Jangan Pernah Lakukan Ini Ketika Adzan, Ustaz Abdul Somad Sebut Matinya Suul Khotimah

Jangan pernah lakukan ini ketika adzan, Ustaz Abdul Somad sebut matinya Suul Khotimah.

Penulis: Widodo | Editor: Teddy Malaka
instagram @ustadzabdulsomad_official
Penceramah, Ustaz Abdul Somad 

BANGKAPOS.COM -- Jangan pernah lakukan ini ketika adzan, Ustaz Abdul Somad sebut matinya Suul Khotimah.

Jika berbicara Husnul Khotimah adalah meninggal dalam keadaan baik.

Namun sebaliknya Suul Khotimah adalah kematian yang buruk bagi seorang Muslim.

Meninggal dalam keadaan suul khotimah menjadi hal yang paling ditakuti.

Maka dari itu ada larangan bagi umat muslim melakukan hal in saat adzan

Larangan saat adzan berkumandang bukan hanya dilarang berbicara kotor atau mencelanya saja.

Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad dalam video yang diunggah kanal YouTube Oom Cie pada 23 Maret 2019 lalu. 

Adzan menjadi seruan untuk menandakan waktu sholat fardhu.

Seruan dalam adzan berisi kalimat-kalimat yang memuji Allah dan mengajak sholat.

Saat adzan berkumandang, seseorang diperintahkan untuk menjawabnya dengan meneruskan bacaan-bacaannya.

Banyak orang yang merasa tentram dan tenang saat mendengar lantunan kalimat-kalimat suci tersebut.

Namun, ada beberapa golongan yang justru menyepelekannya, sehingga tidak pernah memperhatikan sama sekali.

Menurut Ustaz Abdul Somad ada larangan yang harus dipatuhi umat Islam saat adzan berkumandang.

Menurutnya, larangan itu bila dilanggar akan memberikan dampak yang sangat buruk.

Bahkan, orang akan ngeri bila mengetahui dampak buruk tersebut.

Dampak buruk yang bisa dirasakan oleh orang yang melanggar larangan tersebut ialah berpotensi mati dalam keadaan buruk atau suul khotimah.

Semua orang pasti ingin mati dalam keadaan khusnul khotimah, sehingga sebisa mungkin menghindari mati dalam keadaan buruk.

Larangan yang dimaksud Ustaz Abdul Somad tersebut ialah sekedar bercakap-cakap atau ngobrol saat adzan berkumandang.

"Siapa yang bercakap waktu adzan dikumandangkan, dikhawatirkan matinya dalam keadaan suul khotimah," katanya.

Maka, sebagai umat Islam yang taat hendaknya tidak melakukan larangan tersebut agar bisa meninggal secara baik atau husnul khotimah.

INGAT, Jika Tak Terpenuhi 5 Kebutuhan Istri Ini, Maka Suami Akan Dituntut di Hadapan Allah

Jika tak terpenuhi 5 kebutuhan istri ini, maka suami akan dituntut di hadapan Allah SWT.

Suami juga harus menafkahi istrinya baik itu nafkah lahir maupun batin.

Menurut Ustaz Abdul Somad bahwa, meski bersama-sama bekerja, namun kewajiban suami tidak akan berkurang.

"Kewajiban suami ada lima yakni, pakan, pakai, tempat tinggal, pendidikan dan perhatian," bebernya.

Jika seorang suami tidak memberikan lima kewajiban tersebut maka ia akan dituntut dihadapan Allah SWT.

Demikian diungkapkan Ustaz Abdul Somad dalam kanal YouTube Ustadz Menjawab yang diunggah pada 7 Februari 2021.

Ustaz Abdul Somad menyampaikan bahwa ada beberapa hak istri yang wajib diberikan oleh suami yakni berupa makan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan dan perhatian.

"Makan, pakai, tempat tinggal, pendidikan, perhatian. Kalau kurang, maka laki-laki ini dituntut di hadapan Allah SWT," kata Ustaz Abdul Somad.

Hak tersebut adalah kebutuhan sandang dan pangan sang istri.

Mulai dari kebutuhan makan suami harus memberikan nafkah pada istrinya.

Lalu pakaian yang jelas untuk menunjang penampilan sang istri.

Pakaian juga sebagai mempercantik diri di hadapan suami.

Tidak mungkin hanya pakaian itu saja yang digunakan oleh istri.

Ketiga adalah tempat tinggal.

Seseorang suami akan memberikan fasilitas bersama istrinya yaitu tempat tinggal atau rumah.

Jangan sampai hanya menumpang saja pada orang tua.

Tempat tinggal menjadi penting, dimana mereka menjalani biduk rumah tangga.

Terlebih jika mereka sudah memiliki anak nantinya.

Lalu yang keempat pendidikan.

Pendidikan adalah hak istri yang diperoleh dari suaminya.

Entah itu tentang agama yang diajari oleh suaminya untuk menuntun istri ke jalan yang lebih baik misalnya.

Atau pendidikan dalam bentuk lainnya juga bisa.

Hak istri yang kelima adalah perhatian.

Sejatinya wanita adalah seorang manusia yang lembut dan mahluk paling perasa ketimbang laki-laki.

Wanita ingin selalu diberikan perhatian yang lebih, apalagi ketika mereka sudah menjalin rumah tangga.

Perhatian merupakan salah satu kunci harmonis rumah tangga.

Perhatian juga sebagai hak istri yang harus diberikan oleh suaminya.

Terutama dalam hal hak istri berupa makan, jangan sampai seorang suami pelit pada istrinya.

Ustaz Abdul Somad juga menyampaikan dalil tentang seorang wanita yang bertanya kepada Rasulullah ketika sedang duduk-duduk di bukit Syafa.

Wanita tersebut bertanya kepada Rasul bahwa suaminya pelit dan apakah dirinya boleh mengambil uang suaminya itu untuk memberi makan anak-anaknya.

"Kata Rasulullah, Ambillah. Itu dalil boleh mengambil duit lelaki yang pelit tapi kalau kurang," sebut Ustaz Abdul Somad.

"Kalau sudah cukup jangan diambil," tambahnya.

Ustaz Abdul Somad mencontohkan pembahasan di sini gaji suami Rp 3 Juta, dan memberikan istri hanya Rp 1 Juta maka ibu-ibu boleh ambil karena itu keperluan.

Ulama kondang Ustaz Abdul Somad menyarankan jangan sampai seorang suami menyembunyikan uang gaji.

Sebagaimana diketahui bahwa gaji suami adalah gaji istri pula.

Uang gaji yang diberikan suami, akan digunakan istri untuk keperluan mereka.

Dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan sebagaimana dalam video di kanal YouTube Adam Wahyu yang diunggah pada 28 Juli 2020 lalu.

"Uang suami ada hak istri, namun uang istri tak ada hak suami," katanya dalam video tersebut.

"Hakikatnya perempuan berada di rumah tidak bekerja (mencari nafkah)," katanya.

UAS melanjutkan jangankan bekerja di luar, membawakan air minum tamu pun tidak.

"Namun, karena Islam adalah agama rahmatan Lil Al-Amin, maka Asma (saudari Kandungan Aisyah) memikul makanan unta. Dan nabi Muhammad menengok Asma dan tidak melarangnya," ujarnya.

Justru nabi menolong Asma membawa makan unta ke rumah.

Maka itulah dalil mengapa wanita diperbolehkan bekerja karena nabi tidak melarang Asma.

Meski begitu, perempuan yang boleh bekerja di luar rumah harus seizin suami.

(Bangkapos.com/Widodo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved