dr Aisah Dahlan Sarankan Orang Tua Jangan Melakukan Hal Seperti ini pada Anak Laki-laki
dr Aisah Dahlan menyarankan kepada orang tua jangan melakukan hal seperti kepada anak laki-laki.
Penulis: Widodo | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM -- dr Aisah Dahlan menyarankan kepada orang tua jangan melakukan hal seperti kepada anak laki-laki.
Sebab itu akan membuat anak tidak suka dan risih.
Lalu apa yang dimaksud oleh motivator rumah tangga tersebut.
Berikut penjelasannya dalam kanal YouTube YouTube Toreh Ngajih yang diunggah pada 25 Mei 2021.
Pertama dia mengungkapkan bahwa orang tua tidak perlu kepo dan mencecar anak laki-laki atas permasalahannya.
Namun sebaliknya cukup diam dan puji saat sudah menyelesaikannya.
Orang tua selalu berusaha tahu permasalahan anaknya.
Baca juga: Pernah Diterbitkan Bank Indonesia, Uang Kertas Rp 75 Ribu Ini Dihargai 1 Unit Motor Honda Beat Baru
Baca juga: Heboh Nabila Maharani Ditangkap Polisi, Sampai Teriak Minta Tolong, Ini Fakta Sebenarnya
Tetapi orang tua tidak dapat selalu berada di samping anak.
Sering kali anak mendapatkan permasalahan yang tidak dari jangkauan orang tua.
Sehingga anak laki-laki terlihat sebal dan murung.
Misalnya anak pulang dalam keadaan suasana hati buruk dari sekolah atau bermain.
Hal ini tentu mengundang keingintahuan orang tua agar dapat melindunginya dan menghiburnya.
Namun, dr Aisah Dahlan justru melarang orang tua ikut campur dalam masalah anak.
"Kalau laki-laki dateng, bu, anak laki-laki dateng dan kelihatannya dia capek banget, penat banget. Ibu gak usah tanya macam-macam," kata dr Aisah Dahlan.
"Laki-laki gak suka!" sambungnya.
"(Anak laki-laki itu) kalau tertekan tidak mau bicara, bu. Kalau perempuan bicara," kata dr Aisah Dahlan menjelaskan perbedaan fungsi otak laki-laki dan perempuan".
"Laki-laki kalau ibu datang terus kayaknya capek banget dan apalagi habis ujian, ibu sambut aja,"
dr Aisah mencontohkan anak laki-laki datang mengucap salam, ibu cukup menjawab.
Ibu ucapkan, 'Eh, Alhamdulillah anak Bunda sudah datang, capek ya?'
Baca juga: Mengapa Suami Suka Lihat Istri Tanpa Busana, dr Aisah Dahlan Beri Penjelasan
Baca juga: Dulu Putus Dari Billy, Potret Hilda Vitria Sekarang Bikin Salfok, Pesonanya Nggak Ada Obat
Kalau anak menjawab iya maka ibu cukup diam.
"Udah, diam. Ambilin aja minum atau makan. Inget hipotalamusnya lebar," kata dia
"Dan ngomongnya dikit-dikit. Ibu gak usah marah, ya," lanjutnya.
"Gak usah kepo," kata dr. Aisah Dahlan.
Kekepoan ini misalnya dengan mengatakan 'Kayaknya capek banget sayang? Mbok cerita sama Bunda. Bunda ini kan ibumu, yang melahirkanmu,'.
"Tau, gak anak laki pengen ngomong apa kalau kita ngomong begitu, bu? Dia mau bilang sama ibunya 'Diam!' cuma takut durhaka," jelasnya.
"Sudah, biarin aja. Kenapa? Laki-laki kalau sedang ada masalah harus dikasih waktu,"
"Otak kanannya sedang cari solusi masalah. Ibu tenang aja," kata dr Aisah Dahlan.
"Kalau saya suka kasih tambahan begini, 'kalau sudah mau cerita panggil ibu ya,'. Jadi kalau sudah mau,"
Kalau pun anak laki-laki mau bercerita tentang masalahnya, maka orang tua harus tetap menahan diri untuk tidak ikut campur.
"Kalau ada anak laki-laki cerita masalahnya sama ibunya, berarti dia sudah pikirin dan punya solusi, paham ya bu,"
"Dan, ibu harus bangga terhadap solusinya,"
Ia mencontohkan kasus anak laki-laki menceritakan pada ibunya kalau temannya ada yang sangat jahil di sekolahnya
Itu membuat ia kesal, lalu sebagai solusinya ia mendatangi anak itu dan mendampratnya.
Mengahadapi contoh demikian ibu cukup katakan, 'Oh, keren!'.
"Jangan juga (berkata), 'Jangan gitu, sayang. Itu gak baik, melanggar hak asasi manusia,'. Gak usah," kata dr Aisah Dahlan.
"Pokoknya anak laki-laki cerita, dia menceritakan kejantanannya, kehebatannya ibu bilang aja 'keren' udah cukup," lanjutnya.
"Karena memang sedang belajar, untuk menjadi laki-laki yang menjaga keamanan dirinya, keamanan istrinya, keamanan anaknya,"
"Bahkan kalau nanti suami atau anak laki-laki kita bekerja pada negara, dia menjaga keamanan negara,"
"Pokoknya, waktu dia sedang belajar SMP-SMA mengatasi masalahnya dengan bentuk kejantanan, ibu bilang aja 'keren' udah cukup,"
Namun, ibu juga tidak perlu menambahkan hal-hal lain.
"Gak usah juga ngomporin, 'Besok lagi dia begitu, damprat, pukul!'. Jangan begitu,"
"Jadi kalau anak laki curhat berarti ada masalah dan dia sudah ada solusinya. Ibu harus tanya, 'Solusi kamu apa?', tapi dengar dulu ya, bu"
"Jadi, dengarkan dulu dia cerita baru kita tanya 'solusi kamu apa?'," kata dr Aisah Dahlan.
(Bangkapos.com/Widodo)