Apakah Jodoh di Dunia Sama dengan Jodoh di Akhirat? Begini Jawaban Quraish Shihab
Abi Quraish lantas mengisahkan kisah seorang istri nabi bernama Ummu Salamah yang sangat cinta suaminya, tapi suaminya gugur dalam perang.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM - Dianatara dari kita mungkin bertanya-tanya apakah jodoh di dunia dan akhirat adalah sama?
Pertanyaan serupa juga ditanyakan kepada cendikiawan muslin, Quraish Shihab dalam acara Narasi TV melansir akun TikTok @nvran_
"Abi jodoh di dunia sama tidak dengan jodoh di akhirat," tanya Najwa Shihab
Mantan menteri agama itu menjawab bahwa jodoh di dunia dan akhir bisa jadi berbeda.
Ahli Tafsir yang sering disapa Abi Quraish itu lantas mengisahkan kisah seorang istri nabi bernama Ummu Salamah yang sangat cinta suaminya, tapi suaminya gugur dalam perang.
Baca juga: Bolehkah Wanita Pakai Mukena Warna-warni Ketika Salat, Ustaz Abdul Somad Sarankan Begini
"Nah saya ada cerita nih, ada seorang istri nami bernama Ummu Salamah," cerita Abi Quraish,
"Suaminya gugur dalam berperang," lanjut Abi.
Nabi Muhammad SAW pun melamar Ummu Salamah untuk membalas jasa-jasa suaminya.
Sebagaimana diketahui, perkawinan Nabi antara lain untuk menolong janda-janda.
"Oleh Nabi, Ummu Salamah dilamarnya, untuk menolong janda-janda," kata Abi.

Ummu Salamah pada mulanya tidak bersedia, karena dia sangat mencintai suaminya, sampai akhirnya ia menikah dengan Nabi.
Suatu ketika Ummu Salamah terkenang suaminya, lalu dia berkata dalam hati.
“Bagaimana nanti saya di akhirat? saya punya suami nabi, saya juga mencintainya tapi saya juga mempunyai suami yang lalu yang saya cintai,” kata Abi Quraish.
Baca juga: Inilah 5 Hak Istri yang Harus Dipenuhi, Kalau Kurang Maka Suami Dituntut di Hadapan Allah SWT
Lalu Nabi Muhammad menjelaskan bahwa nantinya di akhirnya istri bisa memilih jodohnya.
"Hey ketahuilah kata Nabi jika seorang wanita mempunyai 2 pasangan dalam perjalanan hidupnya, maka di akhirat dia akan ditanya oleh Tuhan, dengan siapa kamu mau bersama," ujar Abi Quraish.
"Allah akan memberikan pilihan itu kepada istri," sambung Najwa Shihab.
Perlu diketahui, ada banyak hal yang ada di dunia namun tidak ada di akhirat, misalnya saja tidur dan rasa cembutu.
Cemburu hanya ada di dunia untuk mendorong seseorang mencapai kesempurnaan.
Kita tidak bisa menganalogikan kehidupan di dunia dengan kehidupan setelah kematian.
Usaha meminta jodoh
Melansir Tribunwow, Quraish Shihab juga pernah mengatakan bahwa kita harus berusaha menjemput jodoh.
Usaha paling minimalnya adalah dengan berdoa dan memohon kepada Tuhan agar diberi jodoh.
Doa tersebut bisa dalam bahasa apa saja, bahkan tanpa kata.
Selain itu, kita juga bisa meminta agar diberi jodoh orang yang kita inginkan.
"Harus berusaha dengan berbagai cara, dan menjemput jodoh, paling mudah adalah dengan berdoa, jangan tidak usaha, siapa tahu Tuhan menetapkan jika orang ini akan saya beri jodoh jika berdoa," kata Quraish Shihab.
Terkait proses mudah dan sulitnya menuju pernikahan, Quraish Shihab menjawab jika keduanya bisa terjadi.
Ada jodoh yang sulit baru ditemukan, ada juga yang mudah didapatkan.
Apapun bisa terjadi, tetapi sebelumnya harus mengupayakan dan tidak mengkaitkan dengan sulit atau mudahnya jodoh dengan kebahagiaan.
Adapun doa-doa agar kita bisa dipermudahkan agar kita bisa mendapat jodoh adalah dengan membaca ayat terakhir surat Al-Furqan.
Tak hanya itu, doa apa saja bisa dilantunkan terkait hal ini, asalkan tidak berdoa ingin dijodohkan dengan wanita yang sudah menikah.
Sedangkan tanda jodoh sudah dekat, menurut Quraish Shihab adalah ketika hati bergetar.
Menurut Quraish Shihab, pikiran dan akal bisa salah, berbeda dengan hati.
Jika kita sudah suka dengan seseorang, jangan tanyakan dengan akal.
Melainkan menanyakannya kepada hati, dan ketika hati sudah bergerak, maka carilah pembenaran untuk akal.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)