Anggota Polisi Jadi Korban Ritual Maut di Pantai, Baru Satu Tahun Menikah, Istri Tak Percaya
Dengan mata berkaca-kaca, istri korban berada di depan meja petugas Tim Disaster Victim Investigation (DVI)
Penulis: Ardhina Trisila Sakti CC | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM - Bripda Febriyan Duwi merupakan anggota Polsek Pujer, Bondowoso yang menjadi satu di antara korban ritual maut di di Pantai Payangan, Jember, Minggu (13/2/2022) dini hari.
Pangkatnya adalah seorang bintara.
"Betul dia bawahan saya," kata Kapolsek Pujer AKP Iswahyudi.
Baca juga: Bakal Dimiliki Indonesia, Inilah Pesawat Paling Mematikan di Dunia, Bukan Si Canggih F-35
Baca juga: Siap-siap Jadi Jutawan Jika Punya Uang Rp2000 Seperti Ini, Ada yang Mau Beli Rp60 Juta Per Lembar
Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Inilah Durasi Berhubungan Suami Istri Paling Mantap Menurut Inez Kristanti
Dengan mata berkaca-kaca, istri korban berada di depan meja petugas Tim Disaster Victim Investigation (DVI).
Diana masih belum percaya, Bripda Febriyan Duwi, lelaki yang baru menikahinya setahun lalu itu menjadi salah satu korban yang meninggal dunia dalam tragedi ritual maut
Diana terus meneteskan air mata. Ibu mertuanya mencoba menenangkan.

Diana mengatakan, Febriyan sempat pamit ke dirinya untuk pergi ke Pantai Payangan. Febri mengirim ucapan pamit ke Diana dalam obrolan telepon.
"Bilangnya cuma mau pergi ke pantai. Tidak bilang kalau ada ritual," ujar Diana.
Selama ini, Diana dan suami jarang tinggal satu rumah.
Febri dinas di Bondowoso, sedangkan Diana kerja di Probolinggo.
"Selama ini gak ada yang aneh sama suamiku," kata Diana sembari menyeka air matanya.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu (13/2/2022) itu menelan 11 korban jiwa.
Para korban terseret ombak saat menggelar ritual khusus di kawasan pantai sekitar pukul 00.25 WIB.
Ada 23 orang yang mengikuti ritual tersebut.