Doa

Bacaan Doa Agar Diwafatkan Dalam Keadaan Husnul Khotimah dan Doa Penghapus Dosa

Dengan meninggal husnul khotimah, berarti seorang muslim menghadap Sang Pencipta dalam kondisi baik. Berbeda dengan khusnul khotimah, seorang ...

muslimobsession.com
Ilustrasi Berdoa dan Berdzikir (muslimobsession.com) 

BANGKAPOS.COM -- Meninggal secara husnul khotimah sangat didambakan oleh semua umat muslim.

Husnul khotimah bahkan menjadi tujuan utama dalam mengarungi kehidupan di dunia dan menyongsong kehidupan yang lebih kekal, yakni akhirat.

Seperti diketahui, husnul khatimah adalah Bahasa Arab yang memiliki arti sebuah akhir yang baik yang dimaksud berakhir atau wafat dalam keadaan baik yang diridhai oleh Allah SWT.

Husnul Khatimah sendiri berasal dari kata husnul yang diambil dari kata hasan yang artinya baik dan khatimah memiliki arti sebuah akhir.

Karenanya, meninggal dunia dalam kondisi husnul khotimah adalah dambaan setiap umat muslim.

Baca juga: Tingkat Kesetiaan Wanita di Atas 45 Tahun Menurun & Inginnya Ganti Suami, Ini Saran dr Aisah Dahlan

Baca juga: Bacaan Doa saat Dilanda Amarah, Masalah dan Mohon Perlindungan yang Sering Dibaca Nabi Muhammad

Dengan meninggal husnul khotimah, berarti seorang muslim menghadap Sang Pencipta dalam kondisi baik.

Berbeda dengan khusnul khotimah, seorang muslim meninggal dalam keadaan tidak baik, penuh dosa.

Orang meninggal husnul khotimah tentu saja karena amalan baiknya selama hidup.

Amalan itu baik kepada Allah SWT maupun terhadap sesama manusia ketika masih hidup di dunia.

Doa Husnul Khotimah Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Sebagai umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar mencapai keadaan husnul khotimah saat meninggal dunia.

Rasulullah SAW selalu mengajarkan agar umatnya mendapatkan husnul khotimah (akhir yang baik).

Baca juga: Doa Mustajab di Sepertiga Malam & Doa Malam Hari yang Membuat Hati Tenang, Selalu Dibaca Rasulullah

Baca juga: Bukan Perkataan Menyentuh Hati, Ternyata Ini Romantis Sesungguhnya Suami Istri Kata dr Aisah Dahlan

Dalam doa, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca:

Allahummaj'al khayra 'umri akhirahu, wakhaira 'amali khawatimahu, wa khaira ayyami yauma al-qaka.

Artinya: Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan jadikan sebaik-baik amalku pada akhir hayatku, dan jadikan sebaik-baik hariku pada saat aku bertemu dengan-Mu (di hari kiamat). (HR Ibnu As-Sunni).

Adapun bacaan doa meminta agar meninggal husnul khatimah terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imran yaitu:

Rabbana innana sami'na munadiyay yunadi lil-imani an aminu birabbikum fa amanna rabbana fagfir lana zunubana wa kaffir 'anna sayyi`atina wa tawaffana ma'al-abrar.

Artinya adalah: “Ya Rabb Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan Rasulullah) yang menyeru kepada iman (yaitu): “Berimanlah kalian kepada Rabb kalian!”, maka kami pun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa besar kami, hapuskanlah dari kami dosa-dosa kecil kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang senantiasa berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran: 193).

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap bani Adam berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat.”

Cara bertobat adalah dengan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan lagi, memperbanyak ibadah, dan membaca doa taubat.

Doa Penghapus Dosa

للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لك بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana abduka wa ana 'ala ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'udzu bika min syarri ma shana'tu, abu'u laka bini'matika 'alayya wa abu'u bidzanbi faghfirli fa innahu laa yaghfirudz dzunuba illa anta.

Artinya: " Ya Allah, Engkau adalah lah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau yang telah menciptakan aku. Aku adalah hamba Mu dan aku berada di atas sumpahku dan janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosa (yang aku perbuat). Maka, maafkanlah aku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa selain Engkau."

Selain itu, terdapat amalan agar seorang muslim meninggal dalam kondisi husnul khotimah?

Dikutip Bangkapos.com, Ustadz Buya Yahya dalam tausiyahnya menyebut, jika seseorang ingin meninggal dunia secara husnul khotimah, di antaranya mendekatkan diri kepada Allah SWT selama hidup di dunia, berlaku baik, dan tidak sombong.

Baca juga: Yuk Mensucikan Diri Sebelum Puasa Ramadan, Berikut ini Tata Cara Mandi Junub, Pasutri Harus Baca

Baca juga: Doa Mustajab dan 7 Amalan di Jumat Berkah untuk Keluarga, Langsung Dibalas oleh Allah

1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT

Buya Yahya menegaskan tidak ada seorang pun tahu kapan dan bagaimana ajal menjemput dirinya maupun orang lain.

Maka dari itu katanya, kata Buya Yahya, umat muslim harus berprilaku baik dengan menjalankan perintahnya serta selalu mendekatkan diri pada sang pencipta.

Menurut Buya Yahya, sang pencipta akan memberikan petunjuk kepada siapapun yang dikehendakinya jika ajalnya telah tiba.

Allah juga bisa dengan mudah membalikkan hati seorang hamba jika sudah dikehendaki-Nya.

Maka dari itu katanya agar selalu menjaga sikap dan prilaku dalam segala hal.

Ia juga menyarankan agar selalu berdoa dan berharap meminta pertolongan sang pencipta.

Amalan mendekatkan diri dengan Allah SWT bermacam-macam, di antaranya mengerjakan sholat lima waktu, zikir, berdoa, rajin sedekah dan lain sebagainya.

2. Berlaku baik

Buya Yahya mengatakan, sesorang akan meninggal berdasarkan kebiasaannya waktu hidup.

Kalau kebiasaanya waktu hidup penuh dengan kemaksiatan, maka ia akan menemukan ajalnya dengan kemaksiatan.

Begitu pula jika orang membiasakan hidupnya dengan kebaikan maka ia akan meninggal dengan kebaikan.

"Tapi sebetulnya apapun itu kita tidak tahu bagaimana ajal kita, akhir hidup kita, maka dari itu sibuklah untuk berbuat baik," kata Buya Yahya.

3. Jangan sombong

Hal lain yang harus dilakukan kaya Buya Yahya adalah tidak sombong.

"Kalau anda sudah meyakini bahwa bagaimana ajal menjemput nantinya, maka dia akan selalu berhati-hati. Dia tidak akan mudah menyombongkan dirinya sendiri,"

"keyakinanmu saat ini, imanmu saat ini tidak akan mustahil bisa berubah suatu ketika nanti, maka jangan sombong,"

"kamu mengaku beriman saat ini, kuat keimananmu bukan hanya sekedar beriman dengan mulut tapi juga di hati, amalnya juga itu bukan berati tidak akan berubah karena sang penciptalah yang merubah hati hamba," kata Buya Yahya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved