Inilah Fungsi dan Hukum Khotib Pegang Tongkat Bacakan Khutbah saat Shalat Jumat
Inilah fungsi dan hukum khotib pegang tongkat bacakan khutbah saat shalat jumat.
Penulis: Widodo | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM -- Inilah fungsi dan hukum khotib pegang tongkat bacakan khutbah saat shalat jumat.
Seperti yang dilihat di masjid-masjid, kebanyakan khotib akan memegang tongkat saat khutbah jumat.
Namun tidak banyak yang mengetahui fungsi tersebut.
Ternyata ada fungsi dan maknanya di balik itu.
Lalu bagaimana hukum yang demikian?
Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang fungsi dan hukum penggunaan tongkat yang biasanya digunakan khotib.
Hal itu dia beberkan dalam video di kanal YouTube Galang Raigalung yang diunggah pada 1 November 2018.
"Untuk apa tongkat khotib hari Jumat?," kata UAS membacakan pertanyaan jemaah dari secarik kertas.
"Uh, iya juga ya,," lanjutnya disambut tawa para jemaah.
Ia pun menjelaskan bahwa seorang khotib saat memberi khutbah tangan kirinya selalu mengepalkan tangan dan mengangkatnya ke atas
"Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah, marilah kita," katanya sembari memberi contoh tangan kiri khotib saat berbicara.
"Supaya tangannya tidak liar dikasihlah tongkat," ujarnya.
UAS pun mengatakan bahwa tangan kanan khotib memegang mimbar dan tangan kiri memegang tongkat.
Selain itu, UAS juga menjelaskan ketika jaman Nabi Muhammad yang berkaitan dengan tongkat tersebut.
"Nabi Muhammad itu megang tombak. Kalau tidak ada tombak, pedang. Kalau tidak ada pedang, tongkat," beber UAS.
Menurutnya, tujuan memegang tongkat agar tangan khotib saat berbicara tidak liar atau mengacung-ngacungkan ke atas.
"Nanti kalau tetangga bapak ibu ngomong tangannya gini-gini, kasih dia tongkat," sebut UStaz Abdul Somad yang mengundang gelak tawa jemaah.
Dia pun melanjutkan, terkait dengan hukum menggunakan tongkat oleh khotib tersebut hukumnya adalah sunnah, mengikuti Nabi Muhammad SAW.
"Yang mau pakai silahkan, yang ngak mau ya ngak apa-apa," katanya lagi.
Di samping itu, terkait dengan yang biasanya dilakukan Ustaz Somad sendiri saat menjadi khotib, ia mengatakan bahwa mengikuti kebijakan takmir masjid.
"Kalau Ustaz Somad tergantung masjidnya, kalau di Masjid An-Nur saya megang," sebutnya.
"Yang di depan saya itu semua diam, takut, kalau ngantuk," tutupnya.
Inilah Tanda-tanda Kematian yang Dirasakan Seseorang Menurut Ustaz Abdul Somad
Inilah tanda-tanda kematian yang dirasakan oleh seseorang menurut Ustaz Abdul Somad.
Setiap yang hidup pasti aikan menghadapi kematian.
Entah itu cepat atau lambat tidak tahu kapan.
Sebab, itu menjadi rahasia Allah SWT sebagai sang pencipta alam.
Bahkan manusia itu sendiri tidak tahu kapan dia akan meninggal dunia.
Meskipun demikian ternyata ada salah satu tanda bahwa orang tersebut akan meninggal dunia.
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad dari video unggahan kanal YouTube Moeslem Digital yang diunggah pada 8 Juni 2020.
Secara umum, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa seseorang tidak akan pernah tahu kapan dan di mana ia akan meninggal.
"Saya tak perlu tahu kapan saya mati, yang penting kita siap-siap apa bekal untuk mati," imbuh sapaan UAS tersebut.
Apabila seseorang mengaku mendapatkan ilham terkait tanda-tanda 40 dan 7 hari sebelum kematiannya, Ustaz Abdul Somad memastikan hal tersebut tidak sesuai dengan Al Quran dan Hadis.
Menurut Ustaz Abdul Somad, seorang Muslim hendaknya lebih fokus memperbaiki amal perbuatannya daripada memikirkan tanda-tanda kematian.
Terkait tanda-tanda kematian menurut Ustaz Abdul Somad, salah satu tanda sakaratul maut adalah ketika telinga kanan mendapat pendengaran tentang nama-nama Allah SWT.
Namun telinga kiri mendapat bisikan setan agar tidak percaya kepada Allah SWT.
Apabila mengetahui dirinya sedang mendapat bisikan setan, Ustaz Abdul Somad menyarankan agar seorang Muslim mengatakan dirinya tidak percaya.
Kemudian berdoa dan meniup ke arah telinga sebelah kiri.
(Bangkapos.com/Widodo)