Inilah Watak Pasangan yang Menandakan Dia Cocok Sebagai Jodoh Kita, Kata dr Aisah Dahlan
Inilah watak pasangan yang menandakan dia cocok sebagai jodoh kita, kata dr Aisah Dahlan.
Penulis: Widodo | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM -- Inilah watak pasangan yang menandakan dia cocok sebagai jodoh kita, kata dr Aisah Dahlan.
Perkara jodoh memang rahasia Allah SWT.
Tidak tahu kapan jodoh itu datang apalagi mendapatkan orang yang pas di hati.
Namun beberapa watak pasangan seperti ini menandakan bahwa dia cocok.
Maka dari itu, dr Aisah Dahlan menyarankan kenali watak yang dimiliki agar tau dia jodoh yang serasi atau bukan.
Hal itu dijelaskan oleh dr Aisah Dahlan dalam sebuah kajian di kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan CHt pada 28 Oktober 2020.
Baca juga: Pergoki Istri Main Serong dengan Bosnya, Reaksi Suami Tak Terduga Banjir Pujian
Baca juga: Celana Kulot Dipadukan dengan Sweater Bikin Fans Pangling Lihat Pesona Dianna Dee Starlight
Dalam uraiannya, dokter Aisah Dahlan mengangkat tema mengenal watak belahan jiwaku (soulmate).
"Mungkin sering ya sahabat-sahabat mendengar saya suka ngomong soulmate-soulmate, soulmate ini adalah belahan jiwa jadi artinya adalah seseorang yang dapat melengkapi dan membuat pasangan menjadi pribadi yang lebih baik lagi," jelasnya.
"Jadi mitra kerja dan pasangan hidup yang serasi biasanya mempunyai watak yang berbeda bahkan bertolak belakang," ungkapnya.
Dokter Aisah juga menjelaskan jika ibarat merangkai puzzle harus beda sisi-sisinya.
Makanya harus beda, namun memang kadang-kadang perbedaan itu jika tidak belajar akan tidak paham.
"Kalau kita nggak paham tambah nggak sadar, akhirnya kita marah pada diri sendiri dan pada pasangan, karena rasanya kok beda ya kita, padahal memang perbedaan itulah yang nanti membuat kita menjadi tambah kangen, tambah rindu, saling mencari dan saling melengkapi," jelasnya.
"Makanya perlu ikhtiar dan di dalam ikhtiar (usaha) itulah perlu istiqomah (teguh pendirian), karena bisa jadi akan bubar di tengah jalan," jelasnya.
Watak terdiri dari 3 bagian yakni:
1. Introvert
Orang introvert lebih memilih ada di tempat sepi.
Lebih produktif di tempat tertutup.
Terpulihkan energinya saat sendirian.
Lebih suka bekerja atau belajar sendiri.
Biasanya akan banyak berpikir sebelum mulai bicara.
Cenderung lebih pendiam.
2. Extrovert
Lebih semangat ketemu orang baru.
Lebih produktif di tempat terbuka.
Terpulihkan energinya saat beramai-ramai.
Lebih suka bekerja atau belajar dalam tim.
Biasanya akan mengatakan apapun yang dipikirkan.
Cenderung lebih banyak bicara.
3. Ambivert
Tergantung situasi, kadang senang ke tempat sepi, terkadang suka ketemu orang baru.
Bisa keduanya dalam bekerja baik sepi maupun ramai.
Jika terkait memulihkan energinya tergantung situasi dang bisa memilih.
Dalam hal belajar atau bekerja bisa sendiri, bisa juga bekerja dalam tim.
Bisa lebih banyak berpikir, bisa lebih banyak bicara juga.
Watak Ambivert akan lebih ceplas-ceplos pada situasi tertentu.
Dalam bahasa latin, watak dibagi menjadi berikut ini:
1. Plegmatis
"Pokoknya kalau kita punya pasangan atau anak plegmatis harus ngomongnya itu gampang kok, nanti saya bantu, kalau orang plegmatis dapet support kayak gitu langsung senang," jelas dokter Aisah.
Bujukan lembut akan membuahkan hasil.
"Kalau punya pasangan plegmatis atau anak plegmatis makin kita kerasin makin kayak batu, memang dia nggak bantah, tapi diam dan kaku," tambahnya.
Bentakan membuat kelumpuhan.
"Jadi kalau punya pasangan plegmatis dan kita nyuruhnya keras dan membentak udah nggak gerak, diam di tempat," ujar dokter Aisah.
Orang plegmatis membutuhkan seseorang untuk membangun harga diri mereka dengan mendorong mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka yang sesungguhnya.
Orang plegmatis juga sangat ingin pasangannya menghargai nya, karena selalu mengalah.
Ia juga membutuhkan keberartian dan diikutsertakan.
"Walaupun sering banget dia jawab terserah tetap harus diikutsertakan, harus ditanya meski jawabannya terserah," jelasnya.
2. Melankolis
"Ini berlaku juga untuk anak jika lagi cerita tapi kita tertawa jadi dia tersinggung apalagi pasangan hidup," jelas dokter Aisah.
"Jadi kalau ada pasangan yang melankolis coba kita tahan untuk tidak langsung ketawa, tunggu dia ketawa baru kita ikut ketawa," lanjutnya.
Orang melankolis butuh ruang dan tempat.
"Jadi orang melankolis membutuhkan ruang sendiri dan jangan sentuh barang mereka," jelasnya.
Selain butuh ruang, ia juga butuh ketenangan.
"Jadi mereka tidak suka kebisingan dan kekacauan, makanya kalau dia sudah di dalam ruangan tutup aja pintu ruangannya," kata dokter Aisah.
Mereka butuh tempat dimana mereka dapat menjauhkan diri dari keluarga.
Mereka juga sangat membutuhkan keteraturan dalam kehidupan mereka.
"Makanya kalau punya pasangan melankolis itu harus ada waktu sama-sama bikin jadwal ke depan, pasangan melankolis kan orang yang spontan," ungkapnya.
Dalam pekerjaan, orang melankolis sangat rapi, mendalam dan detail dan jago dalam kemampuan analisa.
Standar tinggi misalnya jika membeli barang, barangnya harus bagus.
Maka barang-barang orang melankolis tahan lama lantaran anti yang abal-abal.
Prestasi tinggi, ia punya target, dalam pekerjaan sangat keren dan berkualitas.
Dompet teratur dan rapi serta terklasifikasi.
3. Koleris
"Mereka senang apabila anda menghargai segala yang mereka perbuat bagi anda," jelasnya.
Ia sangat butuh tindakan, jadi tidak mau hanya omongan.
Mereka sangat ingin pasangannya mengimbanginya dalam hal kecepatan.
"Tapi dengan mengatur tepat, cepat dan sigap memang di otaknya sudah Allah kasih begini, begini," terang dokter Aisah.
Namun, jangan tantang kekuasaannya di depan orang lain.
"Kalo misalnya laki-laki nggak mau ditantang depan orang lain, apalagi koleris," jelasnya.
"Tapi bukan berarti dia salah didiamkan, namun disampaikan saat berdua saja, itu juga ngomongnya harus santun," tambahnya.
Ia juga butuh sesuatu untuk dikendalikan yakni harus ada pekerjaan.
"Mereka butuh sesuatu untuk dikendalikan dan sering kali memulai dengan mengendalikan pasangan mereka," katanya.
"Jadi kalo bisa cari kerjaan untuknya, agar dia tidak mengendalikan pasangannya," ungkapnya.
4. Sanguinis
"Duduklah, tataplah mata mereka dan dengarkanlah apalagi sanguinis perempuan," jelasnya.
Namun, tidak usah berusaha memecahkan masalah mereka, karena mereka hanya menginginkan perhatian anda.
"Jadi nggak usah mecahin masalah, kasih kata-kata pendukung, oh bagus itu nak, ibu setuju banget tuh, wih keren Masya Allah, Alhamdulillah, ajarkan untuk selalu ingat Allah," jelasnya.
Ia juga butuh dukungan, namun tidak suka dikritik.
Berupaya untuk mengucapkan terimakasih dan memuji mereka ketika mereka menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Jangan abaikan permintaan pasangan anda untuk keluar atau mengobrol bersama teman-temannya.
Rencanakanlah bagi anda acar khusus di luar rumah.
"Makanya kalau punya pasangan sanguinis ngajak jalan-jalan keluar ikutin, walaupun kadang orang melankolis lebih seneng di rumah," ucap dokter Aisah.
Simak video selengkapnya di sini
(Bangkapos.com/Widodo)