Orang Tua Wajib Tahu, Inilah Amalan untuk Bayi Baru Lahir Menurut Buya Yahya

Wahai para orang tua wajib tahu, inilah amalan untuk bayi yang baru lahir kata BUya Yahya.

Penulis: Widodo | Editor: Dedy Qurniawan
YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya 

BANGKAPOS.COM -- Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya menjelaskan amalan untuk bayi yang baru lahir. 

Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah kajiannya di kanal YouTube Al-Bahjah TV diunggah pada kemarin (29/12/2021).

Dalam video tersebut ada seorang lelaki yang menanyakan mengenai amalan bagi yang baru lahir. 

Buya Yahya pun berikan penjelasan. 

Dia menyebutkan pada pemberian nama itu adalah kesenangan dan tidak harus nama orang tua

"Terpenting nama itu baik, akan tetapi harus tahu siapa yang punya nama," imbuhnya.

Seba, kata Buya Yahya dibalik pemberian nama itu ada doa. 

Dirinya mencontohkan, namanya bagus tetapi dipakai oleh orang yang tidak bagus .

"Dan kita ingat ketidakbagusan orang tersebut," bebernya. 

Baca juga: Hati-hati, Melakukan Dosa Ini Langsung Dibalas di Dunia Sebelum Masuk Alam Akhirat, Kata Buya Yahya

Misalkan namanya Salman, namanya bagus dan disaat orang memberi namanya Salman karena ingat Salman Alfarizi maka itu bagus. 

Lanjut Buya Yaya, berbeda lagi dengan nama  Salman yang diberikan tapi bukan mencontohkan Salman Alfarizi maka tersesat nama tersebut. 

Buya Yahya menyarankan bagi orang tua tahu arti dan tahu seperti apa nama yang akan diberikan kepada anaknya yang baru lahir. 

"Jadi memberikan nama itu disamping kita mengerti artinya dan tau punya nama itu seperti apa," sarannya. 

Dia menyebutkan, sebuah nama adalah doa baginya kelak. 

Sebaiknya memberikan nama yang bermakna baik. 

Lalu Buya Yahya melanjutkan jika ada rezeki sunnah Akikah kalau anak laki-laki dua ekor kambing dan anak perempuan satu saja. 

"Kemudian setelah itu harus Anda sadari bahwasannya tidak berdua lagi dengan istri tetapi ada orang ketriga," lanjutnya.

Baca juga: Hukum Menikah dengan Orang yang Sudah Pernah Berzina, Ini Kata Buya Yahya

Jadi mulailah dan jadikan kehadiran anak tersebut untuk memolesi segala kebaikan. 

"Contohnya zikir semakin banyak, tahajud semakin ditingkatkan," sarannya. 

Selain itu bentuk pendidikan kepada anak seperti pendengarkan di telinga anak Anda kalimat yang mulia. 

Lalu selanjutnya pastikan apa yang dimakan anak Anda adalah rezeki yang halal.

Mendengarkan yang baik dan memakan dari sumber halal itulah yang menjadi anak dibanggakan Rasulullah SAW. 

Kemudian dikhitan mungkin lebih mudah di usia-usia masih kecil. 

"Semoga Allah menjadikan anaknya ulama Rasulullah SAW yang membanggakan," ucapnya. 

Simak video selngkapnya di sini

Hukum Menikah Orang yang Pernah Berzina

Buya Yahya memberikan penjelasan hukum menikah dengan orang yang sudah pernah berzina.

Lalu bagaimana jika menikah dengan pasangan yang sudah pernah berzina.

Apakah ada hukumnya dan apakah boleh itu dilakukan?

Dalam sebuah kajian Buya Yahya menjelaskan mengenai tersebut.

Hal itu ia bagikan dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 28 Desember 2018.

Menurutnya, ketika seorang manusia telah melakukan dosa, hendaknya menyesali perbutannya dan bertaubat kepada Allah.

"Penyesalan seorang hamba artinya pertaubatan. Taubat," ujar Buya Yahya.

Setelah seorang hamba melakukan taubat, maka Allah akan menghapus dosa-dosanya, termasuk ketika sepasang pemuda yang dimabuk cinta dan terjemus hingga berzina.

"Taubat seorang hamba akan menghapus dosa-dosanya selesai," ungkapnya.

Baca juga: Bukan Zina, Dosa Besar Ini Akan Dihukum di Dunia dan Akhirat Kata Buya Yahya

Buya Yahya kemudian melanjutkan bahwa Allah bisa memberikan hidayat secara serentak kepada seseorang yang pernah sepasang pemuda yang pernah berzina.

"Jika seorang laki-laki dan perempuan pernah melakukan zina, bisa saja Allah beri taubat (secara) serentak," ucapnya.

Yang paling penting dilakukan pertama kali adalah bertaubat atas zina yang pernah dilakukan dan menutupnya rapat-rapat jangan sampai orang lain mengetahui masa lalunya tersebut.

"Kalau harus menikah, sama-sama baik, mungkin sama-sama kepleset, sebetulnya sama-sama baik, dia menikah, taubat, menyesal, dan ingat khusnudzon kepada Allah," kata Buya Yahya.

"Kerinduan sang perempuan untuk taubat, sang suami untuk taubat, menikah. Boleh, pernikahannya adalah sah dan sama-sama mendekatkan diri," ungkapnya.

Buya Yahya melanjutkan yang tidak dibolehkan adalah menikah dengan pezina.

"Pezina orang yang tidak pernah taubat dengan zinanya," ujarnya.

Berbeda dengan orang yang pernah berzina dengan pezina.

Orang yang pernah berzina dalam arti dia sudah bertaubat.

Buya Yahya menyarankan orang yang berbuat zina segera bertaubat.

"Orang yang pernah berbuat dosa namun dia bertaubat maka akan seperti orang yang tidak punya dosa," jelasnya.

"Perkara menikahi jika Anda punya niat baik untuk memuliakan dia itu sebuah kemuliaan agar dia tidak terjerumus dalam hal kehinaan," katanya.

Tetapi menurut Buya Yahya harus kuat menutup dan jangan pernah mengungkitnya.

Makanya jadikan Anda mulia.

"Kalaupun terpleset maka pintu maaf Allah SWT sangat luas untuk bertaubat dan menyesalinya," katanya.

"Bagi Anda mampu menikahi orang yang sudah pernah berzina maka hebat, tetapi kalau tidak mampu jangan mengambil resiko," sarannya.

Bagi yang tidak mampu, Buya Yahya meyarankan agar menikahi pasangan yang tidak melakukan zina.

(Bangkapos.com/Widodo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved