Raja Ini Siapkan 700 Istri dan 300 Selir untuk Layani Kebutuhan Biologisnya, Tapi Ada yang Tak Tulus

Melalui pendekatan pernikahan dan selir kerajaan itulah, sang raja memiliki banyak keturunan.

Editor: Alza Munzi
AFP
Kota Yerusalem, kota suci tiga agama di Palestina 

BANGKAPOS.COM - Tak tanggung-tanggung raja ini memiliki ribuan wanita di sampingnya.

Dia melakukan itu untuk menanamkan pengaruh kekuasaan.

Melalui pendekatan pernikahan dan selir kerajaan itulah, sang raja memiliki banyak keturunan.

Meskipun tidak semua istri dan selirnya tulus dinikahi raja ini.

Ada juga yang berkhianat dan melukai hati sang raja.

Dia adalah Raja Salomo.

Raja Israel ketiga ini memerintah sekitar tahun tahun 968 SM hingga 928 SM.

Dalam keterangan sejarah, sang raja memiliki lebih dari 1.000 wanita yang melayani kebutuhan biologisnya.

Itu terdiri dari 700 istri dan 300 gundik alias selir.

Dilansir dari thevintagenews.com, Kamis (27/1/2022), istrinya termasuk putri Firaun Mesir dan putri lainnya.

Serta wanita yang berasal dari Amon, Edom, Sidon, Moab, dan orang Het.

Hanya saja, satu-satunya pasangan yang disebutkan namanya dalam Alkitab adalah Naamah orang Amon.

Hal itu karena dia merupakan ibu dari pewaris Salomo, Rehoboam.

Dia juga diyakini memiliki hubungan dengan Ratu Sheba yang sama terkenalnya.

Ratu Sheba adalah sosok yang pertama kali disebutkan dalam Alkitab Ibrani.

Menurut tradisi Ethiopia, dia melahirkan seorang putra bersama Raja Salomo.

Baca juga: Video 10 Detik Gisel Goyang di Dalam Mobil, Rambut Tergerai Pakai Dress Ditonton Belasan Juta Kali

Putra ini akhirnya menjadi Menelik I, Raja Aksum.

Apa yang membuat Raja Salomo memiliki banyak istri?

Salah satu alasan Raja Salomo memiliki begitu banyak istri mungkin karena kebijakan luar negerinya yang agresif.

Pada zaman kuno, bukanlah hal yang aneh bagi seorang raja untuk memberikan seorang putri atau kerabat dekat perempuan mereka kepada raja lain.

Sebab sebagai bagian dari persyaratan perjanjian.

Baca juga: HANYA Tenaga Honorer Ini Saja yang Akan Diangkat Jadi PNS, 12 Jenis Honorer Lainnya Outsourcing

Jadi tidak heran, setiap kali sebuah perjanjian, mana Raja Salomo mungkin berakhir dengan istri baru.

Sebab pernikahan telah menjadi cara paling umum bagi para penguasa untuk mencoba mengamankan hubungan damai dengan musuh potensial.

Tapi rupanya tidak semua pernikahannya membawa hal baik.

Rupanya ada juga yang ingin menghancurkan Salomo melalui aliansi pernikahan.

Baca juga: Inilah Cara Berhubungan Biologis yang Baik Agar Suami Istri Makin Harmonis, Kata Dr Aisah Dahlan

Oleh karenanya, Raja Salomo tidak pernah menikahi seorang wanita asing.

Sebab ada dugaan banyak penguasa lain yang menggunakan motif wanita asing yang berbahaya untuk mengutuk Salomo.

Larangan untuk tidak menikahi wanita asing juga dikarenakan mereka dianggap sebagai sumber masalah yang potensial.

Ini karena mereka mungkin tidak selalu mengadopsi budaya dan nilai-nilai suami mereka dan tempat tinggal baru mereka.

Mereka memilih untuk terus mempraktekkan adat dan kultus asli Salomo.

Mereka akan mewariskannya kepada anak-anak.

Mungkin juga mempengaruhi suami mereka untuk mengadopsi beberapa praktik non-Israel juga.

Kesetiaan dan identitas dengan tradisi Israel akan terancam.

Dalam literatur alkitabiah, wanita asing, rayuan, pelacuran, ketidaksetiaan seksual, dan kultus kesuburan sering dikaitkan bersama.

Namun tidak semua wanita asing dipandang jahat.

Ada juga gambaran positif tentang wanita asing.

Misalnya mereka menunjukkan perilakunya adopsi masyarakat dan agama Israel dan memperoleh penerimaan di komunitas barunya.

Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved