Kelangkaan Minyak Goreng di Bangka: Pembeli Diminta Celupkan Jari ke Tinta, Fotocopy KK dan KTP
Kelangkaan minyak goreng di Bangka pekan ini, warga yang beli minyak goreng wajib celupkan jari ke tinta dan bawa fotocopy KK dan KTP
Penulis: Ardhina Trisila Sakti CC | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Warga memegang kartu keluarga dan fotocopy KTP untuk persyaratan beli minyak goreng.

Kata dia kelangkaan minyak goreng di Toboali sudah hampir seminggu lebih. Hal ini membuatnya untuk berhati-hati memasak.
"Kami takar digunakan untuk keperluan yang mendesak saja. Seperti goreng ikan dan masak lainnya, kalau tidak seperti itu kayaknya tidak goreng ikan, " ucapnya.
Pemilik BJ Mart, Septa mengatakan persyaratan menggunakan fotocopy kartu keluarga dan KTP untuk beli minyak goreng dilakukan agar semua masyarakat di Kecamatan Toboali kebagian.
Dikatakan pemilik minimarket, distributor membatasi jatah dari sebelumnya 400 dus menjadi 75 dus saja.
Penerapan beli minyak goreng pakai fotocopy KK dan KTP juga sudah disetujui oleh Dinas Perdagangan Bangka Selatan.
Tindakan dari BJ Mart yang memberikan syarat untuk membawa fotocopy KTP dan Kartu Keluarga dinilai baik lantaran memberikan keadilan kepada masyarakat sehingga semuanya mendapatkan minyak goreng yang dibutuhkan.
"Memberikan keadilan kepada masyarakat jangan sampai setelah ibunya nanti datang lagi bapak, anak, menantunya itulah diberikan syarat KK dan KTP, " kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koprasi (Disperindagkop) Kabupaten Bangka Selatan Muhammad
Disperindag Babel Klaim Stok Minyak Goreng Cukup
Berdasarkan pantauan Kepala Disperindag Provinsi Bangka Belitung di sejumlah distributor memiliki stok minyak yang cukup untuk kebutuhan masyarakat di Bangka Belitung.
"Dari pantauan kami di ditributor yang besar di Bangka ini PT Menara mereka mendistribusikan cukup banyak seperti hari Jumat kemarin mencapai 3.396 dus atau 81.504 liter yang didistribusikan ke sejumlah ritel modern, ritel lokal, dan grosir," ujarnya seperti berita yang telah tayang di Bangkapos.com pada Rabu, (9/3/2022).
Kata Tarmin, stok minyak yang ada di Bangka Belitung dapat dikatakan cukup. Tetapi, mungkin ada sebab lainnya membuat terjadi kelangkaan minyak goreng.
"Artinya berdasarkan perhitungan matematika tidak kekurangan. Masih ada yang langka di tempat tertentu kemungkinan belum mendapat giliran distribusi.
Kedua harga minyak ini murah ada kemungkinan, orang bisa membeli dalam jumlah banyak. Kalau harga murah jadi belinya banyak, sehingga masyarakat lain tidak kebagian," tegasnya.
Menurutnya, perlu adanya kesadaran masyarakat dalam membeli minyak tidak dengan sistem borong sehingga masyarakat lain dapat terbagi.
"Jangan menggunakan aji mumpung, karena berapa pun minyak goreng yang masuk tetap tidak akan merata, karena banyak masyarakat tidak kebagian.
Kita juga tidak punya hak dan kewenangan melarang mereka membeli barang di pasaran cuma menghimbau, belilah sesuai kebutuhan. Paling banyak 2 liter dan diharapkan kesadaran masyarakat itu sendiri tidak panic buying," katanya.
(*/Bangkapos.com)