Konflik Rusia dan Ukraina

Uni Eropa Bantu Pasukan Ukraina Untuk Lawan Agresi Rusia, Putin Siapkan Pasukan Nuklir Untuk Tempur

Negara-negara Barat dan Uni Eropa mulai membantu pasokan senjata untuk militer Ukraina menghadapi invasi Rusia.

Editor: fitriadi
AFP
Presiden Dewan Uni Eropa (UE), Charles Michel 

BANGKAPOS.COM - Negara-negara Barat mulai membantu militer Ukraina menghadapi invasi Rusia.

Kabar terbaru, Uni Eropa (UE) berencana memfasilitasi pengiriman bantuan militer ke Ukraina.

Para Menteri Luar Negeri UE membahas bantuan yang akan diberikan kepada Ukraina.

Selain itu, UE juga membahas tindakan atau sanksi yang akan dijatuhkan kepada Rusia.

Presiden Dewan Uni Eropa (UE), Charles Michel menuliskan dalam cuitan di akun Twitternya bahwa UE akan memfasilitasi pengiriman bantuan militer ke Ukraina.

Pertemuan para Menteri Luar Negeri UE digelar pada hari Minggu waktu Brussels, Belgia.

Baca juga: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tutup Layanan Aplikasi Livin by Mandiri, Begini Penjelasannya

Kepala kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell telah mengumumkan bahwa para menteri ini akan berkumpul untuk melakukan pertemuan secara virtual pada hari Minggu kemarin.

Mereka akan mengadopsi langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya mendukung Ukraina dan melawan agresi Rusia.

"Saya akan mengusulkan paket bantuan darurat untuk angkatan bersenjata Ukraina, demi mendukung mereka dalam perjuangan heroik mempertahankan negara mereka sendiri," cuit Borrell di Twitter, dikutip dari Tribunnews.com.

Uni Eropa telah mengumumkan akan mendanai pasokan senjata ke angkatan bersenjata Ukraina.

Uni Eropa juga akan memblokir wilayah udara Eropa untuk semua pesawat Rusia termasuk jet pribadi oligarki, dan melarang saluran propaganda Kremlin RT, dan kantor beritanya, Sputnik.

Sejumlah negara Eropa dilaporkan telah mengirim bala bantuan untuk Ukraina.

Akan tetapi, bantuan bukan dalam bentuk pasukan.

Prancis mengirimkan lebih banyak peralatan militer serta bahan bakar ke Ukraina untuk membantu negara itu dalam melawan invasi Rusia.

Pernyataan tersebut disampaikan Kantor Kepresidenan Prancis, Istana Elysee, dalam sebuah pernyataan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved