Mutiara Ramadan

Makna di Balik Bau Mulut Orang yang Berpuasa

Rasullullah SAW bersabda dalam hadisnya, keistimewaan orang berpuasa itu sampai kepada bau mulut orang yang berpuasa di mata Allah SWT.

Penulis: Andini Dwi Hasanah |
bangkapos.com
Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) Fadillah Sabri. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)  

 
 

Makna di Balik Bau Mulut Orang yang Berpuasa
 
Oleh : Rektor Unmuh Babel Fadillah Sabri

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Saat berpuasa, seringkali kita merasa aroma yang keluar dari mulut kurang  bersahabat. Akibatnya, timbul rasa kurang percaya diri ketika berbicara dengan orang lain. 


Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) Fadillah Sabri menyebut, hal tersebut sebetulnya menjadi keistimewaan selama berpuasa.


"Sampai Rasulullah SAW bersabda dalam suatu hadisnya, keistimewaan orang yang berpuasa itu sampai kepada bau mulut orang yang berpuasa di mata Allah SWT dinilai lebih wangi dari minyak kasturi," kata Fadillah.


Menurutnya, berpuasa tidak hanya melatih fisik saja, dan tidak diberikan sekedar ganjaran untuk melaksanakan amal-amal soleh tapi betul-betul Allah berikan balasan yang luar biasa.


"Namun jangan salah memahami bau busuk mulut orang yang berpuasa itu bukan berarti kita membiarkan diri kita untuk tidak menjaga kesehatan, justru kita dianjurkan untuk menjaga bau mulut kita ini. Menjaga fisik itu wajib, dan menjaga non fisik juga lebih wajib. Artinya akhlak kita di dalam berpuasa itu wajib untuk kita pelihara bahkan kita tingkatkan menjadi yang lebih baik," jelasnya.


Fadillah menegaskan, maksud bau mulut orang yang berpuasa, bau itu juga mengajarkan untuk manusia agar lebih bisa menjaga lisannya.


"Karena apa di samping secara fisik mungkin orang tidak mau mendekati karena bau tidak sedap artinya kitapun jangan sampai melontarkan kata-kata yang akan membatalkan pahala puasa kita, yang berarti kita diajarkan untuk lebih menjaga lisan kita," sebutnya.


Dia menyebutkan, berpuasa itu tidak hanya serta merta melatih fisik tapi juga melatih rohani. Orang yang memiliki kekuatan fisik namun tidak memiliki kekuatan rohani bisa terkahalah dengan orang yang memiliki rohani lebih jauh lebih kuat.


"Sebab perang yang sesungguhnya itu bukanlah kita perang secara fisik tapi perang sesungguhnya adalah melawan hawa nafsu, oleh karena itu makna dari bau mulut yang berpuasa di mata Allah lebih wangi itu artinya kita juga harus menjaga perbuatan-perbuatan yang akan membatalkan puasa kita," jelasnya.


"Semoga puasa kita tahun ini betul-betul menjadi puasa yang baik dan melatih diri kita menjadi insan yang bertakwa tidak hanya bagus fisiknya tapi juga bagus akhlaknya," tambahnya. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved