Bagaimana Jika Melangkahi Makam Saat Berziarah, Ustaz Abdul Somad Beberkan Hukumnya
Bagaimana jika melangkahi makam saat berziarah, Ustaz Abdul Somad beberkan hukumnya.
Penulis: Widodo | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM -- Bagaimana jika melangkahi makam saat berziarah, Ustaz Abdul Somad beberkan hukumnya.
Berziarah kubur sangat baik untuk mendoakan keluarga atau kerabat yang sudah meninggal.
Namun, seiring karena lahannya sempit terkadang membuat peziarah menginjak-injak, duduk di makam bahkan melangkahi makam.
Lantas bagaimana hukum duduk dan melangkahi makam?
Ustaz Abdul Somad pernah beberapa kali ditanya jemaahnya tentang hukum serta tata cara ziarah makam.
Lalu dia menjelaskan sebagaimana di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad sebebagaima dikutip oleh Bangkapos.com, Kamis (24/2/2022).
Dia memaparkan beberapa dalil tentang hukum tata cara ziarah kubur.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan larangan duduk bahkan menginjak kubur dengan mengutip satu hadits Rasulullah Saw.
Dari Abu Hurairah, Ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
"Salah seorang kamu duduk di atas batu api hingga pakaiannya terbakar sampai ke kulitnya, itu lebih baik baginya daripada duduk atas kubur." (HR Muslim).
"Adapun ziarah di samping (sisi) kubur tak jadi masalah," kata Ustaz Abdul Somad dalam video ceramahnya di laman Youtubenya itu.
Praktiknya di Indonesia, banyak tempat pemakaman umum (TPU) karena saking padatnya sampai jalan menuju pemakaman digali menjadi makam.
Akibatnya, ketika ada orang yang ingin memakamkan jenazah atau ziarah, menginjak-injak makam.
"Ziarah sunah menginjak makam haram. Makanya saya kalau diajak ziarah sampai nginjak makam saya tegak aja di samping.
Ziarah sunah, nginjak makam haram, gara-gara yang sunah jadi haram-haram. Habis pahala," ungkapnya.
Hukum Mengirimkan Al-Fatihah Kepada Orang yang Sudah Meninggal
Umat islam yang membacakan Al Fatihah merupakan doa kepada orang yang telah wafat atau meninggal dunia.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan hukumnya sebagaimana yang dikutip dari kanal YouTube Ceramah Dakwah yang diunggah pada 27 Juni 2017.
Menurut Ustaz Abdul Somad, bahkan ada hadist ketika orang meninggal dunia.
"Hadist pertama cepatlah kuburkan jangan jenazahnya ditahan lama-lama," katanya dalam video.
Kemudian cepat-cepat bacakan bagian kepalanya Al Fatihah dan bagian kaki ujung bacakan surah Al Baqarah.
"Maka berdasarkan dalil ini, kata mahzab Syafi'i dan disebutkan oleh Imam An Nawawi seelok-eloknya bacalah sehatam Quran, kalau tidak sanggup sehatam Quran bacalah hatinya Al-quran yaitu yasin," ujarnya.
Dia menambahkan, jika tidak sanggup membaca surah yasin, cukup membacakan Al-Fatihah.
Membacakan Al Fatihah dan Surat Yasin menjadi doa yang sering dipanjatkan umat Muslim ketika ada orang meninggal.
Di Indonesia ada budaya menggelar Yasinan di rumah duka orang yang baru meninggal dunia.
Benarkah membaca doa Al Fatihah dan Surat Yasin akan sampai pada orang yang sudah meninggal?
Doa merupakan pujian dan harapan yang dipanjatkan Umat Islam kepada Sang Pencipta.
Tidak hanya untuk diri sendiri, doa juga sering dibacakan kepada orang lain.
Baik yang masih hidup, mau pun yang telah wafat atau meninggal dunia.
Dengan doa, diharapkan mendapat pertolongan Allah, ridho Allah, dan ampunan serta rahmat dari Sang Pencipta.
Lantas apakah ada diajarkan Rasulullah Muhammad?
Muncul pertanyaan, benarkah membaca doa Al Fatihah dan Surat Yasin akan sampai pada orang yang sudah meninggal?
Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
"Masalah doa Al Fatihah dan surat Yasin, apa betul sampai pada orang yang meninggal?" demikian pertanyaan seorang jamaah.
Ustaz Abdul Somad menegaskan doa Al Fatihah dan Surat Yasin jelas sampai kepada orang yang sudah meninggal.
Disebutkan Ustaz Abdul Somad, ada beberapa dalil yang membahas terkait hal tersebut.
"Dalil pertama bahwa bacaan Quran sampai untuk orang yang meninggal, kalau lewat di makam jangan lupa baca doa," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Kalau doa saja sampai, apalagi bacaan Quran," imbuhnya.
Selain itu, Ustaz Abdul Somad juga mengungkapkan dalil-dalil lainnya yang membahas mengenai bacaan Quran untuk orang yang sudah meninggal.
"Dalil ke dua, Nabi mengambil pelepah kurma, dia tusuk ke makam. Kata Rasulullah, pelepah kurma ini bertasbih, kalau pelepah kurma sampai, apalagi bacaan Al Quran," ungkapnya.
"Dalil ke tiga, Abdullah anak Umar bin Khatab waktu meninggal pesan 'nanti bacakan di atas makamku 5 ayat awal Al Baqarah, 3 ayat akhir Al Baqarah," jelasnya.
"Keempat, kata Imam Nawawi, yang paling afdol dibacakan Al Quran 30 juz, kalau tidak sanggup hatinya Al Quran (Surat Yasin), kalau nggak sanggup Al Fatihah," sambungnya.
(Bangkaposcom/Widodo)