Berita Pangkalpinang
Dampak Harga Minyak Goreng, Harga Kue Lebaran dan Snack di Pangkalpinang Ikut Terimbas Naik
Naiknya harga minyak goreng saat ini memberi dampak yang signifikan untuk kenaikan produk makanan.
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Naiknya harga minyak goreng saat ini memberi dampak yang signifikan untuk kenaikan produk makanan.
Seperti halnya kue lebaran yang menjadi salah satu produk makanan yang terimbas mengalami kenaikan dengan tingginya harga minyak goreng saat ini.
Kenaikan harga kue lebaran ini pun terjadi pada aneka kue kering. Hal ini juga diungkapkan langsung oleh pemilik Toko Aneka Snack Kartini, Kartono.
Kartono menyebut, saat ini harga aneka kue kering yang dijualnya pun mengalami kenaikan mulai dari Rp10.000 dari tahun sebelumnya.
"Memang harga kue ini rata-rata naik dari tahun lalu, ya memang mungkin salah satu faktornya harga minyak yang naik," ujar Kartono.
Baca juga: 1.500 Personel Gabungan Diterjunkan dalam Operasi Ketupat Menumbing 2022 Selama Arus Mudik Lebaran
Baca juga: Penghargaan Top BUMD Awards 2022, Perumda Air Minum Tirta Bangka Kembali Raih Bintang 4
Tak hanya kue kering imbas naiknya harga minyak goreng dan bahan baku lainnya juga mengakibatkan harga snack, seperti kerupuk, getas mengalami kenaikan harga.
Sementara itu kenaikan harga ini pun diakui pembuat kue kering Zulaika.
Ia menyebut, harga bahan baku pembuatan kue yang naij membuat harga jual kue kering yang di produksinya pun naik dari harga sebelumnya.
"Bahan-bahan baku kue yang kita gunakan ini bahan yang memang harganya rata-rata naik, seperti mentega, minyak, dan lainnya. Jadi dengan harga sekarang ini, harga jual ini pun naik dari harga sebelumnya ya kalau tidak naik kita yang tidak dapat apa-apa," ungkap Zulaika.
Baca juga: Gubernur Hadiri Promotion Produk Pangan dan Non Pangan Unggulan Babel di Summarecon Mall Serpong
Meski harga naik, ia mengungkapkan daya beli masyarakat untuk kue kering saat ini terbilang tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun lalu kan kita juga menghadapi pandemi covid-19 ptoduksi kue waktu itu pun kita tidak terlalu banyak karena memang yang pesan juga sedikit, namun untuk tahun ini Alhamdulillah produksi lebih banyak karena daya beli juga tinggi meski ada kenaikan harga," kata Zulaika.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)