Hukum Merayakan Hari Valentine Dalam Pandangan Islam, Begini Kata Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah membeberkan hukum merayakan hari valentine dalam pandangan Islam.
Penulis: Widodo | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM -- Ustaz Khalid Basalamah membeberkan hukum merayakan hari valentine dalam pandangan Islam.
Setiap tanggal 14 Februari diperingati dengan hari valentine atau yang disebut hari kasih sayang.
Tidak sedikit merayakan hari valentine tersebut terutama bersama pasangan.
Semakin berkembangnya hingga akhirnya banyak umat Muslim yang mengikuti merayakan valentine yang diyakini sebagai hari kasih sayang.
Namun, beberapa ulama tidak sependapat dengan hari valentine yang dirayakan terutama oleh umat Islam.
Termasuk ulama Ustaz Khalid Basalamah menentang hari valentine sebagai hari kasih sayang.
Menurutnya, hukum merayakan Valentine bagi Muslim, sama sekali tidak diperbolehkan.
Demikian diungkapkan oleh Ustaz Khalid Basalamah dalam kanal YouTube Lentera_sunnahku yang diunggah 7 Februari 2020.
Dia menyebutkan bahwa asal nama valentine ini dari sebuah nama seorang pendeta yang dianggap berjasa oleh orang nasrani.
Sehingga dirayakanlah setiap tanggal 14 Februari karena dia menyebar kasih sayang.
Namun sebenarnya kata Ustaz Khalid Basalamah bahwa Islam adalah agama kasih sayang.
"Kalau Anda merayakan Valentine berarti sama saja Anda sedang merayakan tentang keberhasilan pastor atau pendeta Valentine itu dalam berdakwah bahwasanya Allah punya anak. Ini berbahaya sekali," katanya.
"Tidak boleh sama sekali kita mendukung semua atribut, semua ucapan, menghadiri semua acara, yang berhubungan dengan ritual ahli kitab ataupun orang-orang kafir," terangnya.
"Sampai ada sabda Rasulullah SAW, 'Kalau ada ahli kitab yang sedang beribadah di tempat ibadah mereka jauhilah, karena laknat Allah sedang turun.' Jelas sekali sabda Nabi SAW itu," bebernya.
"Jadi, memang tidak boleh sama sekali kita menghadiri atau merayakannya (Valentine)," tegas Ustaz Khalid Basalamah.