Pengakuan Amag Sinta, Tangan dan Pinggang Ditebas Samurai Tapi Tak Terluka, Malah 2 Begal yang Tewas

Tidak pernah terpikir oleh Murtede alias Amag Sinta (34) bisa membunuh dua orang sekaligus.

Editor: Alza Munzi
KOMPAS.com/Fitri R
Membela diri saat dibegal, pria asal Lombok Tengah, NTB bernama ditetapkan sebagai tersangka. 

Setelah dini hari, barulah warga keluar beramai-ramai melihat dua begal bersimbah darah.

Sinta yang terduduk di tepi jalan diberi minum dan menceritakan apa yang dialaminya.

Hingga akhirnya pulang ke rumahnya di Dusun Matek Maling.

Ia menenangkan diri di dalam rumah seharian karena tubuhnya yang ditebas masih terasa sakit.

Meski begitu, tidak terlihat ada luka di sekujur tubuh Amaq Sinta, hanya ada goresan kecil atau seperti goresan merah di bagian pungungnya.

Tidak ada bekas luka yang menganga.

"Tuhan memberi perlindungan pada saya, tidak ada ilmu kebal.

Saya ini orang tidak sekolah, hanya petani tembakau," ujarnya dengan senyum tipis.

Amaq Sinta mengaku baju yang dikenakannya saat kejadian robek sesuai tebasan pelaku.

Namun tubuhnya sama sekali tidak mengalami luka.

"Melihat senjata yang dipakai saat menebas tangan saya, mungkin tangan saya sudah putus, tapi saya tidak apa-apa karena Tuhan melindungi," katanya.

Didatangi polisi

Usai kejadian, Amaq Sinta mendekam di kamar merasakan tubuhnya yang sakit dan diobati oleh keluarganya.

Bahkan, warga sekitar atau tetangganya tidak mengetahui apa yang dialaminya.

Situasi menjadi ramai setelah aparat kepolisian datang pada Minggu (10/4/2022) sore dan mengambil barang bukti berupa pisau yang digunakannya membunuh dua begal.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved