Militer dan Kepolisian

Pensiun Setelah 35 Tahun Jaga Langit NKRI, Inilah Kisah 'Sang Macan'  F-5 Tiger TNI AU

Ada sejarah panjang pesawat legendaris kebanggaan TNI AU ini untuk sejumlah operasi dan latihan di Republik Indonesia

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
istimewa
lustrasi pesawat tempur F-5E 

BANGKAPOS.COM-Sosok pesawat tempur ini tentu tak asing lagi masyarakat Indonesia.

Pesawat tempur tersebut adalah F-5-E/F Tiger II.

Kini, pesawat tempur telah purna tugas setelah selama 35 tahun menjadi penjaga langit NKRI.

Dilansir dari militermeter.com, pesawat tempur interceptor F-5 Tiger mengakhiri tugasnya pada tanggal 3 Mei 2016 lalu melalui telegram pimpinan TNI AU Nomor T/719/2016.

Seluruh pesawat Supersonik yang bermarkas Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi, Madiun, resmi pensiun.

Si Macan datang pertama kali pada 21 April 1980.

Baca juga: Jadi Momok Bagi Para Penjahat, Inilah Sederet Anjing Pelacak yang Digunakan Polisi Indonesia

Sebanyak delapan unit dari 16 pesawat yang dibeli TNI AU, diangkut menggunakan pesawat C-5A Galaxy milik Military Airlift Command USAF yang diterbangkan langsung dari Amerika Serikat.

Pesawat tempur F-16, F-5 Tiger, dan Hawk 100/200 disiagakan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Sabtu (27/4/2013).
Pesawat tempur F-16, F-5 Tiger, dan Hawk 100/200 disiagakan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Sabtu (27/4/2013). (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Sisanya dikirim pada 5 Juli 1980.

Panjangnya masa pengabdian pesawat F-5 Tiger telah melahirkan pemimpin-pemimpin TNI AU dari dulu hingga sekarang.

Ada sejarah panjang pesawat legendaris kebanggaan TNI AU ini untuk sejumlah operasi dan latihan di Republik Indonesia.

Baca juga: Siap Perang, Ukraina Dapat Pasokan Rudal Anti-Pesawat Stinger, Momok Menakutkan Rusia di Afganistan

Lantas, seperti apa spesifikasi pesawat tempur F-5 Tiger?

Dilansir dari kompas.com, berikut spesifikasinya

Spesifikasi F-5 Tiger

F-5 Tiger II adalah pesawat tempur supersonik bermesin ganda dan berkursi tunggal yang dikembangkan oleh Northrop Grumman, AS.

Penerbangan perdana F-5 Tiger II dilakukan pada 11 Agustus 1972 dan mulai beroperasi pada 1975.

F-5 Tiger II dirancang untuk menawarkan keserbagunaan dan keunggulan besar selama operasi udara-ke-darat dan udara-ke-udara.

Baca juga: Tudingan Invasi Rusia Tak Kunjung Terjadi, Bantuan Senjata Canggih dari Barat Sudah Banjiri Ukraina

Badan pesawat F-5 Tiger II diperpanjang untuk mengakomodasi mesin J85 yang bertenaga dan lebih banyak bahan bakar.

Persenjataan F-5 Tiger

F-5 Tiger II dilengkapi dengan sejumlah sistem elektronik, yaitu sistem kontrol penerbangan otomatis (AFCS), tampilan head-up (HUD), dan peralatan bantu lainnya.

F-5E Tiger II dipersenjatai dengan dua meriam pontiac M39A2 20 mm. M39A2 adalah meriam otomatis laras tunggal dan dapat menembakkan amunisi pada kecepatan 1.500 rpm.

Empat rudal udara-ke-udara AIM-9 Sidewinder dan dua rudal udara-ke-permukaan AGM-65 Mavericks serta roket dipasang pada tujuh titik pesawat.

Pesawat ini juga dipersenjatai dengan bom besi terarah, munisi bom cluster CBU-24/49/52/58, tabung bom napalm, dan bom selebaran M129.

Cerita dari F-5 Tiger

Pesawat tempur F-5 Tiger merupakan pesawat pertama yang dibeli Indonesia pada 1980-an dalam kondisi baru dan digunakan untuk menjaga dan menegakkan kedaulatan negara di udara.

Setelah berkiprah selama 35 tahun, pesawat dinyatakan "pensiun" dan dijadikan monumen di beberapa tempat di Indonesia sebagai sarana edukasi dan rekreasi masyarakat.

Dilansir dari tniau.mil.id, gelombang pertama armada F-5 E/F Tiger II mulai tiba di Indonesia pada 21 April 1980.

Sebanyak 8 dari 16 unit pesawat diangkut dengan menggunakan pesawat C-5A Galaxy milik Military Airlift Command USAF yang diterbangkan langsung dari AS.

Sedangkan sisanya dikirim pada 5 Juli 1980. Selanjutnya pesawat dirakit kembali di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi dengan melibatkan teknisi dari TNI AU.

Misi F-5 Tiger "Sang Macan"

Sejak kedatangan pertama kalinya di Indonesia, F-5 Tiger yang dijuluki "Sang Macan" ini dilibatkan dalam sejumlah operasi dan latihan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mulai dari Operasi Panah di wilayah Aceh pada 1990-1992, Operasi Elang Sakti XXI (Operasi Pengamanan Perbatasan NTT) pada 1999, Operasi Garuda Jaya, Operasi Pengamatan Udara Perbatasan kelanjutan dari Operasi Elang Sakti di NTT, dan Operasi Oscar yang merupakan operasi pengamanan wilayah perairan.

Pada 28 April 2016, F-5 E/F Tiger II melaksanakan penerbangan terakhir di Indonesia lewat misi Simulated Surface Attack (Phoenix Flight) dengan TS 0216 yang diterbangkan Phoenix 1 Letkol Pnb Abdul Haris dan Phoenix 2 Mayor Pnb I Kadek Suta Arimbawa yang menerbangkan TS 0512.

Pada Mei 2016, Komandan Skadron Udara 14 Letkol Pnb Abdul Haris memerintahkan kepada penerbang untuk menghentikan operasional pesawat F-5 E/F Tiger II.

Hal itu berdasarkan telegram pimpinan TNI AU Nomor T/719/2016 tanggal 3 Mei 2016 tentang penghentian sementara pengoperasian (stop flying) seluruh pesawat F-5 E/F Tiger Skadron II Skadron Udara Lanud Iswahyudi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved