KISAH Aditya Prayoga, Jadi Kaya Usai Tolong Seorang Nenek, Kini Punya 1.500 Warung Makan Gratis

Aditya Prayoga menjalani kehidupannya yang pas-pasan hingga suatu hari dirinya tak sengaja bertemu seorang nenek

YouTube/CERITA UNTUNGS
Pendiri Warung Makan Gratis (WMG) Aditya Prayoga 

BANGKAPOS.COM - Jalan hidup seseorang memang tak ada yang tahu, seperti yang dialami oleh Aditya Prayoga.

Siapa sangka, dulu menjalani keseharrian dilanda keterbatasan ekonomi bersama sang istri, kini ia bisa merasakan keberkahan yang luar biasa.

Sosoknya bahkan bisa dibilang sebagai seorang dermawan, hingga dia sukses membangun Warung Makan Gratis (WMG) di bilangan Bogor, Jawa Barat.

Usut-usut punya usut Aditya mengaku hidupnya mulai berubah dan rezeki mengalir lancar usai bertemu seorang nenek tua pemulung rongsokan.

Melalui YouTube Cerita Untungs milik Arie Untung yang tayang beberapa bulan lalu, Aditya membagikan kisah perubahan hidupnya.

Sebelumnya pria 29 tahun itu bercerita bahwa dirinya hidup dengan kondisi yang sangat terbatas.

Pendiri Warung Makan Gratis (WMG) Aditya Prayoga

"Profesi hanya sebagai pedagang keliling penghasilannya cuma Rp50 ribu, banyak hutang, dan orang tua yang waktu itu lagi sakit," ujar Aditya Prayoga.

Dia bercerita awalnya sangat kebingungan menjalani kehidupannya yang serba pas-pasan.

Hingga suatu hari Aditya tak sengaja melihat seorang nenek di jalan.

"Di saat saya shalat di masjid subuh-subuh keluar dari masjid ketemu nenek-nenek," kata Aditya.

Dia melihat nenek itu membawa karung rongsokan dan sedang berjalan dengan susah payahnya.

Aditya pun menanyakan kondisi sang nenek dengan kaki yang sakit-sakitan.

Betapa terkejutnya Aditya kala mengetahui kaki sang nenek yang ternyata sudah bolong dan penuh dengan ulat belatung.

Tak tega, dia kemudian mengantar nenek tersebut hingga ke rumahnya dan mengetahui kehidupan sang nenek yang ternyata hidup sebatang kara.

Melihat kondisi kehidupan sang nenek yang dirasa lebih sulit darinya perlahan membuat pandangan Aditya terbuka.

"Saya orang miskin, ketemu sama orang kaya saya ngeluh, begitu ketemu sama orang miskin, image miskin saya hilang," tandas Aditya.

Lantas dipikirannya saat itu adalah bagaimana mencari uang untuk merawat sang nenek.

Mulai hari itu Aditya bersama sang istri rajin mengantar makanan kepada nenek.

Mereka bertekad untuk merawat dan memberi makanan nenek tersebut setiap hari hingga sang nenek meninggal.

Kemudian, beberapa hari sejak rutinitas mengantar makanan kepada sang nenek, Aditya bertemu dengan seseorang yang menawarinya untuk berjualan murotal Al Quran.

"Waktu itu masih jarang yang jualan murotal Al Quran," kata dia.

Tak disangka, baru berjualan Aditya sudah meraup untung Rp 100 ribu.

Saat itu jauh lebih besar dari pada penghasilan pekerjaan sebelumnya.

Lebih tak menyangka keesokan harinya penghasilan Aditya semakin meningkat drastis.

Dari hari ke hari dia selalu kebanjiran konsumen bahkan ada yang memesan hingga ratusan unit.

Hal itu membuat Aditya mendapatkan keuntungan bersih bahkan hingga Rp 20 juta rupiah.

"Hari itu jualan dapet untung 100 ribu, besoknya dapet 1 juta besoknya lagi 2 besoknya 10 juta, Lalu ada acara kajian akbar, saya jualan di sana,  untung sampai 20 juta," jelas Aditya.

Aditya mulai merasakan keberkahan yang dia dapat, hingga dirinya bisa membeli motor dan membayar utang hingga lunas.

Tapi Aditya tak pernah lupa akan rutinitasnya untuk terus merawat sang nenek tersebut.

Hingga suatu hari sang nenek meninggal dunia.

Aditya mengatakan hari-hari sebelum sang nenek meninggal, nenek memberi pesan tak biasa kepadanya.

"Nak, nenek doain mudah-mudahan apa yang belum kamu milikin di dunia ini nanti kamu miliki.

Siapapun yang belum pernah berjumpa sama kamu nanti kamu ketemu.

Mau dia artis terkenal, pejabat, ulama," tutur Aditya mengulang ucapan nenek.

Hal itu tentu membuat dirinya bingung dengan harapan sang nenek.

20220420 Podcast Arie Untung bersama Pendiri WMG Aditya Prayoga

Selepas nenek meninggal, Aditya semakin merasakan banyak kemudahan dalam usahanya.

Dia merasa rezekinya semakin lancar dan dagangan murottalnya semakin banyak dipesan orang.

Dia mengenang kehidupannya sebelum bertemu dan merawat sang nenek

"Mungkin ini wasilah dari sang nenek. Sebelum ketemu beliau hidup susah, hutang banyak, kontrakan belum dibayar," kata Aditya.

Dan dari situlah akhirnya terbesit pikiran Aditya dan istrinya untuk semakin ingin memberi manfaat kepada sesama.

Aditya lantas mendirikan sebuah Rumah Makan Gratis yang berada di Ciangsana, Bogor.

Rumah Makan Gratis sengaja dibangun Aditya untuk membantu masyarakat yang kesusahan dan membutuhkan makanan.

Ia dan sang istri bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka.

Awalnya dia menggelar karpet di depan kontrakannya, dan hanya menyediakan sekitar 30-an porsi saja.

Namun hingga kini, usaha itu semakin berkembang ditambah lagi dengan banyaknya donatur yang mau berbagi melalui dirinya.

Kini diketahui Aditya telah memiliki lima cabang Warung Makan Gratis dan bisa menyediakan sajian makan dengan 1.500 porsi makanan setiap harinya.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved