Virus Corona di Bangka Belitung

Jeritan Tukang Pangkas Rambut Tradisional di Masa Pandemi Covid-19, Pelanggan pun Berkurang

Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini berdampak ke semua sektor, termasuk jasa potong rambut. Seperti yang dirasakan, Pemilik Pangkas Rambut, Bang Ed

Penulis: Sela Agustika |
bangkapos.com
Pemilik Pangkas Rambut Bang Edi yang beralamat di jalan masjid Jamik Kota Pangkalpinang (Bangkapos.com/Sela Agustika) 

BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini berdampak ke semua sektor, termasuk jasa potong rambut. Seperti yang dirasakan, Pemilik Pangkas Rambut, Bang Edi yang beralamat di Jalan Masjid Jamik Pangkalpinang . Ia mengaku selama pandemi pelayanan pangkas rambut miliknya menurun, di mana biasanya dalam satu hari ia bisa melayani jasa potong rambut sebanyak 15 hingga 20 orang dalam satu hari, saat ini hanya 10 orang saja.

Namun bukan hanya faktor pandemi, menjamurnya barbershop ini juga diduga jadi penyebab turunnya pelanggan di pangkas rambut tradisional. "Selama pandemi ini memang berdampak jelas untuk jasa potong rambut kita, biasanya dapat 15 hingga 20 kepala dalam satu hari. Sekarang hanya berada dikisaran sepuluh kepala saja, itu juga kadang tidak sampai segitu. Ya selain pandemi memang menjamurnya barbershop ini mungkin juga ada dampaknya ke kita" ujar Edi kepada Bangkapos.com, Selasa (22/2/2022).

Menurutnya dalam hal segi model atau gaya potongan rambut yang ditawarkan sama seperti di tempat barbershop, hanya saja pelayanan yang berbeda. 

"Ya kalo untuk potongan atau gaya ini gak ada bedanya sama seperti kita juga, hanya saja dari segi fasilitas mereka memang menggunakan ruang tertutup atau ber AC, terus mereka juga melayani keramas, kalo kita kan hanya jasa pangkas rambut saja, trus harga juga kita pangkas rambuf lebih murah," katanya.

Kurang lebih lima tahun membuka jasa pangkas rambut ini, Edi hanya menerima layanan potong rambut pria tarif Rp 15.000 untuk anak-anak dan Rp 20.000 untuk dewasa. "Untuk peminat di kita semua kalangan, baik anak-anak, mudah, hingga dewasa semua merata," ucapnya.

Hal senada juga dirasakan Abon, Pemilik Pangkas Rambut Sumatera Jaya yang beralamat di Gabek, Pangkalpinang. Ia mengaku akibat Pandemi Covid-19, hampir 50 persen pendapatan usaha pangkas rambut yang digelutinya selama delapan tahun terakhir turun drastis.

"Pandemi ini memang dampaknya luar biasa ke saya, biasanya satu hari bisa 15 kepala yang pangkas rambut, sekarang 5 kepala juga kadang tidak sampai, tetapi bukan hanya pandemi adanya barbershop sekarang ini juga jadi salah satu faktornya," kata Abon.

"Ya untuk pangkas rambut di kita lebih murah karena fasilitas yang diberikan berbeda dengan barbershop, di mana mereka memang menggunakan ruangan ber AC dan juga ada keramasnya, Tapi gaya atau potongannya sama saja," ujarnya.

Yang jelas pelangan jasa potong rambut di tempatnya berasal dari semua kalangan, tarif Rp20.000 untuk anak-anak hingga dewasa.

"Untuk pelangan kita semua kalangan, baik, anak, mudah, dan orangtua, namun memang lebih banyak ke dewasa atau orangtua," katanya. (Bangkapos.com/Sela Agustika)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved