal dengan orang yang memiliki emosi tinggi. 

"Yang repot kalau orang itu menyerah, beranggapan memang dari sana," kata Buya Yahya

"Allah memberikan kita Ikhtiar agar memilih cara hidup yang baik, orang kasar juga bisa menjadi lembut," ungkapnya. 

Oleh karena kitu dia menyarankan jangan sampai ada orang yang menyerah dan tidak ingin merubah sifat buruknya. 

"Allah akan memberikan jalan untuk kita yang ingin merubah," bebernya. 

"Kalau sudah seperti itu segera berobat dan berubah takutnya menyakiti orang lain," sarannya. 

Simak video selengkapnya di sini 

Hukum Istri Tidur Membelakangi Suami

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya juga memberikan penjelasan hukum istri tidur membelakangi suami.

Hal itu ketika mendapati pertanyaan dari salah seorang jemaah yang menanyakan itu.

Memang saat itu tanpa disadari masih ada istri yang tidur membelakangi suami.

Apakah boleh atau berdosa jika istri tidur membelakangi suami?

Oleh karena itu Buya Yahya menjelaskan hukumnya.

Buya Yahya menerangkan dalam sebuah kajiannya dalam kanal YouTube Al-Bahjah Tv yang diunggah pada 7 Februari 2018 lalu.

Dia mengatakan masalah membelakangi adalah suka-suka asalkan tidak kurang ajar.

"Kadang punggunya sakit, miring sana sini jadi tidak dosa istrinya," jelas Buya Yahya.

Dia melanjutkan tidak apa-apa membelakangi suami.

Membelakangi suami merupakan urusan kenyamanan pada saat tidur.

"Terpenting hatinya tidak boleh kurang aja," saran Buya Yahya.

Tetapi baiknya kalau istri lebih sopan izin dulu mau membelakangi suami saat tidur.

"Bang, aku izin membelakangi ya?," tiru Buya.

Tak terkecuali juga suami tidak perlu tidurnya berhadapan.

"Tidak apa-apa itu, sesaat melihat ke arah pasangan, sesaat menghadap ke lain," kata dia.

Buya Yahya kembali menegaskan itu hanyalah kenyamanan pada saat tidur saja.

Lebih lanjut kata Buya Yahya, sebaik-baiknya tidur adalah yang menghadap kiblat, itu sunnah.

"Kalau menghadap kiblat tidak bisa tidurnya suami istri berhadapankan," jelasnya.

Maka dari itu menurut Buya Yahya tidak harus saling berhadapan pasangan suami istri itu.

(Bangkapos.com/Widodo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved