Inilah Batasan Bermesraan Suami Istri di Bulan Ramadhan Menurut Ustaz Khalid Basalamah
Inilah batasan bermesraan hubungan suami istri di bulan ramadhan menurut Ustaz Khalid Basalamah.
Penulis: Widodo | Editor: Alza Munzi
BANGKAPOS.COM -- Inilah batasan bermesraan hubungan suami istri di bulan ramadhan menurut Ustaz Khalid Basalamah.
Hubungan suami istri memang dianjurkan dalam Islam.
Khususnya bagi mereka yang sudah sah menikah.
Termasuk di bulan puasa Ramadhan juga diperbolehkan bagi pasangan suami istri melakukan hubungan biologis.
Namun, dengan catatan melakukan di malam hari bukan di siang hari.
Sehingga tidak akan membatalkan puasa jika melakukan di malam hari.
Begitupun sebaliknya jika berhubungan suami istri pada siang hari puasanya batal apabila secara sengaja dan berdosa.
Harus dipahami adalah ada batasan bermesraan hubungan suami isstri di bulan ramadhan.
Berikut penjelasan Ustaz Khalid Basalamah dalam video di kanal YouTube Belajar Agama Islam yang diunggah pada 5 Mei 2018 lalu.
Hal itu ketika mendapati pertanyaan dari seorang jemaah.
Baca juga: Jika Istri Jatuh Cinta dengan Pria Lain, Ini Tanggapan Tegas Ustaz Khalid Basalamah
"Bulan puasa Ramadhan sejauh mana suami istri bermesraan, mengingat yang dilarang adalah bercampur (berjimak)," kata Ustaz Khalid Basalam membacakan pertanyaan.
Dia mengatakan bahwa semuanya boleh, kecuali berhubungan biologis.
"Berhubungan biologis sampai menumpahkan sperma itu tidak boleh," bebernya.
"Tetapi kalau pelukan, ciuman itu semuanya dibolehkan," lanjutnya.
Baca juga: Apakah Janda Tetap Mendapatkan Pahala Pernikahan, Begini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Dia menceritakan dan Aisyah berkata dalam hadist Buchori Muslim, Nabi SAW mencumbui kami di bulan Ramadhan.
Tetapi dia laki-laki yang paling bisa mengontrol dirinya.
"Cuma saya sarankan orang kayak antum janganlah," katanya kepada para jemaah laki-laki.
Sebab, jika itu dilakukan oleh orang biasa maka akan kebablasan dan menjadi masalah.
"Jadi tidak usahlah, mending cari kesibukan yang lain saja.
Nanti pas buka puasa siahkan bila perlu sepuasnya sampai pagi," bebernya.
Simak video singkatnya di sini
Berjimak yang Seperti Ini Diharamkan dan Mendapatkan Dosa Besa
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan berjimak yang diharamkan dan mendapatkan dosa besar.
Hubungan seksual antara suami dan istri atau berjimak adalah sebuah ibadah yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW dan telah diperintahkan pula dalam Al Quran.
Namun ketika melakukan hubungan suami istri atau hubungan intim maka ada hal yang harus diperhatikan.
Tentunya itu tidak sesuai dengan syariat Islam.
Berjimak tersebut justru diharamkan dan mendapatkian dosa besar.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan apa saja yang tidak diperbolehkan saat berhubungan suami istri.
Sehingga itu bisa menjadikan haram jika melakukannya.
Hal itu dijelaskannya dalam kanal Youtube SAP Channel yang diunggah 10 September 2020.
"Tidak boleh menggauli istri dari dubur.
Tidak boleh juga menggauli kemaluan saat haid dan nifas" beber Ustaz Khalid Basalamah.
Hal itu sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan An-Nasa'i, di mana akan dilaknat oleh Allah seseorang yang menggauli istrinya melalui dubur atau tempat keluar tinja.
Kebiasaan itu menurut Ustaz Khalid Basalamah adalah karena mengikuti contoh dari film porno.
Sebagaimana diketahui bahwa menonton film porno tentunya merusak mental dan pikiran seseorang.
Sehingga banyak pasangan yang berkspetasi dengan melakukan cara yang tidak dalam syariat Islam.
Seperti halnya melakukan hubungan intim melalui dubur.
Padahal, penyakit HIV/AIDS banyak ditemukan karena kemaluan pria yang bersentuhan dengan dubur perempuan.
"Jadi semua dibolehkan kecuali dubur dan kemaluan, pada saat haid atau nifas," terangnya.
Dia menjelaskan adab yang harus diketahui agar tidak semabarangan dan di luar dari syariat Islam.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan adab-adab tersebut untuk kebaikan pasangan suami istri di kalangan muslim.
"Ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dalam hadits riwayat Imam Muslim, jika seseorang ingin menggauli istrinya, berarti suaminya yang disuruh, ia harusnya membaca ‘Bismillah’ dengan nama Allah,
"Ya Allah jauhkanlah kami berdua dari syaiton dan jauhkan syaiton dari apa yang telah Kau karuniakan kepada kami.
"Maksudnya adalah kenikmatan seksnya dan juga kalau ada anak, anak itu tidak diganggu oleh syaiton," kata Ustadz Khalid Basalamah dalam video tersebut.
Adab jimak (seksual) suami istri itu dilanjutkan Ustaz Khalid Basalamah dengan menyebutkan bahwa sentuhan pertama harus dimulai dengan cumbu atau mencium.
Sebab dalam hadits disabdakan oleh Rasulullah SAW agar memulai hubungan intim lewat ciuman.
Dengan begitu, akan membantu pasangan mendapatkan puncak kenikmatan biologisnya sebelum digauli oleh suami.
(Bangkapos.com/Widodo)