DPRD Babel
Pimpinan DPRD Babel Harap Tambak Udang Jadi Sektor Menambah PAD 2022
Berdasarkan data dari Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Babel bahwa jumlah pendapatan asli daerah terdiri dari, pendapatan pajak daerah.
Penulis: Cici Nasya Nita |
BANGKAPOS.COM,BANGKA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung (Babel), Amri Cahyadi berharap tambak udang bisa menjadi sektor yang dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2022.
"Kita jujur saja berharap itu dari sektor tambak udang (untuk menambah PAD-red), namun sampai saat ini belum signifikan, itu khususnya di tambak udang itu dalam hal pendapatan di lab yakni kondisi air. Ini memerlukan peralatan yang baik, sehingga perusahaan bisa melakukan pengujian di lab kita," ujar Amri, Rabu (16/2/2022).
Dalam hal menambah PAD, pemerintah diharapkan mendorong perusahaan bisa mendapat fasilitas pengujian kualitas air di laboratorium daerah sehingga ada retribusi untuk penghasilan daerah.
Sementara pada tahun 2021, pendapatan umum daerah Provinsi Babel yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) mengalami over target.
Berdasarkan data dari Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Babel bahwa jumlah pendapatan asli daerah terdiri dari, pendapatan pajak daerah.
Pendapatan retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah berjumlah Rp 895 miliar atau over target 116,76 persen
Kemudian Dana Bagi Hasil realisasi mencapai Rp 241 miliar atau over target 158,08 persen dan jumlah total pendapatan PAD dan DBH 2021 berjumlah Rp 1,1 triliun.
Menyikapi ini, politisi PPP merasa biasa saja dengan capaian itu, pasalnya target PAD pada 2021 memang sudah diprediksi akan melebihi target saat perubahan APBD 2021.
"PAD memang akan diprediksikan over target, namun berapa angkanya sampai saat ini kami belum menerima laporan. Karena sudah diprediksikan maka kami biasa-biasa saja menanggapinya," katanya.
Dia membeberkan terjadi over target ini karena pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung (Babel) yang kian membaik yang dipengaruhi oleh harga komoditi timah, lada dan sawit yang meningkat.
"Tidak bisa kita pungkiri kawan-kawan di Bakuda, bekerja dengan baik untuk mendapatkan target itu, namun jika ditanya apakah sudah puas. Saya belum puas juga, karena sebetulnya masih bisa digali lebih. Kemarin itu dominan di pajak kendaraan bermotor dan BBNKB," katanya.
Dia berharap kedepannya ada inovasi-inovasi dari pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD.
"Jadi tidak hanya dari pajak motor saja, tetapi di retribusi daerah juga kedepannya. Kita berharap ada terobosan-terobosan yang lebih signifikan.
Selain itu, perlu dipertimbangkan reward dan punishment bagi instansi yang mencapai target mesti diberikan penghargaan sementara bagi instansi yang tidak mencapai target perlu dilakukan evaluasi," katanya.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)