Gus Baha Sebut Berzina dengan Wanita Ini Dosanya Paling Besar, Jangan Sampai Terjadi

Gus Baha sebut berzina dengan wanita ini dosanya paling besar, jangan sampai terjadi.

Penulis: Widodo | Editor: Alza Munzi
Instagram Gus Baha
Gus Baha dalam sebuah kajiannya 

BANGKAPOS.COM -- Gus Baha sebut berzina dengan wanita ini dosanya paling besar,

Maka neraka akan menanti dan ini jangan sampai terjadi. 

Terlebih umat Muslim dalam ajaran Islam, berzina sangat dilarang. 

Sebab hal itu perbuatan dosa besar yang justru mendatangkan mala petaka sendiri bagi orang tersebut. 

Sebagaimana diketahui bahwa apa yang dilakukan di dunia akan mendapatkan ganjaran yang setimpal di akhirat kelak. 

Begitu juga dengan berzina maka akan dipertanggungjawabkan nanti. 

Apalagi berzina dengan wanita ini dosanya sangat besar. 

Lalu dosa zina dengan siapa dimaksud oleh Gus Baha tersebut. 

Berikut penjelasannya dalam kanal YouTube SANTRI KYAI yang diunggah, 2 Januari 2021 lalu.

Gus Baha menyampaikan bahwa perbuatan zina yang dosanya melebihi zina dengan wanita biasa atau gadis adalah berzina dengan istri orang.

"Sabda Nabi, dosa apakah yang terbesar? Zina dengan istri halalnya seseorang," kata Gus Baha.

Menurutnya, dosa bersama istri orang tersebut akan ditempatkan di neraka lapis ke tujuh.

"Jika dilihat dari nerakanya, zina dengan istri orang itu dilapis ketujuh," kata Gus Baha.

"Tapi kalau zina dengan bukan istri orang beda kelas," tambahnya

Bahkan kata Gus Baha orang-orang Arab yang mengerti zina itu tak mau TKW yang sudah memiliki suami.

Baca juga: Perkataan yang Seperti Ini Tak Pantas Diucapkan, Jadi Sebab Dijauhi dari Nikmat Allah Kata Gus Baha

"Karena mungkin saja punya kepentingan untuk dinikahi," kata Gus Baha.

Namun terkadang agen-agen TKW yang nakal sampai mensyaratkan agar calon TKW yang sudah punya suami diberi surat talak.

"Atau mengaku belum punya suami alias lajang," kata Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan bahwa perempuan-perempuan yang sudah memiliki suami tapi masih nekat melakukan zina, itu dikarenakan hidupnya yang gila dunia.

Baca juga: Gus Baha Ungkap Jangan Sampai Mandi Wajib Jadi Tidak Sah Gara-gara Pakai Sabun & Shampo Seperti Ini

"Jika perempuan tidak gila duniakan tidak perlu mengalami hal itu.

Ada pula karena suaminya yang gak bener," katanya.

"Gara-gara suaminya yang gak bener kan akibatnya ke istrinya," sambungnya.

Perempuan baik yang sudah menikah dan memiliki suami, itu tidak membuka celah sedikitpun untuk peluang berzina.

Gus Baha juga menerangkan bahwa perbuatan zina menurut Islam harus ada sedikitnya 4 orang saksi yang melihat langsung secara bersamaan.

"Jadi kalau ada orang menuduh orang lain berzina tanpa ada empat saksi, harus didera sebanyak 80 kali," kata Gus Baha.

"Saksi 4 harus melihat langsung perzinahannya, itu sulit.

Itu menunjukkan bahwa Allah tidak ingin ada orang dieksekusi rajam," jelas Gus Baha

Maka setidanya ada 4 orang saksi yang harus melihatnya. 

Gus Baha menyarankan agar jangan sampai terjebak  yang namanya zina. 

"Terpenting itu kamu jangan sampai berzina. Itu yang paling aman," bebernya. 

Simak video selengkapnya di sini 

Perkataan yang Seperti Ini Tak Pantas Diucapkan, Jadi Sebab Dijauhi dari Nikmat Allah

Perkataan yang seperti ini tidak pantas diucapkan.

Perkataan ini pula menjadi sebab dijauhkan dari nikmat Allah kata Gus Baha.

Maka dari itu, sebaiknya umat Muslim hati-hati kalau berkata.

Selain menjelaskan peihal perkataan yang tidak sepantasnya itu, Gus Baha juga menjelaskan mengenai nikmat.

Hal itu dia beberkan dalam kanal YouTube Dakwah Digital dikutip Bangkapos.com syang diunggah pada 26 Januari 2022.

"Sesungguhnya nikmat terbesar di dunia adalah nikmat Islam," kata Gus Baha.

Menurut Gus Baha nikmat yang Allah berikan sangatlah banyak, tak terkecuali nikmat kehidupan.

"Sebab nikmat Allah yang paling tinggi yaitu kamu yang tadinya tidak ada, sekarang jadi wujud atau ada," ucap Gus Baha.

Akan tetapi, banyak manusia yang masih kurang paham tentang nikmat Allah, termasuk nikmat adanya masalah.

"Seperti tadi, berkahnya (nikmat) wujud atau ada, seperti kasusnya banyak, masalah banyak, itu menyaksikan kekuasaannya Allah SWT," tutur Gus Baha.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa nikmat Allah sepatutnya perlu disyukuri oleh setiap hamba.

Sekecil apapun dalam penglihatan manusia, tentu nikmat yang diberikan Allah patut untuk disyukuri.

Sebab, nikmat yang diberikan Allah adalah bagian dari kekuasaan Allah SWT.

"Walaupun di dunia ini kamu tidak terlalu kebagian. Misalnya ada orang yang kaya, punya uang miliaran.

Sedangkan kamu hanya lima ribu," ucap Gus Baha.

"Paling tidak kamu tahu, yaa Allah, kok Engkau maha kuasa beneran. Alhamdulillah," tambah Gus Baha.

Gus Baha juga menuturkan bahwa dirinya sangat menyayangkan adanya sikap dari seorang hamba yang tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah.

Terkadang, tanpa sadar manusia sering mengucapkan perkataan yang tidak sepantasnya.

Hal ini justru membuat nikmat Allah pun menjauh akibat dari perkataan yang dilakukan oleh seseorang tanpa sadar.

"Malah tanya kepada Allah gini, kadang orang miskin itu sombong-sombongnya orang.

'Yaa Allah salah saya apa? kok saya tidak punya uang, orang lain punya" tutur Gus Baha menjelaskan perkataan tak pantas itu.

Menurutnya, perkataan yang sering diucapkan itu justru memperlihatkan watak sombong dari seorang hamba.

"Orang kok tidak punya salah. Itu sombong apa tawadhu? Sombong," ungkap Gus Baha.

"Miskin kok sombongnya sampai gitu. Orang kok sampai tidak tau salahnya," terang Gus Baha.

Dirinya pun menerangkan bahwa para kekasih Allah atau para Nabi justru mencintai orang-orang yang dalam keadaan sulit namun pandai bersyukur.

"Padahal Nabi itu sukanya sama orang miskin. Tapi miskin kok sombong," ujar Gus Baha.

Gus Baha pun berpesan kepada semua umat Islam agar kiranya tidak lagi mengucapkan perkataan yang justru membuat nikmat Allah menjauh.

"Jangan mau yaa bilang gitu, 'salah saya apa ya Allah, kok sampai dicoba gini', orang kok tidak pernah salah. Nauzubillah," ucap Gus Baha.

Dengan demikian, bagi Gus Baha, teruslah untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah.

Hal ini kemudian akan menunjukkan bahwa manusia tersebut pandai bersyukur atas nikmat Allah, dan itu bagian dari kesaksian akan kuasanya Allah SWT.

"Jadi nikmat terbesar adalah kita dari tidak ada menjadi wujud atau ada.

Berkahnya wujud kita ikut bersaksi Allah itu berkuasa, Allah itu Tuhan," imbuh Gus Baha.

(Bangkapos.com/Widodo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved