Berita Pangkalpinang
Tes Antigen dan PCR Tidak Jadi Syarat Perjalanan, Sejumlah Klinik Kesehatan di Pangkalpinang Sepi
Sejumlah Klinik kesehatan di Kota Pangkalpinang sepi, usai pemerintah resmi menghapus hasil tes negatif Covid-19 berdasarkan antigen dan PCR.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejumlah Klinik kesehatan di Kota Pangkalpinang sepi, usai pemerintah pusat resmi menghapus hasil tes negatif Covid-19 berdasarkan antigen dan PCR sebagai syarat perjalanan penumpang transportasi umum.
Seperti di di RSIA Rona Kota Pangkalpinang, hingga pukul 11:30 WIB baru belasan sampel yang diperiksa.
Kursi-kursi plastik yang berjejer di depan tenda pemeriksaan itu juga tidak lagi dipenuhi pengantre.
Sebelumnya, halaman yang disediakan sebagai tempat tunggu itu selalu ramai dipenuhi orang-orang, baik melakukan pemeriksaaan secara pribadi ataupun kebutuhan perjalanan.
Baca juga: BREAKING NEWS, Dipicu Cemburu Buta, Pasangan Lesbian di Sungailiat Aniaya Bayi Hingga Tewas
Baca juga: Eka Kesal, Pasangan Lesbinya Tak Ngaku Hamil Oleh Siapa
Baca juga: Eka Melimbang Timah Demi Manghidupi Sang Pacar Lesbi
Person in Charge (PIC) RSIA Rona layanan rapid antigen dan PCR Friscy Mayhendra menyebut, penurunan pemeriksaan kurang lebih menurun hingga 50 persen.
Diakuinya penurunan inisudah terjadi sejak Selasa (8/3/2022) kemarin.
Kata Friscy sebelumnya, untuk pemeriksaan rapid antigen sehari rata-rata di 140-150 sampel diperiksa.
"Sejak kemarin itu sudah mulai terlihat penurunannya hampir 50 persen. Kalau kemarin itu hanya ada 70-an pemeriksaan, dan memang rata-rata kebutuhan pemeriksaan salama ini untuk moda transportasi atau penerbangan," kata Friscy saat ditemui Bangkapos.com, Rabu (9/3/2022).
Menurut Friscy, untuk stok alat pemeriksaan rapid di RSIA Rona sendiri tidak terlalu banyak, hingga tidak perlu khawatir alat akan terbuang begitu saja.
"Kalau untuk alat pemeriksaan kita memang tidak stok terlalu banyak, inikan akan tetap dipakai sebagai skrining atau kebuthan pribadi misal masuk kantor atau apapun," sebutnya.
Diakuinya, dari sisi kesehatan pihaknya khawatir jika nanti tidak lagi dilakukan pemeriksaan antigen maupun PCR hingga membuat masyarakat merasa aman-aman saja.
"Namun apapun kebijakan dari pemerintah sifatnya kita akan jalankan dengan baik. Memang di satu sisi masyarakat untuk meringankan masyarakat karena tidak repot lagi, tapi dari sisi medisnya kita khwatir belum lagi yang ada komorbid," ungkapnya.
Diakui Friscy, terkait kebijakan baru tersebut tidak merugikan pihaknya selaku penyedia jasa layanan rapid antigen ataupun PCR.
"Kalau dikatakan rugi ga juga lah ya, tiga tahun kemarinkan kita juga sudah untung dan kita juga tidak stok barang terlalu banyak," bebernya.
Baca juga: Sempat Covid-19, Aplikasi Lindungi Miliknya Masih Hitam, Amel Pasrah Tak Bisa Terbang ke Belitung
Baca juga: WOW Hitungan Jam Harga Emas di Pegadaian Naik Rp20.000, Hari Ini Tembus Rp1.078 Per Gram