Tips Rumah Tangga Harmonis
dr Aisah Dahlan Ungkap Jangan Buru-buru Cerai, Pahami Dulu Program Otak Pasangan Picu Pertengkaran
Jadi jangan hanya karena masalah sepele, begitu mudah untuk mengucapkan cerai atau pisah.Pahami program otak pasanganmu
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM---Membina rumah tangga bukan hal yang semudah membalikkan telapak tangan.
Dalam membina rumah tangga yang harmonis ternyata perlu keterampilan seni, termasuk seni mengolah komunikasi dengan pasangan.
Jadi jangan hanya karena masalah sepele, begitu mudah untuk mengucapkan cerai atau pisah.
Untuk itu perlu adanya Komunikasi yang sehat.
Sehat itu sendiri adalah singkatan (Senang hati-red) begitu pula kalau sakit itu juga singkatan (salah kita-red).
Karena itu belajar terus cara komunikasi yang sehat dan efektif supaya rumah aman dan nyaman.
Selain itu perlu dipahami adalah program otak masing-masing pasanganmu.
Dikatakan dr Aisah Dahlah setelah dilakukan penelitian kenapa suami istri sering bertengkar.
Baca juga: Hasil Banding Persipura Jayapura, Komite Banding Kurangi Satu Sanksi dari Komdis
Baca juga: Hari ke 21 Invansi, Zelensky Optimis Menangkan Perang, Jenderal ke-4 Rusia Terbunuh
Hal itu disebabkan istri tidak paham program otak suami, dan begitu pula sebaliknya.
Mengutip ayat Alquran surat Al Imron ayat 36 yang artinya laki-laki tidak sama dengan perempuan.
" Ini tidak satu ayat ini cuma sepenggalan ayat. dan sudah diteliti ilmuwan di luar negeri, otak laki-laki dan perempuan berbeda," ujarnya
Para ahli berkata dalam satu hari rata-rata jumlah pria berkomunikasi sebanyak 7000 kata, dengan rincian 2000-4000 kata, 1000-2000 bunyi vokal dan 2000-3000 gerakan tubuh.
Sedangkan perempuan bisa berkomunikasi rata-rata 20.000 kata-kata dengan rincian 6000-8000 kata, 2000-3000 bunyi vokal, 8000-10000 gerakan tubuh.
Lelaki yang pendiam berarti dalam sehari hanya 5000 kata, sedangkan yang punya watak pembicara 9000. sedangkan perempuan pendiam itu ada 16 ribu kata dan yang banyak bicara 24 ribu kata.
" Jadi wajar suami ketika menjawab pertanyaan istri terkadang cuma dijawab Hemm. dulu saya marah, karena belum dapat ilmunya, ilmu ini masuk ke Indonesia dalam bentuk jurnal di 2006 saya menikah di 1992. Setelah saya pahami suami susah bicara karena sudah habis di kantor, makanya kita cuma dapet Hemm," jelasnya.