Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1443 H pada Sabtu 2 April, Berikut Tanggal Lebaran & Idul Adha 2022
PP Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh ...
Hari Arafah (9 Zulhijah 1443 H) Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M
Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.
"Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita," tutup maklumat tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, 23 April 2020, Rukyat atau Rukyatul Hilal adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.
Rukyatul hilal biasanya dilakukan untuk menentukan awal bulan Zulhijah, Ramadhan, dan Syawal.
Dalam melakukan pemantauan, Kementerian Agama bekerjasama dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam, pakar BMKG, pakar Lapan, dan pondok pesantren sudah melakukan perhitungan di daerahnya. Baca juga: Sejarah dan Asal-Usul Nama Mekkah, Kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW Penghitungan itu dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat".
Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.
Baca juga: Tenaga Anya Geraldine Ternyata Sangat Kuat saat Syuting Bareng Ariel NOAH Cs, David Nyaris Terjatuh
Baca juga: Marc Marquez Ungkap Tak Suka Tikungan 2 Sirkuit Mandalika, Penyebabnya Karena Hal ini
Baca juga: Hari Ini Harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex Naik, Simak Rinciannya di Sini
Baca juga: Sikap Istri Baru Enji Baskoro Setelah Lama Bungkam, Beda dengan Ayu Ting Ting Ketika Hadapi Haters
Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.
"Kalau di bawah itu berarti belum rukyat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sudah artinya dengan ketinggian di bawah itu kemungkinannya kecil untuk bisa dilihat," kata Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Nur Khazin.
Pemantauan hilal Ramadhan
Pemantauan hilal Ramadhan biasanya dilakukan pada 29 bulan Syakban.
Apabila hilal terlihat dengan beberapa ketentuan di atas, maka bulan Syakban dicukupkan 29 hari. Sementara itu, hisab dapat diartikan dengan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.
Terdapat beberapa rujukan atau kitab yang digunakan untuk metode hisab di Indonesia. Metode hisab juga ada yang menggunakan metode kontemporer.
"Caranya ya menggunakan rumus-rumus yang ada di buku itu. Ada rumusnya seperti apa untuk menghitung awal bulan dengan data astronomis yang ada di buku-buku tersebut," ujar Khazin.
Terlepas dari itu, Khazan mengatakan bahwa baik metode hisab maupun rukyat, keduanya merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan. Menurutnya kedua metode itu tidak bisa dinafikan karena semuanya saling mendukung.
"Adanya hisab itu juga karena ada rukyat yang panjang, termasuk metode hisab ini akan mempermudah pelaksanaan rukyat secara benar. Jadi kedua-duanya ini saling menguatkan dan saling mendukung," tutur Khazin.
(*/ BangkaPos.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan TribunJatim.com