Mutiara Ramadan
Memaksimalkan Perbuatan Kebajikan di Bulan Ramadan Hingga Diangkat Drajatnya di Bulan Syawal
Umat muslim dianjurkan untuk terus berbuat baik dibulan-bulan berikutnya setidaknya sampai dibulan Rajab.
Penulis: Andini Dwi Hasanah |
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Ramadan adalah bulan suci, dimana didalamnya umat muslim dianjurkan untuk mekmaksimalkan dan mengoptimalkan perbuatan-perbuatan kebajikan serta sentuhan kelembutan kepada orang yang kita sayangi dan orang-orang yang ada disekitar kita.
Demikian disebutkan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS) Bangka Belitung (Babel) Rusydi Sulaiman.
Kemudian kata Rusydi, Allah berfirman disurah At-Taubah diamana ditegaskan bahwa walaupun kemudian bulan Ramadan itu identik dengan bulan dipenuhi dengan perbuatan yang baik dan kita dianjurkan untuk melakukannya, tapi ada empat bulan yang disucikan oleh Allah yang ditekan dalam surat At-Taubah yang pertama adalah bulan Muharam.
"Yang pertama adalah bulan Muharam, bulan yang sangat dihormati, yang sangat diapresiasi, yang sangat disucikan, apalagi dibulan tersebut begitu banyak peristiwa-peristiwa penting disentuhkan peradaban manusia oleh orang-orang bijak sekelas Nabi dan Rasul Allah," jelas Rusydi.
Kemudian kata Rusydi, umat muslim dianjurkan untuk terus berbuat baik dibulan-bulan berikutnya setidaknya sampai dibulan Rajab.
"Bulan Rajab disebut sebagai momentum untuk pensucian badan, baru kemudian meningkat ke bulan Syakban yaitu momentum pensucian kalbu, dan dibulan Ramadan tahapan terakhir kita dianjurkan untuk berbuat baik, hingga menyentuhkan kelembutan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita," jelasnya.
Menurut Rusyadi, ulama lebih banyak menggunakan istilah Marhaban Ya Ramadan atau selamat datang bulan Ramadan, yang mana diharapkan suasana kejiwaan, suasana kalbu, hingga kekuatan logika yang dimiliki dipastikan bisa disfungsikan sefungsional mungkin.
"Dengan ketajaman hati nurani atau kalbu, dan kekuatan logika yang kita miliki kita bisa setidaknya membedakan mana yang benar dan mana yang tidak. Satu momentum yang sangat luar biasa yaitu di bulan Ramadan, dibulan inilah yang ada tahapan kebaikan-kebaikan dan kita harus melakukan itu sebagai orang muslim," sebutnya.
Dia mengatan, dihari 10 pertama Ramadan umat muslim akan diberikan rahmat oleh Allah SWT, dan di 10 yang kedua adalah ampunan dari Allah, dan 10 yang ketika kita akan terjaga dari api neraka.
"Maka kemudian suasana Ramadan ini perlu kita warnai dan kita hiasi dengan perbuatan-perbuatan baik, tidak hanya salat 5 waktu tapi kita warnai juga dengan salat yang sangat dianjurkan kepada kita yang disebut salat tarawih dan ulama menyepakati bahwa salat trawih itu sunnah muakad hampir wajib," bebernya.
Menurutnya, setelah umat muslim tuntas melakukan kebaikan serta menjalankan semua ibadah di bulan Ramadan makan akan diangkat derajatnya di bulan syawal.
"Makanya sering kali kita mengatakan misalnya 'minal aidin wal faidzin wal maqbulin yang artinya mudah-mudahan kita kembali ke fitrah dan orang-orang yang memperoleh kemenangan, dan mudah-mudahan amal kebaikan kita diterima oleh Allah SWT setelah kita melaksanakan perbuatan baik di bulan Ramadan," tuturnya..
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)