Cuma Lakukan Hal Sepele Ini, Hubungan Suami Istri Akan Lebih Hangat dan Mesra
Sebuah rumah tangga merupakan tempat berkumpulnya pasangan suami istri dan anak-anak.
BANGKAPOS.COM - Sebuah rumah tangga merupakan tempat berkumpulnya pasangan suami istri dan anak-anak.
Sebagai sebuah keluarga, harus terus dirawat agar tetap harmonis dan bahagia.
Namun, tidak semua pasangan dapat menjaganya karena lemahnya komunikasi dan melalaikan hal sepele.
Ustaz Abdul Somad di dalam kanal YouTube LALAPRET pada 7 Juni 2020, memberikan tausiahnya.
UAS menyebutkan yang paling disenangi oleh istri adalah kata-kata yang dapat melunakkan hatinya.
"Perempuan yang diingatnya adalah kata-kata dari pasangannya," kata Ustaz Abdul Somad.
"Berbeda dengan laki-laki kalau yang diingatnya itu isi dari perkataan istri," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa wanita terbuai kata-kata maka laki-laki bermain dengan kata-kata.
"Maka, laki-laki gunakanlah kata-kata yang lembut terhadap perempuan," sarannya.
UAS juga menceritakan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada istrinya.
Rasulullah SAW tidak pernah memanggil Aisyah tetapi dengan panggilan Ya Humairah (kulitnya putih jika terkena matahari kemerahan).
"Istri mana yang tak senang dipanggil wahai kau yang putih kemerahan, walaupun kulitnya hitam," kata UAS dan disambut tertawa para jemaah.
UAS meyakini bahwa perkataan suami dengan panggilan tersebut akan membuat istri terngiang-ngiang.
Hal sepele ini akan merawat hubungan suami istri menjadi mesra dan hangat.
Baca juga: Tidak Berdosa Mencintai Istri atau Suami Orang Lain, Asal Tidak Lakukan Ini, Kata Ustaz Abdul Somad
Tidak Berdosa Mencintai Suami atau Istri Orang Lain
Ustaz Abdul Somad membeberkan hukum mencintai istri atau suami orang lain.
Belakangan ini memang maraknya mencintai bukan pasangan.
Meskipun statusnya sudah menikah, namun kenyataan banyak yang mengalami hal itu.
Memang tidak pernah bisa menyalakan perasaan yang mencintai siapapun.
Baca juga: Pasutri Jangan Berhubungan Intim di Waktu Ini, Ustaz Abdul Somad Sebut Sama Saja Seperti Maksiat
Lalu apa hukum mencintai istri atau suami orang lain?
Dalam sebuah ceramahnya, Ustaz Abdul Somad menjelaskan hukumnya sebagaimana dalam video di kanal YouTube DENJAYA pada 2 Maret 2019 lalu.
Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa dalam hidup ini seseorang dihadapkan pada pilihan dan keterpaksaan.
Sama halnya dalam mencintai dan dicintai.
Menurut Ustadz Abdul Somad, cinta bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keterpaksaan.
"Ketika cinta menjadi rasional, artinya orang tersebut tidak benar-benar cinta.
Oleh karena itu, terkadang ketika seseorang mencintai orang lain, orang tersebut tidak pernah tahu alasannya," jelasnya.
Bagaimana hukumnya bila cinta yang merupakan keterpaksaan itu datang kepada seseorang dan membuatnya mencintai istri atau suami orang lain?
Pendakwah yang akrab disapa UAS itu mengungkapkan hukum mencintai istri atau suami orang lain tidak berdosa.
Karena cinta merupakan sebuah keterpaksaan yang tumbuh dalam diri seseorang.
"Cinta tidak bisa memilih, ketika kita cinta dengan orang apakah berdosa? Tidak.
Karena rasa itu tumbuh di dalam, suka tidak dosa," kata UAS.
Namun, UAS mengungkapkan ketika rasa cinta terhadap istri atau suami orang lain itu berubah menjadi sebuah tindakan, maka hukumnya menjadi dosa.
Tindakan tersebut misalnya mendekati istri atau suami orang lain, meminta nomor teleponnya, dan tindakan lainnya.
"Ketika dia berubah menjadi action baru berdosa.
Suka kita dengan orang tak dosa, tapi ketika kita dekati, minta nomor hapenya baru dosa," bebernya.
Lebih lanjut, UAS mengingatkan akan lebih baik rasa cinta terhadap istri atau suami orang lain itu dibuang karena merupakan bagian dari ujian.
Menurutnya, ketika ada rasa cinta terhadap istri atau suami orang lain, maka haruslah ditekan, tidak dituruti.
Pasalnya, upaya menekan rasa tersebut merupakan bagian dari nilai jihad terhadap hawa nafsu.
"Makanya, kalau ada bibit-bibit rasa itu di dalam, tekanlah dia, jangan lagi pandang, jangan lagi dipeturutkan," jelasnya.
"Karena itulah nilai jihad, bukan jihad berdarah-darah melawan Belanda, tapi jihad hawa nafsu yang justru jauh lebih besar," sebutnya.
(Bangkapos.com/Widodo)