Bukan dari Amerika atau China, Ini Sumber Terbesar Utang Indonesia yang Kini Tembus 7000 Triliun
Sumber utang Indonesia yang saat ini sudah tembus Rp7000 triliun ternyata bukan dari pinjaman Amerika ataupun China.
-Total utang pemerintah per Februari 2022: Rp 7.014,58 triliun.
Baca juga: Hyun Bin Bulan Madu ke Amerika, Perlakuan Manis Suami Son Ye Jin di Bandara Jadi Sorotan
Sumber Utang Terbesar ke RI
Utang pemerintah Indonesia paling besar dikontribusi dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), dengan rincian SBN domestik yakni sebesar Rp 4.901,66 triliun dan SBN dalam bentuk valutas asing (valas) Rp 1.262,53 triliun.
Baik SBN domestik maupun valas, masing-masing terbagi menjadi dua, yakni dalam Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Baca juga: Nasabah Wanita Tak Mampu Bayar Utang, Manajer Koperasi Minta Hubungan Badan, Isi Hp-nya Mencurigakan
Utang pemerintah lainnya bersumber dari pinjaman yakni sebesar Rp 850 triliun meliputi pinjaman dalam negeri sebesar Rp 13,27 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 837,11 triliun.
Apabila dirinci lagi, pinjaman luar negeri itu terdiri dari pinjaman bilateral Rp 294,36 triliun, pinjaman multilateral Rp 499,09 triliun, dan commercial banks Rp 43,66 triliun.
Utang Luar Negeri Indonesia
Mengutip kompas.com, berdasarkan Statistik ULN Indonesia edisi Juni 2021 yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terdapat 21 negara yang saat ini memberikan pinjaman untuk Indonesia.
Singapura menjadi negara pemberi utang terbesar untuk Indonesia, yakni senilai 68,02 miliar dollar AS.
Setelah Singapura, ada AS yang memberikan pinjaman sebesar 30,82 miliar dollar AS untuk Indonesia.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Minggu (27/6/2021), berikut adalah daftar 10 negara pemberi utang tertinggi untuk Indonesia:
1. Singapura: 68,02 miliar dollar AS
2. Amerika Serikat: 30,82 miliar dollar AS
3. Jepang: 28,15 miliar dollar AS
Baca juga: Detik-detik Pesawat Boeing 737 China Eastern Jatuh di Area Pegunungan
4. China: 21,45 miliar dollar AS
5. Hong Kong: 13,24 miliar dollar AS
6. Negara Asia lainnya: 10,39 miliar dollar AS
7. Korea Selatan: 6,48 miliar dollar AS
8. Negara-negara sindikasi: 5,85 miliar dollar AS
9. Belanda: 5,74 miliar dollar AS
10. Jerman: 5,57 miliar dollar AS.
(*/kompas/bangkapos)