Sedekah Tidak Perlu Banyak-Banyak, Apalagi Melebihi Sepertiga Hartanya, Begini Penjelasan Gus Baha
Sedekah tidak perlu banyak-banyak, apalagi sampai melebihi sepertiga hartanya, Gus Baha pun memberikan penjelasannya.
Penulis: Widodo | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM -- Sedekah tidak perlu banyak-banyak, apalagi sampai melebihi sepertiga hartanya,
Gus Baha pun memberikan alasan dan penjelasannya sebagaimana yang diterapkan oleh Rasulullah SAW.
Sebagaimana diketahui bahwa sedekah merupakan amalan yang sangat diannjurkan.
Namun rupanya sedekah dengan jumlah yang banyak tidak dianjurkan oleh Gus Baha.
Apalagi bahkan sampai melebihi sepertiga hartanya.
Sedekah jangan banyak-banyak ini pun dijelaskan oleh Gus Baha.
Hal itu dia beberkan dalam video pada tanggal 17 November 2021 di kanal YouTube Santri Gayeng.
Inilah penjelasan Gus Baha kenapa sedekah tidak perlu banyak-banyak.
Namun dalam bersedekah menurut Gus Baha sebaiknya jangan terlalu banyak apalagi hingga seluruh harta diberikan.
Sedekah jangan banyak-banyak ini pun kata Gus Baha sempat terjadi pada Rasulullah SAW.
Bahkan menurut Gus Baha, kata Nabi sedekah jangan melebihi sepertiga dari harta yang dimiliki.
"Pokoknya kata Nabi, sedekah itu jangan melewati sepertiga," ungkap Gus Baha.
Bahkan Nabi menolak diberikan sedekah oleh salah seorang sahabat yang ingin menyedekahkan seluruh hartanya.
Hal ini dikarenakan masih ada keluarga dan ahli waris yang perlu dibiayai.
"Peduli pada anak cucu juga kebaikan," ungkap Gus Baha.
Dia menyarankan untuk tidak sedekah melebihi sepertiga harta sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW.
"Jadi orang baik itu tidak boleh berlebihan, bagaimana pun kita punya anak cucu," ungkap Gus Baha.
Kata Gus Baha, Nabi bersabda kamu bahwa meninggalkan warisan yang banyak untuk anak cucu lebih baik ketimbang mereka jadi miskin dan meminta-minta.
Simak video selengkapnya di sini
Memberikan Sesuatu Pada Mertua Bisa Menjadi Riba Kalau yang Seperti Ini, Simak Penjelasan Gus Baha
Gus Baha menjelaskan perihal memberikan sesuatu pada mertua bisa menjadi riba kalau yang seperti ini.
Biasanya riba dilakukan dalam hal transaksi terutama jual beli.
Hal itu karena keuntungan yang didapatkan dua kali lipat.
Sehingga bisa dikatakan riba dan dilarang dalam Islam.
Lalu, memberikan sesuatu kepada mertua bisa menjadi riba apakah benar?
Gus Baha pun menjelaskan mengenai riba yang bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu dia beberkan dalam kanal YouTube Agri Nugroho yang diunggah pada tanggal 22 Desember 2021 lalu.
Gus Baha mengungkapkan bahwa memberikan sesuatu yang dilakukan dengan cara seperti ini bisa disebut riba.
Bahkan memberikan sesuatu kepada mertua juga bisa dimasukkan sebagai riba jika dilakukan seperti ini.
Apalagi, riba merupakan sesuatu yang dilarang sehingga ada baiknya untuk mengikuti penjelasan Gus Baha ini hingga selesai.
Gus Baha juga menjelaskan bahwa riba bukan hanya rentenir atau lintah darat yang mengambil bunda dari uang pinjaman saja.
"Jadi riba itu bukan hanya rentenir saja," kata Gus Baha menjelaskan.
Gus Baha juga mengatakan bahwa orang-orang soleh berpendapat, memberikan sesuatu dengan cara seperti itu dianggap riba.
"Tapi kalau di hatimu tujuannya supaya nanti dapat banyak. Itu kalau menurut orang-orang saleh, sudah dianggap riba," kata ulama asal Rembang ini.
Bahkan dikisahkan juga oleh Gus Baha, menantu yang memberikan sesuatu kepada mertua untuk mendapatkan lebih juga termasuk riba.
"Seperti kamu seorang menantu dan mertuamu dibelikan balsem karena sedang sakit, terus tujuannya untuk dapat sawah, itu disebut riba," tegas Gus Baha.
(Bangkapos.com/Widodo)