Inilah Alasan Kenapa Sarung Tidak Dipakai Cowok-cowok di Mesir, Bukan Karena Pakaian Jimak
Berdasarkan sejarah, sarung bukanlah busana asli Indonesia melainkan dari negara Timur Tengah tepatnya Yaman.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM - Tak bisa dipungkiri bahwa umat Islam di Indonesia sangat familiar dengan pakaian salat bernama sarung.
Sarung memiliki makna tersendiri baik pria maupun wanita biasanya menggunakan sarung saat melaksanakan ibadah salat.
Berdasarkan sejarah, sarung bukanlah busana asli Indonesia melainkan dari negara Timur Tengah tepatnya Yaman.
Disana sarung lebih dikenal dengan sebutan futah.
Sedangkan di negara-negara Timur Tengah lainya sarung punya sebutan yang berbeda-beda seperti wizaar di Oman atau izaar di Arab Saudi.
Namun, tidak semua negara terbiasa dengan penggunaan sarung saat bersantai atau dipakai ibadah.
Baca juga: KABAR GEMBIRA Pencairan Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri dan Pensiunan Dipercepat di Bulan Depan
Baca juga: PEMERINTAH Putuskan Tak Perlu Pakai Masker Saat di Luar Ruangan, Presiden: Kecuali Sakit Batuk
Bahkan, sempat beredar kabar bahwa warga Mesir menertawakan orang yang pakai sarung untuk shalat ke masjid. Lantas, benarkah hal tersebut?
YouTuber asal Mesir bernama Fouly mencoba menjawab kabar soal orang Indonesia yang akan dijadikan bahan tertawaan bila memakai sarung saat shalat.
"Pernah ada yang bilang teman-teman, kalau sarung di Mesir itu dipakai setelah suami berhubungan (berhubungan intim).
Maka di Mesir tidak boleh pakai sarung ke masjid karena akan disalahpahami," kata Fouly dalam kanal YouTube-nya.
Namun, Fouly memastikan bahwa info tersebut tidaklah benar.
Sebab, menurutnya, orang Mesir tidak mengenal sarung sama sekali.
Orang-orang dimesir lebih sering berjubah saat salat.

Sarung pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke 14, dibawa oleh para saudagar Arab dan Gujarat.