Militer dan Kepolisian
Begini Sangarnya MLRS Astros II Milik TNI AD, Sekali Tembak Ratakan Sasaran Seluas 1 Hektar
Kendaraan pelontar roket ini mampu meluncurkan 32 roket hanya dalam waktu enam detik, dengan jangkauan daya ledak hampir dua hektare
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM-Sebagai salah satu kekuatan utama penjaga kedaulatan negara, TNI Angkatan Darat tercatat memiliki berbagai jenis peluncur multi-roket untuk menghadapi ancaman musuh.
Salah satunya adalah Sistem peluncur multi-roket (MLRS) Avibras ASTROS-II Mk6 AV-LMU, buatan Brasil.
Senjata ini dioperasikan oleh satuan Artileri Medan (Yon Armed).
Kendaraan pelontar roket ini mampu meluncurkan 32 roket hanya dalam waktu enam detik, dengan jangkauan daya ledak hampir dua hektare
Peluncur roket Astros II MK 6 sempat menuai pujian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkat kecanggihannya.

Pujian Jokowi dilontarkan saat meninjau deretan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI yang digelar di sekitar Istana Merdeka, Jakarta pada 5 Oktober 2021.
"Kami harapkan publik, masyarakat bisa tahu misalnya kita telah memiliki (roket) Astros sebanyak 56, misalnya. Ini roketnya bisa meluncur jarak 39 kilometer dan yang lain-lainnya. Inilah yang kita miliki," kata Jokowi sepeerti dikutip dari kompas.com.
Lantas, seperti apa kecanggihan peluncur roket Astros II MK 6 yang dibanggakan Jokowi tersebut?
Kecanggihan peluncur roket Astros
Dilansir dari Tniad.mil.id, Astros II MK6 adalah peluncur roket multipel atau multiple launcher rocket system (MLRS), jenis roket unggulan terbaru yang dimiliki TNI AD sebagai senjata bantuan tembakan.
Astros II MK6 dioperasikan oleh Satuan Arteri Medan (Armed) TNI AD.
Roket buatan Avibras Aerospacial Brazil ini mempunyai nama Area Saturation Rocket System (Astros) yang diproduksi pertama kali pada 1983, dan terus dikembangkan sampai sekarang.
Seri yang dipilih dan dimiliki Indonesia adalah dari tipe II dan generasi ke-6 (Astros II MK 6).
Trend MLRS adalah ke arah sistem peluncur modular, di mana pengisian ulang munisi dilakukan bersamaan dengan tabung peluncurnya.
Adapun caranya adalah dengan mengganti tabung peluncur yang telah kosong dengan tabung peluncur baru yang sudah diisi munisi.