Sesaat Sebelum Gempa Banten, Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Vulkanik Setinggi Lebih dari 1 KM

sebelum menyemburkan abu vulkanik pada sore tadi, gunung yang berada pada Selat Sunda tersebut juga telah erupsi pada pagi tadi. Erupsi pertama ...

Dok. Humas Polda Banten
Aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Jumat (4/2/2022), terlihat semburan vulkanik dari kawah gunung 

BANGKAPOS.COM -- Gunung anak Krakatau semburkan abu vulkanik setinggi lebih dari satu meter sesaat sebelum gempa bumi mengguncang di Bayah, Banten.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, semburan abu vulkanik Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat (4/2/2022) pukul 17.09 WIB dengan ketinggian 1.157 m diatas permukaan laut.

Hal tersebut disampaikan Shinto berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Pada pukul 17.09 WIB, ketinggian kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 1.157 m di atas permukaan laut), Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur, ujar Kombes Pol Shinto Silitonga dalam keterangan resminya, Jumat (4/2/2022).

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi ± 2 menit 49 detik, tidak terdengar suara dentuman," imbuhnya.

Baca juga: Tante Ernie Posting Gaya dari Belakang, Ungkap Selalu Tak Puas Jika Main di Lokasi Ini

Baca juga: Tante Ernie Posting Gaya Bersepeda, Bikin Resah Pakai Outfit Terbuka, Diprotes Gara-gara Pose Begini

Baca juga: Ingat Janda Cantik yang Menikahi Pria Buruk Rupa Nasib Pernikahan Setelah Setahun, Banjir Hujatan

Baca juga: Potret Hot Mom BCL di Dekat Kolam Renang Pakai Outfit Menggoda, Bagian Bawah Ditutup Benda Ini

Lebih lanjut Shinto menjelaskan, sebelum menyemburkan abu vulkanik pada sore tadi, gunung yang berada pada Selat Sunda tersebut juga telah erupsi pada pagi tadi.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 09.43 WIB, dengan ketinggian abu vulkanik setinggi 757 meter diatas permukaan laut.

"Sejak pagi tadi, Gunung Anak Krakatau telah erupsi sebanyak dua kali. Erupsi pertama teramati ± 600 m di atas puncak (± 757 m di atas permukaan laut), kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya, Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi ±50 detik, tidak terdengar suara dentuman," kata Shinto.

Kemudian 42 menit berselang, atau sekira pada pukul 10.25 WIB, erupsi kedua Anak Krakatau kembali terjadi, dengan ketinggian sembutan abu vulkanik lebih tinggi, yakni 957 meter diatas permukaan laut.

"Aktivitas Gunung Anak Krakatau ke dua hari ini yang menyemburkan abu vulkanik terjadi pada 10.25 WIB, yang tinggi kolom abu-nya setinggi ±800 m di atas puncak atau ± 957 m di atas permukaan laut," terang Shinto.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi ±49 detik, tidak terdengar suara dentuman," jelasnya.

Dengan aktivitas demikian, kini status Gunung Anak Krakatau tersebut berada pada level II atau dalam status waspada.

Baca juga: Malangnya Wanita Hamil Ini, Tewas Terkecik Rambutnya Sendiri saat Wawancara Kerja

Baca juga: Mompha Junior, Si Bocah yang Dijuluki Miliarder Termuda di Dunia, Punya Deretan Mobil Sport

Baca juga: Ketika Ariel Cemburu Kepada BCL yang Terpesona dengan Abdurrachman di X Factor, Unge Akui Deg-degan

Baca juga: Dea Anak Medan Raih Nilai CPNS Kejaksaan Tertinggi se-Indonesia, Sempat Gagal 2 Kali Ikuti ini

"Sebagai dasar peringatan dini bencana gunung berapi, saat ini Gunung Anak Krakatau ada di level II atau dalam status Waspada," ucapnya.

"Dan saat ini masyarakat ataupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati gunung tersebut dalam radius sejauh 2 km dari kawah," tutup Kombes Pol Shinto Silitonga.

Tak ada korban jiwa

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved