Berita Bangka Tengah
Guru Sedih, TPP Belum Cair Malah Dapat Kabar Bakal Dipotong, Begini Respons Sekda Bangka Tengah
Sejumlah guru dan tenaga kependidikan di Kabupaten Bateng mengaku kecewa dan sedih setelah mendengar kabar adanya pengurangan TPP ASN tahun ini.
Penulis: Arya Bima Mahendra |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejumlah guru dan tenaga kependidikan di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mengaku kecewa dan sedih setelah mendengar kabar adanya pengurangan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) ASN tahun ini.
Padahal, pembayaran uang TPP itu bahkan belum masuk ke rekening para ASN tersebut.
Seorang guru golongan III C di Kabupaten Bangka Tengah, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa dirinya merasa sangat sedih dan kecewa mendengar kabar pengurangan TPP ASN, terutama untuk kalangan guru.
"Katanya kemarin yang Bulan Januari dan Februari sudah mau dibayar. Tapi sekarang juga belum cair uangnya. Jadi udah telat, eh sekarang malah mau dipotong," keluh Andre kepada Bangkapos.com, Selasa (5/4/2022).
Diakuinya, kabar pemotongan TPP tersebut terjadi lantaran diterbitkannya Peraturan Bupati Bangka Tengah Nomor 22 Tahun 2022 tentang pemberian tambahan penghasilan bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah.
"Sebelum adanya Perbup itu, saya nerimanya (TPP -red) sekitar Rp2,1 juta per bulan.
Terus sekarang malah tinggal Rp1,7 juta. Berarti kan ada pengurangan sekitar Rp500 ribu dan kalau dua bulan jadinya Rp1 juta," sesalnya.
Kabar pengurangan TPP ini membuat dirinya down, pasalnya ia yang sangat menanti-nantikan uang tersebut, justru dibuat kecewa dengan kabar pengurangan itu.
"Banyak para guru itu yang gaji pokoknya sudah enggak ada karena dipotong pinjaman bank, jadi mereka cuma mengharapkan TPP inilah, apalagi sekarang kondisinya lagi bulan puasa dan sebentar lagi mau lebaran," katanya.
Keluhan serupa diutarakan tenaga kependidikan golongan IIID yang juga geram setelah mendengar kabar pemotongan TPP tersebut.
"Bayangin aja, biasanya setiap bulan itu saya nerima sekitar Rp2,5 juta dan sekarang menjadi Rp1,9 juta. Kemana uang sisanya," tanya dia.
Jika memang pengurangan TPP ini karena alasan Covid-19, kenapa yang terdampak hanya kalangan guru saja.
"Enggak adil rasanya, soalnya yang kepala dinas termasuk camat justru enggak ada pemotongan, kenapa giliran yang pegawai golongan bawah saja yang dipotong," sesalnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangka Tengah, Sugianto, Selasa (5/4/2022) menyebutkan, pihaknya bersama Bupati, BPKAD, Dindik, dan BKD akan melakukan rapat koordinasi mengenai hal tersebut.
"Besok Insya Allah kami akan lakukan rapat, karena sepertinya ada miskonsepsi dan mispersepsi dari kalangan guru mengenai kabar pemotongan TPP itu," kata Sugianto.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20211003-sekretaris-daerah-bangka-tengah-sugianto.jpg)